Bab. 29

1477 Words

Aku kembali ke dalam mobil hanya untuk menumpahkan kesedihanku saat melihat para tahanan makan bersama-sama di lobi dengan lahap. Kasihan, tak kuat hati aku melihatnya. Tubuh mereka kurus, kumal, bau, rambut kusut, dan sudah pasti mereka memiliki penyakit kulit gatal-gatal seperti yang sering kulihat pada banyak tahanan. Terguguh sendirian di sini, sambil menunggu mereka selesai makan. Tuan Liem berniat mengumumkan berita bahagia ini setelah perut mereka kenyang. Tuan Liem ikut masuk mobil, dia memelukku, mengusap kepalaku. “Aku tahu yang kamu rasakan saat ini, Rania. Tapi tidak lama lagi, mereka akan mengakhiri penderitaan ini,” katanya. “Ya, aku tahu, aku cuma ingin menumpahkan kesedihan aja liat mereka, Tuan. Gak bermaksud yang lain.” Betapa pengertiannya Tuan Liem, dia membiarkanku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD