Bab. 32

1072 Words

David Jhonson berhasil menumbuhkan semangat belajarku. Dia guru yang baik walau agak kaku dan dingin. Di hari pertama aku belajar dengannya, cukup memberi kesan baik yang menyenangkan. Bahkan aku sangat bersemangat menceritakan hari pertama belajarku dengan Tuan Liem setelah dia pulang tepat saat makan malam. Selesai makan malam bersama, seperti kebiasaannya dia mengajakku melihat bintang-bintang di langit duduk di depan tenda. Dia dengan baik mendengarkanku, sesekali merespons dan tertawa. Tetapi aku melihat tatapan matanya hampa, kosong, dia seperti menyimpan sesuatu dariku. “Tuan, apa Tuan mau cerita juga? Aku siap dengerin.” Kutatap wajahnya berubah sendu. Helaan napasnya begitu berat dan panjang. Benar, sesuatu pasti telah terjadi. “Rania,” ucapnya pelan, “kita tidak bisa melangsu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD