Bab. 31

1386 Words

Tepat setelah aku selesai berdandan, Tuan Liem meneleponku melalui pesawat telepon di meja kamarku. Dia bilang, aku bisa menggunakannya untuk keperluanku di rumah ini. Beberapa kode telepon sudah tercatat di atas meja, tinggal hubungi, maka pekerja di rumah akan melayani. Luar biasa memang. “Apa Dave sudah datang?” tanya Tuan Liem, membuatku gugup. “Dave, siapa?” “Namanya David Jhonson, dia orang yang akan mengajarimu menembak.” Tuan Liem dengan santainya bicara. Kurasa dia salah mengirim laki-laki itu. “Aku tak banyak waktu mengajarimu, Rania. Jadi aku mengirimnya, dia teman baikku.” Hmm, teman baik, katanya. Berarti guruku itu bukanlah guru sembarangan. Tuan Liem memilih orang yang dia percayai. “Mungkin sebentar lagi. Ada pesan?” Agak formal aku menanyainya. Yang seketika dia men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD