“Apa selama ini kalian nyembunyiin itu dari aku? Jawab!” Kutendangi apa saja yang ada di sekitarku. Aku dan Clara sudah pulang dari Wisma membawa berita menyakitkan yang kudengar dari mulut busuk si Jeni. Wanita itu masih saja menyebalkan! “Itu tidak benar,” kata Clara, berusaha membuatku baik-baik saja. Mendengar jawabannya, aku tertawa miris, tidak benar katanya? Kenapa Jeni sampai bicara seperti itu? “Dave?” Aku memalingkan wajah kepadanya. Meminta penjelasan, tetapi David justru terdiam. Lama aku menunggu reaksinya, yang pada akhirnya dia mengatakan ‘tidak tahu’ dengan gaya santainya. Sialan mereka semua! Kudatangi Shofia, dia juga tidak mengetahui apa-apa soal pernikahan Tuan Liem di Jepang. Lalu Mayesra, si Koki yang bermata bulat, dia pun sama, menatapku ketakutan sambil menggel

