"Kapan semua ini berakhir?" air mata mengalir di kedua pipi Sofia. Sofia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi sayangnya dia tidak bisa bergerak sama sekali. Kedua 'anjing' setia Enrico mengikat d**a dan perut Sofia ke belakang kursi. Sama persis seperti yang Jeffery lakukan malam itu. "Aaaah," Sofia berteriak kesal, dia mengguncang tubuhnya dengan keras, tapi dia masih tak bergerak sedikit pun. "Kau bisa marah juga, Cantik?" Enrico menyentuh dagu Sofia. Mata amber Sofia menatapnya lekat. "Oh astaga ... kau semakin cantik saat marah," Enrico menyentuh bibir Sofia dengan ujung jarinya. Sofia dengan cepat membuka bibirnya. Dia memasukkan jari Enrico ke dalam mulutnya dan berusaha menggigitnya. "Aww ... hahahaha," Enrico tertawa. Dia menarik tangannya di saat yang tepat. Enrico men