Sesuai Firasat!

740 Words
Ke esokan harinya Lang Buri kembali pergi kekampus, saat di kelas Lang Buri di hampiri oleh Elmira. “Lang ada yang mau aku bicarain!” Elmira. “Iya apa mira?” Lang Buri. “ kalau gak salah kamu punya temen namanya difa?” Elmira. “Iya dia temanku” Lang Buri. “ Jadi dia…..” Elmira. *Belum selesai Elmira berbicara dosennya datang, sehingga percakapan mereka terhenti dan duduk masing-masing untuk memperhatikan dosenya. Saat selesai perkuliahan, Lang Buri pun menghapiri Elmira untuk memintanya melanjutkan penjelasannya tadi, baru saja Lang Buri duduk di tempatnya Elmira, datang David dengan teman-temannya langsung menghampiri mereka berdua, Lang Buri pun langsung pergi menjauh dengan muka polos. David langsung menatap Lang Buri dengan tajam. “Ohh, jadi kamu sedang dekat dengan dia?” David. “Terus emang kenapa?, terserah aku dong mau dekat dengan siapa!, emang kamu siapa aku?” Elmira. *Lang Buri pun langsung pergi meninggalkan mereka untuk membeli makanan, saat Lang Buri kembali ke kelas dia melihat Elmira sedang cemberut. Lang Buri pun tidak berani menanyakan hal yang tadi masih belum selesai karena melihat wajah Elmira yang sedang tidak enak di pandang. Perkuliahan pun selesai, seperti biasa Lang Buri langsung bergegas untuk pergi. Akan tetapi saat di perjalanan Lang Buri melihat Difa sedang tidak sadarkan diri dengan bekas luka pukulan yang banyak, Lang Buri pun langsung mengikuti orang-orang yang membawa Difa ke ruang kesehatan. Lang Buri menanyakan kepada para pengangkut tersebut tetapi mereka tidak tahu menahu apa penyebabnya dan siapa pelakunya, Lang Buri pun hanya bisa menatap Difa yang sedang pingsan, dan tak lama kemudian difa pun tersadar. “Kamu kenapa dif?, ceritakan siapa yang berani membuatmu seperti ini?” Lang Buri. “Aku hanya menjaga sesuatu milik temanku” Difa. “Iya siapa pelakunya?” Lang Buri. “Sudahlah kamu tidak perlu tahu, biarkan aku istirahat dulu yah jangan khawatir” Difa. “Yasudah aku pergi duluan” Lang Buri. “Iya.,iya terimakasih, sudah sana pergi sudah berapa kali aku melihatmu selalu terburu-buru “ Difa. *Lang Buri pun bergegas pergi ke tempat parkir untuk mengambil motornya, namun dia melamun terlebih dahulu sambil menaiki motornya, tak lama kemudian Elmira datang menghampirinya. “Oh ternyata benar ini adalah motormu” Elmira. “Memang kenapa?” Lang Buri. “Aku sudah melihat dua kali orang yang dipukuli oleh David dan teman-temannya disini, kalau gak salah temanmu yang bernama Difa itu, yang kemarin ingin aku ceritakan padamu” Elmira. “..?” Lang Buri . *Ternyata saat Lang Buri masuk ke kelas, David sudah dua kali mencoba untuk menjahili motor Lang Buri, dan dua kali juga Difa mencegah perbuatan David, al hasil Difa di pukuli oleh David dan teman-temannya, hingga yang terakhir Difa jatuh pingsan dibuatnya. “Iya aku lihat sendiri, kemaren juga aku sudah mau bilang Cuma kan diganggu sama david, kamu juga malah pergi” Elmira. “aku mau pergi dulu!” Lang Buri. “Mau kemana kamu? jangan nekat!!!” Elmira. *Lang Buri yang tidak bisa menyembunyikan amarahnya langsung pergi mencari David berada, biasanya David nongkrong bersama teman-teman di kantin paling ujung, Lang Buri pergi sendirian sepertinya ingin membuat perhitungan dengan David. Lang Buri pun menemukan David yang sedang nongkrong dengan teman-temannya, tidak terlihat sedikitpun rasa takut Lang Buri matanya begitu tajam menatap David, padahal disitu ada sekitar 4 orang termasuk David. “Ngapain lu kesini hah?” David. Sapaan yang di lontarkan David dengan mata sinis itu malah semakin membakar amarah Lang Buri, Tak banyak bicara Lang Buri langsung menendang David yang sedang duduk itu hingga terjungkal. Teman-teman nya langsung Menyerang Lang Buri. Suasana kantin pun berubah seketika semua orang terfokus kepada perkelahian mereka, tidak ada satupun orang yang berani merelai. Meskipun di keroyok Lang Buri tidak sedikitpun terpojok, Seakan-akan sudah biasa melakukan perkelahian. Teman-teman David tidak sanggup menumbangkan Lang Buri, terlihat jelas dari matanya bahwa David takut. Lang Buri langsung mendekati David yang masih terkapar di bawah teras, sambil menginjak lehernya David, dengan nada yang pelan Lang Buri berkata. “Jangan cari gara-gara, itupun kalau kalian tidak suka mencium lantai” Lang Buri. Lang Buri lalu pergi meninggalkan mereka yang babak belur di hajarnya sendirian, respon orang-orang di kantin berbeda-beda. Ada yang langsung takut dengan Lang Buri, ada juga yang kagum dengan kepandainya dalam berkelahi. David tidak terima karena dipermalukan oleh Lang Buri, apalagi Lang Buri jelas-jelas di keroyok akan tetapi teman-temannya tidak bisa menumbangkannya. “Pokonya dia harus dikasih pelajaran!” David.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD