38. Menjadi Rumah

1521 Words

Mereka bilang rumah adalah tempat kita menitipkan hati, sehingga kita punya alasan untuk selalu pulang. Tapi apa benar begitu? *** Dada Doni kembali rasanya bergemuruh usai mengatakan kalimatnya dengan suara yang keras. Dia yakin semua orang yang tiba-tiba datang dan berkumpul di ruang tengah ini mendengarnya juga. Mama dan adik tirinya, lalu asisten rumah tangga yang mungkin terbangun karena mendengar perdebatannya dengan sang ayah. “Papa tidak tahu apapun soal aku... jadi jangan pernah beranggapan sesuatu yang papa rencanakan itu terbaik buat aku,” ujar Doni dengan wajah yang masih menunjukkan sebesar apa emosinya. “Lalu apa? kamu itu masih kecil! Nggak tahu apa-apa soal dunia ini!” “Aku memang masih kecil! Setidaknya aku tahu kalau menyakiti istrinya itu hal yang sangat jahat!”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD