Pertemuan

1009 Words
Tinnngg... "Notif apaan si?" Ia merasa risih dengan suara handphone nya. Ketika ia mengecek nya ternya ada notifikasi line dan membuat nya terkejut. Setelah melihat itu ia menelpon temannya. "Halo syaaa." Suara di sebrang sana terdengar. "Ginnn kak Gilang chat gue di line," kata Nasya kegirangan. "Cieee chat apa Sya?" tanya Gina penasaran. "Dia nyuruh gue buat simpen no telponnya," kata Nasya. "Waah cieee jarang lo di sekolah yang punya no Kak Gilang,btw keluar yuu gue bosen nih." Ajak Gina. "Gak ahh mager gue udah malem." Tolak Nasya. "Baru juga jam 8 Sya," kata Gina mencoba mengajak. "Gak ya makasii," kata Nasya menolak kemudian memutuskan sambungan telponnya. ______________________________ Pagi tiba,waktu seakan berjalan cepat Semua kembali ke rutinitas masing masing saat pagi yang cerah kembali datang dengan matahari hangat yang menyapa. Termasuk Nasya dan Gina yang sudah ada di dalam kelas mereka yang masing masing sibuk dengan dunia mereka sendiri. Mereka larut dalam dunia nya hingga sekarang sudah jam 07.00 dan bel berbunyi,namun mereka merasa aneh sudah jam 07.00 Amara belum datang juga. "Sya,Amara kemana?" tanya Gina. "Mana gue tau," jawab Nasya. Tak lama wali kelas mereka masuk dan mengumumkan bahwa Amara sedang sakit dan di rawat di salah rumah sakit. Nasya dan Gina merencanakan bahwa pulang sekolah nanti mereka akan menjenguk Amara. Pelajaran hari ini berjalan lancar tidak ada hambatan apapun Namun Nasya dan Gina merasa ada yang kurang tanpa kehadirannya Amara di sekolah. Pelajaran hari ini selesai semua siswa SMA Anwara berbondong bondong menuju gerbang keluar sekolah. Namun Nasya melihat sesuatu. "Gilanggg dengerin gue dulu," kata cewe berambut sepundak yang terus mengejar ngejar Gilang. "Apaan si Ta," kata Gilang kemudian berbalik karena merasa risih oleh tingkah gadis itu. "Mita lo tau gak si? sikap lo yang kaya gini yang bikin gue tambah gak suka sama lo, lo itu terlalu maksain Mita, kalo lo maksain lo juga yang bakal sakit hati." Gilang setengah berteriak yang kemudian pergi meninggalkan gadis yang bernama Mita itu. Nasya melihat kejadian itu karena tak jauh dari tempat nya saat ini. "Sya lo liat apa si?" tanya Gina. "Sampe lo bengong gitu." lanjut Gina sambil melihat arah pandang Nasya terpaku. Gina tak melihat apa pun ada disana kecuali seorang gadis yang sedang menangis sambil memeluk lutut nya. "Ngapain lo liatin dia?" tanya Gina. "Tadi—" Nasya menggantung perkataannya saat Gina tiba tiba menarik tangannya. "Gaada kerjaan lo ngeliatin dia nangis," kata Gina. "Tapi tad—" "Udah udah keburu sore ni kan mau nengok Amara," kata Gina. Nasya diam dan hanya mengikuti tarikan tangan Gina yang membawa nya ke arah parkiran sekolah. Sesampainya di rumah sakit Nasya dan Gina melihat Amara yang di pasang selang infus dan selang oksigen yang menempel di hidung nya. Kemudian mereka masuk ke dalam ruang rawat Amara dan disambut hangat oleh ayah dan ibu Amara. "Kalian teman Amara?" tanya laki laki paruh baya. "Ya,saya Nasya." "Saya Gina." "Dari semalam Amara belum sadarkan diri," kata wanita paruh baya yang duduk di samping kasur Amara. "Emang nya Amara sakit apa ya bu?" tanya Gina. "Dia sak—" kata kata wanita paruh baya berhenti saat melihat putri nya mulai membuka matanya. Tak terasa waktu menunjukan pukul 17.00 Nasya dan Gina pamit untuk pulang. "Ra kita balik dulu yah," kata Nasya. "Iya besok gue janji,gue bakal nengok lagi kesini karna kan bsk hari libur," kata Gina. "Iya," kata Nasya lalu tersenyum manis kepada temannya yang sedang berbaring lemah di kasur. ______________________________ Matahari pagi menyapa lagi dengan lembut. Nasya keluar rumah dengan menggukan celana trening selutut,baju santai berwarna putih dibalut jaket jeans dan sepatu berwarna putih. "Haloo Gin?kenapa?" tanya Nasya karena Gina tiba tiba menelpon. "Sya gue gak bisa ikut jogging nih soalnya gue mau nganterin nyokap ke mall,gue jenguk Amara nya siangan,gapapa ya Sya," kata Gina disana. "Aelah lo mah gue udah rapi lo baru ngabarin,ya udah deh gue sendiri aja," kata Nasya lalu memutuskan sambungan telpon. Akhirnya Nasya pergi ke tempat jogging seorang diri. Saat sampai disana Nasya berjalan dan mencoba memasang earphone ke telinga nya. Saat sedang memasang earphone tiba tiba. Buggghhh... "Awww," kata Nasya. "Makanya jalan jangan sambil main handphone," kata orang tersebut. Orang tersebut menjulurkan tangan nya untuk membantu Nasya berdiri. Dan Nasya pun meraih tangan tersebut tanpa melihat orang yang ditabrak nya karena ia sibuk membersihkan celana nya yang kotor. Kemudian Nasya mengangkat kepala nya dan melihat orang yang di tabrak nya itu. "Ka Gilang," kata Nasya dengan ekspresi terkejut. "Iyh?kenapa?" tanya Gilang. "Engga,tadi maaf ya,kalo gitu gue duluan," kata Nasya kemudian hendak melangkah. Saat hendak melangkah tiba tiba ada yang menarik tangan nya. "Lo sendiri? kalo gitu sama gue aja gue juga sendiri mau kan?" tawar Gilang pada Nasya. "Iya boleh," kata Nasya yang kemudian menatap tangannya yang masih di genggam oleh Gilang dan Gilang melihat ke arah tatapan Nasya lalu melepaskan tangannya. "Ma-maaf." Gilang sedikit gugup. Nasya menganggukan kepalanya sambil menunduk karena merasakan pipi nya memanas dan ia berpikir pasti pipi nya berwarna merah. kini Nasya dan Gilang berjalan bersebelahan sambil di selingi obrolan dan sesekali mereka tertawa. Tak terasa ternyata mereka berada disini sudah hampir 2 jam. "Ka Gilang gue balik duluan ya." Nasya pamit pada Gilang. "Gue anter ya," tawar Gilang. "Gak usah soalnya gue mau ke rumah sakit mau jengukin temen gue dulu," kata Nasya. "Gapapa gue anter ya." Ajak Gilang lagi. "Ya udah deh," kata Nasya. Nasya berpikir mungkin kesempatan indah seperti ini tak akan datang dua kali dan ia tak mau menyia nyiakan kesempatan ini. ______________________________ Di dalam mobil hanya keheningan yang menghiasi suasana. Dan tiba tiba terdengar suara deringan telpon yang berasal dari handphone Nasya dan tertera nama 'Gina' di handphone nya itu. "Nasya... lo dimana sii?gue udah di rumah sakit nii," kata Gina setengah berteriak hingga membuat Nasya menjauhkan handphone nya dari telinga. "Pelanin suara lo,ini gue lagi otw kesana," jelas Nasya. "Buruan,,btw lo naik apa?" tanya Gina. "Dianter Ka Gilang," kata Nasya sambil menengok ke arah Gilang sambil tersenyum manis dan Gilang membalas senyumannya. "Whaaaat kok bisa?" tanya Gina penasaran. "Owh gitu iya iya lo tunggu ya disana," kata Nasya menjawab asal karena tak mau membahasnya sekarang. Setibanya disana... ______________________________
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD