2. Kembali Lagi

874 Words
Aku kembali terbangun pukul lima dini hari untuk mempersiapkan diriku pergi bekerja, ya, aku segera menyadari bahwa yang semalam hanyalah mimpi belaka, toh aku terbangun sendiri lagi di rumah ini. "Ayolah Catt, apakah sudah sampai tahap itu kau menginginkan teman untuk tidur" kataku lalu bersiap kerja. Hari ini aku lalui hampir sama dengan hari-hari biasanya, membantu mempersiapkan ruang operasi, menjaga ruang gawat darurat, dan terkadang berkeliling melihat keadaan pasien, sampai aku melihat kamar yang biasa tak berpenghuni itu memiliki nama pasien di depannya. "Carl" dan anehnya hanya itu nama yang tertera. Kamar itu adalah kamar VVIP yang bahkan perawat pun hanya yang terpilih yang dapat masuk ke dalamnya, yang artinya tidak untuk aku. Aku kembali berjalan ke tempat resepsionis untuk sedikit bertanya mengenai pasien itu, kalian mengertikan, sesuatu yang dilarang itu selalu membuat kita mati penasaran?. "Jess, kamar VVIP itu diisi oleh siapa? Dan mengapa hanya Carl nama yang tertera di situ? Tidakkah ia seharusnya turut menuliskan nama keluarganya minimal?" tanyaku pada Jessica, rekan kerjaku yang berjaga di resepsionis hari ini.           "Catt, uruslah urusan yang mencakupi lingkunganmu saja, c'mon, i don't wanna get in trouble because of you, dia itu anak pemilik rumah sakit ini Catt, bisa dibilang seperti itu, dan aku tidak bisa membantumu lebih dari ini, jangan macam-macam dan jangan dekati ruangan itu" seru Jessica. Ku akui, aku terkadang terlalu penasaran akan suatu hal dan tidak menutupi, Jessica pernah terjebak masalah karena sikapku yang seperti ini, aku pernah membongkar data pasien saat Jess yang berjaga, sehingga ia terkena masalah karenaku, but, ya, akan ku pertimbangkan ucapan Jess kali ini. "Okay Jess, i will not let you get in trouble again" jawabku sendu. Aku memilih untuk memeriksa keadaan pasien lain yang memang di jangkauanku. Mulai dari anak-anak sampai dengan lansia, aku menyukai pekerjaanku ini. Aku tidak hanya berinteraksi dengan orang-orang dari satu kalangan saja dan tidak juga dari satu golongan usia saja, kau bisa menjadi ibu untuk anak-anak yang sedang sakit, dan bisa menjadi anak bagi orang tua yang dirawat di sini, aku melayani mereka dengan senyum dan penuh suka cita, setidaknya itu yang bisa ku lakukan untuk mengurangi rasa sakit mereka, bukan begitu? Saat jam istirahat, saatnya para karyawan untuk menukarkan kupon makanannya di kafetaria, ya tentunya dengan bergantian karena kami harus tetap siap siaga untuk menerima dan merawat pasien yang silih berganti. Aku terbiasa menghabiskan waktu istirahatku sendiri, aku jarang makan di kafetaria, karena aku hanya membungkus makananku dan memilih makan sendiri di ruangan istirahat kami, menyelesaikan makanku dengan cepat lalu merebahkan diriku sebentar untuk memulihkan tenaga. Bagi kalian mungkin perawat bekerja dengan shift tersendiri, seharusnya memang begitu, tapi aku mengambil full shift karena aku memutuskan untuk menghidupi diriku sendiri setelah aku keluar dari rumah. Tanpa sadar, hari sudah kembali malam, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas yang artinya aku akan diperintahkan untuk pulang sebentar lagi. Saat aku sedang bersiap-siap membereskan barang-barangku sebelum pulang. "Catt, bisa bicara?" aku tahu suara itu.       "Ada apa lagi James?" jawabku malas.        "Catt, boleh aku pulang bersamamu?" tanya James.          "Bukankah tempat tinggalmu tidak searah denganku?" tanyaku heran. "Aku baru saja pindah ke daerah dekat tempat tinggalmu, jadi.." "Ah, baik lah James, tidak ada salahnya juga pulang bersama" kataku memotong perkataannya sebelum mendengar kata yang tidak ingin ku dengar. Dalam pikiranku sepanjang jalan, apa ia sengaja pindah ke dekat tempat tinggalku pada akhirnya, agar ia dapat mengawasiku semakin dekat? Dan masih banyak lagi yang berputar di pikiranku mengenai obsesi James terhadapku. "Catt" "Catt" "Ah, ia James kenapa?"         "Sudah sampai di depan rumahmu, kau tidak masuk?" tanya James heran memandangku yang hanya diam di depan rumahku seperti orang d***u. "Aku masuk dulu ya James, sampai jumpa, terima kasih sudah mengantarku" kataku seraya meninggalkannya. Baiklah, aku kembali lagi dengan kesendirianku di rumah ini, hal yang mungkin menurut kalian "apasih enaknya hidup sendiri dengan segala rasa kesepian" mungkin sulit untuk dijelaskan, namun aku pastikan kalian ketagihan saat mencoba untuk hidup sendiri apalagi kalau dengan sendiri, mungkin kita merasa terlepas dari segala masalah yang mengitari kita. Seperti kebiasaanku, aku langsung meregangkan tubuhku yang kaku bekerja seharian ini di atas kasurku yang entah sudah berapa banyak bakteri yang aku pelihara di dalamnya. Namun rasa nyaman dari kasur ini tidak pernah berkurang se-inchipun. "Catt" "Cattleya" Suara panggilan itu jelas menggangguku dan membuatku mau tidak mau membuka mataku yang sudah tertutup beberapa waktu lalu. "Kau" seru ku terkejut melihat dia.  "Ia ini aku" dia lelaki yang semalam membuatku tertidur pulas di pelukannya. "Sebenarnya siapa kau? Dan mau apa kau selalu ada di sini, kalau kau benar datang lagi, berarti semalam itu sungguhan?" rentetan pertanyaan kutujukan padanya.          "Tidak bisakah kau simpan saja semua pertanyaanmu itu dan, maukah kau bersenang-senang denganku malam ini?" Aku hanya kembali diam dan terpaku dengan tatapannya yang seolah lapar menatap diriku. Tapi aku juga bingung kenapa setiap ajakannya tak pernah bisa pernyataan penolakan keluar dari mulutku. "Kau pikir aku wanita macam apa? Yang mau melayanimu bahkan tanpa adanya status, tidak, tidak hanya status, bahkan namamu pun aku tidak tahu, kita tidak saling mengenal, stranger"      "Siapa yang bilang kau harus melayaniku? Dan kita akan saling mengenal mulai dari sekarang, jangan panggil aku stranger, panggil aku pilot dan aku akan membuatmu mengetahui indahnya malam tanpa kesendirian, aku tahu Catt, kau sesungguhnya hanya membutuhkan sosok yang dapat selalu berpihak padamu, itukan yang membuatmu keluar dari rumahmu, bahkan meninggalkan keluargamu." dan kata-katanya itu seolah tertancap padaku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD