Episode 4

2930 Words
Sepulangnya dari rumah sakit, ali membawa prilly ketaman kota. Disana banyak anak kecil yang sedang bermain, ali terlihat sangat bahagia sampai-sampai mengajak seorang anak kecil menari-nari dan bercanda membuat prilly tertawa sendiri melihat tingkah ali. "sayang, ternyata daddy kamu masih kekanak-kanakkan" ucap prilly seraya mengusap perutnya dan duduk disalah satu kursi taman tak jauh dari ali. Tak lama ali datang dengan membawa gelas ditangannya. "apa itu?" Tanya prilly "aku bawa s**u buat kamu, mau?" dan prilly mengangguk Saat prilly mau menerima gelas dari tangan ali, gelasnya langsung ali dibalikin kebawah membuat prilly kaget karena tumpah, tapi saat dilihat lagi tidak ada air yang tumpah, ternyata gelasnya kosong. "ikhh aliii,," sahut prilly manja seraya memukul lengan ali membuat ali tertawa "kaget yah sayang" sahut ali tertawa membuat prilly ikut tersenyum dan berpura-pura ngambek Ali langsung tiduran dipaha prilly dengan menghadap keperut prilly. "sayang bilangin dong sama mommy kamu, jangan ngambek terus dong maafin daddy gitu" sahut ali seraya mengelus perut prilly membuat prilly tersenyum "aghh,, akhirnya mommy kamu senyum juga. Itu tandanya mommy kamu udah maafin daddy" ujar ali membuat prilly semakin terkekeh "sayang," sahut prilly mengelus rambut ali "hmmp" "kamu gak kembali ke resto?" "ngguk, aku lagi pengen ngabisin waktu sama kamu dan calon anak kita" "tapi kan jangan ditinggal-tinggal juga sayang" "gpp, aku udah serahin ke mia, dia yang akan tanggung jawab.. kamu tenang aja yah" ali menatap prilly dan tersenyum. "lagian aku lelah sayang, aku butuh refresing" "baiklah, oya sayang kan minggu depan c mila sama Kevin mau tunangan. Kita jadi ke Jakarta kan?" "kita liat nanti aja yah sayang, kamu kan lagi hamil muda. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa apalagi kalau kondisi kamu lemah" perintah ali "tapi kan sayang, aku kan kangen sama sahabat-sahabat aku, sama mama, papa dan mami emang kamu gak kangen sama mereka apa? lagian kita juga harus kasih tau kabar gembira ini kemereka" ujar prilly memohon "baiklah, tapi sebelum ke Jakarta kita ke dokter dulu yah periksa kandungan kamu" "oke bos" sahut prilly senang Ali dan prilly meneruskan berjalan-jalan dan memenuhi semua permintaan prilly karena sedang masa ngidam. Ali membeli ice cream, membeli balon, membeli gulali yang akhirnya harus dimakan oleh ali karena prilly hanya ingin mencicipi sedikit saja. Prilly dengan keinginan aneh-anehnya membuat ali kewalahan tetapi dengan ikhlas dan sabar ali memenuhinya. Hingga malam hari prilly dan ali kembali kerumah. Ali menggendong prilly yang tertidur, dan membaringkan tubuh prilly di ranjang king size. Ali mengganti pakaian prilly agar prilly bisa tidur dengan nyenyak meskipun ali harus kuat-kuat menahan nafsunya. Setelah selesai berendam air dingin, ali tidur disamping prilly dan menarik tubuh prilly kepelukannya. Baru saja ali memejamkan matanya prilly terbangun dan membangunkan ali. "ada apa sayang? Aku ngantuk banget" sahut ali tanpa membuka matanya "aku mau baso solo ali" sahut prilly manja "udah malam gini gak bakalan ada yang jualan baso sayang, lagian kamu gak kenyang apa dri tadi uda makan banyak" sahut ali masih menutup matanya, hingga terdengar suara isakan. Ali langsung membuka matanya dan melihat prilly yang sudah menangis terisak "kamu gak sayang lagi sama aku" sahut prilly ditengah isakannya membuat ali bingung "baiklah," dengan berat hati "aku akan carikan buat kamu" sahut ali beranjak dan memakai switer birunya lalu mengambil kunci motornya "kamu tunggu disini yah, udara malem gak baik buat kamu" sahut ali hendak keluar kamar "jangan lama, aku takut" sahut prilly manja "iya" alipun berlalu Ali berkeliling komplek, pasar dan beberapa tempat makan untuk mencari baso solo tetapi tidak ada karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah 12. Karena putus asa ali datang kerumah salah satu koki direstonya bernama alex. Tok Tok Tok "lex, ini gw ali.. loe belum tidur kan. Buka pintunya lex" ali mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya pintu terbuka dan menampakkan alex yang masih setengah mengantuk "bos, ada apa malam-malam gini kesini?" sahut alex mengucek-ngucek matanya "please lex, bantuin gw yah" " bantuin apa bos ditengah malam gini? Loe gak dikasih jatah yah sama istri loe?" sahut alex seraya menggaruk tengkuknya yang gak gatal "ngawur loe, bantuin gw bikini baso solo sekarang juga" "APA?" sahut alex yang langsung melotot. "loe gak lagi ngelantur kan?" "ngguk lah, serius gw. Istri gw lagi ngidam pengen baso solo,, gw udah keliling tapi gak ketemu" "ya gak bakalan ada lah orang udah malam gini, tunggu besok aja dech" "ya gak bisa dong, gw gak mau anak gw ileran" "tapi gw gak bisa bkin baso, mana bumbunya juga gak ada mana dagingnya juga harus digiling dulu. Besok aja dech yah, janji dech gw bikin yg paling enak" "please dong lex, sekarang yah please bantu gw" "tapi gpp bumbunya seadanya?" "iya gpp dech, yg penting jadi baso aja" "ya udah masuk dech" Ali masuk dan mengikuti alex ke dapur, menunggu alex memasak. 30menit kemudian basopun jadi dan alex memberikannya ke ali "thank bro, gw balik yah kasian bini gw sendirian dirumah" sahut ali bergegas pergi "ya sama-sama" Sesampainya dikamar, terlihat prilly sedang tertidur nyenyak.ali membangunkan prilly dengan lembut. "bie, bangun sayang !! aku udah bawain baso buat kamu" "emmpz" prilly mengeram, dan masih tetap tertidur. Ali kembali mengelus lembut pipi prilly "bie, ayo bangun makan dulu basonya mumpung masih anget" "aghh ali, aku ngantuk kamu makan aja sendiri basonya" "lho xxo? Kan tadi kamu yang mau, aku udah susah payah lho sayang nyarinya itu aku juga hasil dari ngebujuk c alex, ayo makan dlu" "kamu kelamaan, buat aku gak mood makan baso !! udah agh jangan ganggu lagi aku mau tidur ngantuk" sahut prilly memunggungi ali dan menyelimuti badannya sendiri sampai leher membuat ali menghembuskan nafas kasar dan mengusap wajahnya kasar. Akhirnya ali mengalah dan ikut tidur disamping prilly. Prilly terbangun dan menguap tiba-tiba matanya melihat keatas meja yang dekat sofa ada mangkuk baso yang sudah basi dan banyak semut hitam disekeliling dan didalamnya. "ALI......." Teriak prilly membuat ali terbangun 'ada apa sayang?" ali terkaget "itu kenapa mangkuk baso gak kamu simpen ke dapur sich, liat tuch banyak semut" cerocos prilly "astaga bie, aku kira ada apa !! tinggal dibersihin aja, aku masih ngantuk mau tidur lagi" sahut ali seraya kembali merebahkan badannya kembali tetapi langsung ditarik prilly "gak bisa, kamu bersihin itu. Aku mau mandi" tegas prilly 'tapi kan, aku masih ngantuk bie" keluh ali "kamu males banget sich, gak mau tau cepetan bersihin. Aku selesai mandi harus udah bersih awas kalau ngguk" prilly menutup pintu kamar mandi dengan keras, membuat ali menggaruk tengkuknya dan membuang nafas kasar "gw merasa punya istri tiri, jahat banget sich" gumam ali dan beranjak membersihkan meja dan membawa mangkuk baso ke dapur dan memcucinya. Ali dan prilly kini menyantap sarapan mereka dalam diam, prilly terlihat lahap sedangkan ali terlihat lesu dan sekali-kali mulutnya menguap. "aku udah selesai makannya, aku berangkat dulu yah bie" sahut ali seraya mencium kening dan bibir prilly singkat dan beranjak tetapi terhenti "kamu jangan bersihin rumah, nanti biar aku aja yang bersihin. Kamu istirahat aja dan jangan kecapean" sahut ali lalu mengucapkan salam dan berlalu Suara motorpun terdengar menandakan ali sudah pergi, prilly membereskan meja makannya dan mebersihkan bekas piringnya. Ali sampai ke kantor dengan keadaan kacau, dan saat hampir masuk ruangan dia bertemu alex "hallo bos, gimana baso buatan gw semalam? Enak kan?" "enak dari hongkong, orang gak dimakan juga sama prilly. dan berakhir ke tong sampah" "jahat loe bos, gak ngehargain usaha gw... gw ngantuk-ngantuk juga ngeusahain buatin buat istri loe yg ngidam" "orang dia sendiri yang nolak, agh biking w frustasi" sahut ali. "susah yah ngadepin istri yang lagi ngidam, bikin kepala mau meledak padahal baru 2hari" keluh ali "hhhaa,, sabar bos. Ya begitu lah resikonya yang harus loe tanggung. Kalau loe gak mau kesusahan begini ya jangan mau buat anak" sahut alex berlalu sambil tertawa membuat ali geram dan segera masuk keruangannya. * Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah 12, ali merasa tidak fokus, dia merasa butuh istirahat. Ali berpesan pada nuri kasir restonya kalau dia tidak ingin diganggu sama siapapun. Prilly datang dengan membawa makanan ditangannya dan hendak masuk keruangan ali tapi ditahan oleh nuri. "ekh maaf bu, tadi pa ali berpesan dia gak mau diganggu" sahut nuri sopan "lho kenapa? Aku istrinya kenapa dilarang-larang? Memang ali sedang apa didalam?" sahut prilly meninggikan suaranya dan banyak pikiran negative muncul dikepalanya "sa-saya tidak tau bu, tadi pa ali Cuma berpesan tidak ingin diganggu sama siapapun" sahut nuri gugup dan mencoba menjelaskan "tapi kecuali aku, aku istrinya. Sudahlah kamu lebih baik kembali bekerja" ujar prilly "ba-baik bu" nuri kembali ketempatnya Prilly membuka pintu dan hampir berteriak mengeluarkan suara 8 oktafnya untuk memanggil nama suaminya itu tetapi langsung menutup mulutnya dengan tangannya saat melihat ali yang tertidur pulas disofa. Setelah menarik nafas dan berdehem untuk menormalkan emosinya prilly segera menutup pintu dan menghampiri ali. Prilly duduk disofa dan mengangkat kepala ali dan ditidurkan dipaha prilly, prilly tersenyum dan mengelus kepala ali. "kamu pasti lelah yah Menuhin semua acara ngidam aku dan ngadepin sikap aku yg sensitif, gampang emosi. Maafin aku yah sayang" sahut prilly terus mengelus kepala ali membuat ali semakin nyenyak dan nyaman dalam tidurnya Hingga beberapa menit kemudian ali terusik dari tidurnya karena sebuah belaian dikepalanya, ali mengerjapkan matanya dan saat matanya terbuka, mata ali langsung bertemu mata prilly yang sedang tersenyum kearah ali. Ali mengernyitkan keningnya "bie? Kamu kenapa ada disini? Aku mimpi yah" sahut ali kaget "ngguk keless,, nich sakit gak?" prilly mencubit pipi ali "awww" ali kesakitan dan prilly terkekeh "sejak kapan kamu disini bie? Kenapa gak bangunin aku?" Tanya ali memegang tangan prilly dan menciuminya "sejak setengah jam yang lalu, aku gak bisa bangunin kamu keliatannya kamu tidur dengan nyenyak" sahut prilly "iya aku nyenyak banget sayang, apalagi dibelai-belai gitu sama kamu" sahut ali terkekeh "modus kamu... oya aku bawain kamu makan siang ayo makan dulu" sahut prilly Ali beranjak dari paha prilly, dan beranjak ketoilet untuk mencuci mukanya dan duduk disamping prilly yang sedang menyiapkan makanan buat ali. "kamu jadi sering nganterin makan siang buat aku bie" sahut ali seraya memasukan makanan kemulutnya "bawaan ade bayina sayang, pengennya disamping kamu terus" ujar prilly tersenyum. ' sini aku suapin sayang" sahut prilly mengambil alih sendok ditangan ali dan mulai menyuapi ali "makan dari tangan orang lain bener-bener enak yah. Rasanya jadi plus plus dech" sahut ali "modus kamu, nich aaa" menyuapi ali lagi * Prilly terus mengganggu ali yang sedang bekerja. Meminta ini dan itu "sayang' "hmmp" sahut ali dengan masih sibuk ke laptopnya "aku bosan, kita main ke trans studio yuk" ajak prilly sambil menarik-nrik lengan ali "tapi mau ngapain sayang?" "ayo agh,, ini bawaan bayi aku" sahut prilly merengek "15 menit lagi yah" bujuk ali "gak mau, maunya sekarang" "aku harus selesain kerjaan aku dulu sayang" "aku gak mau, aku maunya sekarang" prilly semakin merengek seperti anak kecil sambil menginjak-nginjakan kakinya ketanah membuat ali memutar bola matanya "baiklah, ayo" sahut ali mengambil kunci motornya Prilly dan ali pergi ke trans studio. Sesampainya disana prilly sangat bahagia seperti anak kecil yang sudah dipenuhi keinginannya, ali ikut tersenyum melihat kebahagiaan istrinya itu. Disana banyak wahana dan tempat permainan lainnya yang mereka naiki dan lihat. Ali yang slalu dipaksa untuk menaiki salah satu wahana permainan untuk anak-anak dan dengan berat hati dan terpaksa ali pun menurutinya. Hingga malam hari setelah lelah berjalan-jalan dan bermain. Prilly diatas motor tertidur kebahu ali membuat ali kaget dan segera memegang tangan prilly dengan tangan kirinya dan memperlambat laju motornya karena takut prilly terjatuh. Hingga tanpa terasa mereka sampai didepan rumah ali, dan ali segera menggendong prilly dan merebahkannya diatas tempat tidur, dan alipun segera merebahkan badannya disisi prilly. * Seminggu sudah berlalu, dan ali slalu siaga disamping prilly untuk memenuhi ngidam prilly yang macem-macem. Ada juga yang sangat menyiksa ali, prilly menginginkan buah dukuh dan membuat ali seharian hingga pulang jam 12 malam mencari buah dukuh kemana-mana dan keluar kota meminta bantuan teman-temannya karena saat itu bukan musimnya buah dukuh dan akhirnya ali memesan via online kedaerah tasikmalaya dan Palembang. Dan bukan hanya ngidam saja tetapi mood prilly yang sering berubah-ubah membuat ali harus ekstra sabar menghadapinya. Dan hari ini ali dan prilly sedang berkemas karena akan pergi ke Jakarta untuk menghadiri acara pertunangan mila dan Kevin. Hingga 30 menit kemudian evan datang menjemput prilly dan ali. "assalamu'alaiku every body" sahut evan yang langsung nyelonong masuk kedalam rumah dan menghampiri ali dan prilly yang sedang sarapan "kebiasaan loe langsung nyelonong aja" sahut ali "ya abisnya pintu gak dikunci ya gw langsung masuk aja, hallo prill. Gimana kabar loe?" sahut evan seraya menyalami prilly "alham baik van, loe sendiri gimana?" sahut prilly dan evan langsung duduk ditengah-tengah mereka "kayak yang loe liat, gw slalu sehat dan bahagia,hhhe" sahut evan seraya menyomot roti. "loe gak nanyain kabar gw apa? Cuma istri gw aja?" sahut ali datar "ya klo loe gak perlu ditanya, orang loe gitu-gitu aja....hhhaa"ledek evan membuat prilly ikut terkekeh "kampret loe" ali melempar roti ditangannya kearah evan "ekhh ali, itu makanan jangan dilempar-lempar gitu" tegur prilly "bener tuch kata prilly, gak boleh buang-buang makanan" sahut evan nyengir kuda "iya iya dech maaf" sahut ali mengalah karena melihat prilly melototinya "hhhhhhaaaaa,, sekarang loe jadi susis yah bos" evan tertawa puas melihat ali yang langsung terdiam karena pelototan prilly "gw susis karena gak mau debat aja, prilly lagi sensi sekarang ini karena bawaan bayi nya jadi gw sebagai suami siaga harus menurutinya" sahut ali santai "WHATTTT? Bayiiiiii????? Jadi gw bakalan punya keponakan nich?" sahut evan antusias dan mendapat anggukan dari prilly dan ali berbarengan. "wahhhh asyikkkkkk,,, gw akan jadi ommmm" sahut evan hendak memeluk prilly tapi ali segera menarik kerah baju bagian belakang evan. "mau ngapain loe?" sahut ali "ya mau ngucapin selamat ke prilly dan memeluknya... emang ada yang salah?" sahut evan "enak zz loe maen meluk-meluk bini gw, mau gw bogem loe?" sahut ali mengacungkan kepalan tangannya membuat evan ngeri "ampun dech,, ya udah gw meluk loe aja yah" evan langsung memeluk ali dan mencium pipi ali membuat ali geram "kampret loe, ngapain cium gw? Jijjik gw dicium loe" ali sewot sambil mengusap-ngusap pipinya membuat prilly tertawa puas "ya kan ngucapin selamat, daripada ke bini loe gw dapet bogem kan jadi mending ke loe aja. Lagian gw kangen banget sama bini gw" sahut evan nyengir "Najis loe,,, ayo sayang kita berangkat" ali beranjak dan membantu prilly berjalan meninggalkan evan yang masih tertawa. * "loe tega banget sich duduk dibelakang li, gw udah kayak sopir pribadi kalian aja" keluh evan yang saat ini sedang menyetir sedangkan ali dan prilly duduk dibelakang. "siapa suruh loe tadi nyosor ke gw, mending dicium bini gw daripada loe... najis banget" ali bergedik "tega loe li," sahut evan manyun dan prilly tertawa "nikmatin aja posisi loe sekarang, daripada gw turunin jabatan loe jadi bener-bener sopir kantor. Mau loe?" ancam ali Evan akhirnya diam, hingga tanpa terasa mereka sampai dikediaman rumah mama dan papa prilly, prilly dan ali keluar diikuti evan dan pembantu yang membawa barang-barang ali dan prilly, didepan pintu sudah ada mama dan papa prilly juga mami resi ada disana. "hallo sayang" sahut mama memeluk prilly dan mencium kedua pipi prilly, bergiliran dengan papa dan mami ali, begitupun ali. "ayo masuk nak" sahut papa prilly Kini ali, prilly, mama, papa, mami dan evan duduk diruang tamu dengan beberapa hidangan tersaji disana. "gimana kabar kalian berdua?" Tanya resi "kayak yang mami liat, kami baik-baik saja dan bahagia" sahut ali seraya merangkul prilly "syukurlah sayang, papa sangat khawatir memikirkan kalian yang ingin hidup berdua dan tanpa fasilias apa-apa dari kami" ujar papa "kami hanya ingin mandiri pa, lagian alham sekarang resto ali sudah mulai ramai" sahut prilly "iya tapi tetap saja kami khawatir" sahuut mama "mama, papa dan mami tenang aja.. ali pasti bertanggung jawab dan gak mungkin menelantarkan istri ali. Ali hanya ingin menjalani semuanya dari nol. Ingin belajar menjadi seorang wiraswasta yang sesungguhnya " sahut ali membuat ketiga orang paruh baya itu mengangguk pasrah "oya ma, pa, mi. illy dan ali punya kabar baik buat kalian?" sahut prilly tersenyum "kabar baik apa sayang?" Tanya mama penasaran "ali dan illy 8bulan lagi akan mempunyai seorang bayi" sahut prilly tersenyum "hah???? Apa kalian menyewa wanita lain untuk hamil? Atau kalian mau mengadopsi anak?" sahuut resi sewot dan membuat evan tertawa "yaelah mami, gak gitu juga kali. Emang ali sama prilly ada masalah apa... maksunya 8bulan lagi akan lahir bayi mungil dari perut prilly" sahut ali seraya mengusap perut prilly "jadi kamu hamil sayang?" sahut mama dan mendapat anggukan dari prilly dan ketiga orangtua paruh baya itu mengucapkan syukur dan bahagia. Mama segera memeluk prilly dengan sayang. "kalau gitu selama kamu hamil, kamu tinggal dijakarta aja yah biar mami dan orangtua kamu bisa ngerawat kamu" sahut resi membelai kepala prilly "jangan dong mi, nanti ali di bandung sama siapa? Mami tega ngebiarin ali sendiri selama 9 bulan" sahut ali cemberut "ya kan kamu bisa pulang kesini seminggu sekali" jelas mami "mamiiiiii bandung Jakarta itu jauh mi, ali capek kalau tiap minggu harus bolak balik bandung Jakarta mi... trus kalau dijakarta nanti ali gak bisa melakukan kewajiban ali sebagai suami, masa ali harus berendam air dingin terus,, gak mau gak mau gak mau" cerocos ali seperti anak kecil membuat papa, mama dan evan terkekeh sedangkan prilly merona mendengarnya "ya mami, lagian illy juga gak bisa jauh dari ali. Illy juga kan harus tetap melakukan kewajiban illy sebagai istri, meskipun lagi hamil juga. Lagian ali pasti jaga illy xxo, mami tenang aa yah"jelas prilly dan membuat ali tersenyum puas "ya uda kalau gitu, tapi kamu jangan sampai kecapean yah sayang." Ucap resi mengelus kepala illy " dan kamu harus jagain prilly, awas kamu nyakitin dan buat dia kecapean li" "iya mih, pasti ali jagain prilly xxo" sahut ali Perbincanganpun berlanjut terus mengenai resto ali dan beberapa hal lainnya mengenai kehamilan prilly. *** Ditunggu kelanjutannya :D
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD