Episode 3

1598 Words
Setelah beberapa hari mereka dijakarta karena ada beberapa hal yang mesti ali selesaikan dan menjelaskan beberapa hal ke evan mengenai kantornya yang kini akan diwakili oleh evan sebagai tangan kanan ali. Dan kini ali dan prilly pindah ke bandung, dan menempati rumah bekas orangtuanya dika dan digo. Sesampainya didepan rumah yang terlihat sederhana tetapi terawat, keluarlah seorang laki-laki muda dengan postur tubuh tinggi dan putih wajahnya yang tampan tapi masih tampan ali, diikuti seorang wanita dengan menggendong seorang anak laki-laki. Pria itu langsung memeluk ali "kak dika apa kabar?" Tanya ali saat melepas pelukan laki-laki itu "alham baik" dika berallih memeluk prilly dan giliran dengan wanita yang menggendong seorang anak tadi. "gimana honeymoonnya? Menyenangkan?" Tanya dika "sangat menyenangkan" sahut ali merangkul prilly "apa pesanan mbak sudah ada? Adiknya reza" sahut wanita itu tak lain adalah sinta istrinya dika membuat prilly merona "mbak apaan sich" sahut prilly "sekarang belum sich mbak, tapi ali yakin gak akan lama lagi tumbuh disini" sahut ali mengelus perut prilly membuat prilly semakin merona "sudah, ayo masuk.. kasian prilly makin merah wajahnya" goda dika dan mempersilahkan masuk Ali dan prilly mengikuti dika dan sinta masuk kedalam rumah "ini belum diberesin semuanya, aku baru dapet kunci rumah ini kemarin dari evan dan baru nyampe tadi pagi" sahut dika "ya gpp lah bang, nanti biar aku dan prilly yang membereskan. Abang mau tinggal disini juga?" Tanya ali "ngguk li, abang tinggal dirumah tantenya sinta gak jauh dari sini ya mungkin kita akan disini dulu 2 sampai 3 bulan buat bantu kamu membangun bisnis restaurantmu" "kalau selama itu, kenapa gak tinggal disini aja mbak, kan disini juga masih ada kamar kosong" sahut prilly "aghh ngguk usah prill, mbak gak mau ganggu pengantin baru" goda sinta membuat prilly kembali merona Ali menatap sekeliling yang masih ditutupi kain putih, dika mengambil kain putih yang menutupi barang-barang. Hingga mata ali tertuju pada foto keluarga yang dipajang diruang tengah. Ali berjalan mendekati foto itu membuat dika, sinta dan prilly mengikutinya. Ali menatap setiap manik wajah didalam foto itu yang tak lain adalah foto hermawan, digo dan dika dengan pakaian jas resmi berwarna hitam "itu foto saat ayah berulang tahun" sahut dika "gw baru tau wajah bokap gw yang gak gw kenal selama 26 tahun ini, wajah digo... gw memang mirip dengannya kita kembar tapi masih ada perbedaannya. Keluarga yang gak gw kenal sampai mereka pergi juga" sahut ali tersenyum pahit Prilly menatap ali dengan sedih. Setelah membereskan semua kain putih yang menutupi barang diruang tengah, ruang tamu dan dapur. Kini prilly beranjak kekamar lantai atas, prilly membuka pintu dan terlihat ruangan yang cukup luas dan minimalis dengn warna biru tua dan putih, banyak lukisan-lukisan indah dan prilly tertegun dengan foto yang dipajang diatas meja dekat tempat tidur. Prilly mengambilnya dan menatapnya "digo..." gumam prilly membelai foto digo yang terlihat sedang tersenyum, prilly terlalu fokus dengan foto digo tanpa mengetahui kedatangan ali yang kini sedang memperhatikan prilly "khemm" ali berdehem membangunkan lamunan prilly, membuat prilly langsung salting melihat ali dan segera menyimpan kembali foto digo diatas meja "se...sejak kapan kamu disana li?" sahut ali gugup "sejak kamu memperhatikan foto digo" sahut ali datar "ali.. maaf tadi aku-"prilly terdiam bingung harus jawab apa "gpp, aku paham... kamu kangen sama digo yah, besok kita ziarah kemakamnya yah" sahut ali membelai kepala prilly dan tersenyum membuat prilly terpaku "kamu gak marah?" Tanya prilly "kenapa mesti marah sich sayang, aku ngerty xxo.. lagian aku gak mungkin cemburu sama adik kandung aku sendiri" sahut ali tersenyum "makasih yah sayang" sahut prilly membelai pipi ali * Prilly dan sinta sibuk memasak didapur ditemani kelucuan dari reza anak sinta dan dika yang baru 4tahun. Sedangkan ali dan dika sibuk membereskan rumah dan mengganti beberapa barang yang sudah tidak dipakai. *** Ali dan prilly berziarah kemakam digo, kini keduanya tengah berdoa untuk digo. "hai digo, apa kabar? Maaf aku baru bisa nengokin kamu sekarang" ujar prilly mengusap batu nisan digo. Oya sekarang aku udah masuk kekeluarga kamu tapi sebagai kakak ipar kamu. Lucu yah dulu kita musuhan gak pernah bisa akur, terus kita menjadi sepasang kekasih yang saling mengasihi tetapi takdir allah berkata lain sekarang aku jadi kakak ipar kamu dan jatuh cinta sama pesona saudara kembar kamu" sahut prilly terkekeh dan alipun ikut terkekeh "tapi aku yakin, ini yang kamu harapkan kan... pasti kamu juga bahagia diatas sana" tambah prilly "dan loe tenang aja go, gw akan jagain prilly dan sayangi dia lebih dari diri gw sendiri, loe beristirahatlah dengan tenang dan jagain bokap disana" ujar ali menatap batu nisan digo Setelah bercerita beberapa hal prilly dan ali kembali kerumah. *** Seminggu, 2 minggu,sebulan hingga 2 bulan sudah berlalu. Prilly lewati rumah tangganya dengan baik bersama ali. Dan sudah sebulan ini resto ali opening, tetapi masih terlihat sepi. Resto yang ali bangun sangat sederhana dan didirikan dari tabungan pribadinya tanpa bantuan Dari siapa-siapa. Tok...tok...tok Prilly membuka pintu dan terlihat ali datang dengan lesu. Prilly segera membawa tas ali dan mencium tangan ali. "kamu mandi dulu yah sayang, aku bikini teh buat kamu" sahut prilly seraya menyimpan tas ali dikamarnya. Saat prilly hendak keluar kamar, ali menariknya dan memeluk prilly erat "ada apa?" Tanya prilly seraya mengelus punggung ali "resto semakin sepi aja bie, aku aja pulang naik ojeg barusan uang saku aku abis. Apa aku akan gagal? Ternyata membangun usaha sendiri dari nol ini tidak semudah yang sudah jaya" sahut ali Prilly melepas pelukan dan menangkup wajah ali dengan kedua tangannya. "dengerin yah sayang, didunia ini tidak ada yang mudah. Tetaplah berjuang dan berusaha insa allah akan ada jalan. Allah tidak akan menguji umatnya kalau dia tidak mampu melewatinya, aku yakin kamu mampu sayang, suatu saat nanti kamu bisa mencapai semuanya. Bersabarlah,, aku akan slalu disampingmu untuk mendukung dan menemanimu" sahut prilly tersenyum "kamu memang bidadari hatiku, aku bersyukur mempunyai istri sepertimu" sahut ali tersenyum "sekarang lebih baik kamu mandi, lalu kita makan yah" sahut prilly beranjak meninggalkan ali SEBULAN KEMUDIAN Resto ali mulai menunjukkan perubahan, terlihat lebih ramai dari sebelumnya. membuat dika dan sinta kembali ke jepang karena ada pekerjaan. Prilly selesai membereskan taperware berisi makanan untuk dibawa ketempat kerja ali, tetapi tiba-tiba kepalanya prilly pusing dan mual. Prilly berlari ke washtapel dan memuntahkan semua makanan didalam perutnya. "badan gw kenapa yah? Xxo pusing dan mual banget" gumam prilly "apa gw harus ke dokter yah? Takut mag gw kambuh, tapi kalau mag gw kambuh kenapa badan gw malah makin gemuk dan nafsu makan gw makin tinggi" ujar prilly Setelah bergelut dengan pikirannya akhirnya prilly memutuskan untuk berangkat ke kantor ali. * Prilly datang ke resto terlihat ramai akhir-akhir ini, diresto ini hanya ada 3 pelayan, 2 koki handal dan 1 kasir setelah ditinggal dika. Semuanya sudah mengenal prilly dengan baik, prilly langsung masuk ke ruangan ali. Terlihat ali sedang sibuk dengan computer di depannya. "khemm,, selamat siang Mr aliando apa saya ganggu?" sahut prilly diujung pintu, ali menengok dan tersenyum "selamat siang nyonya aliando, tidak dong buat sayang aku yang cantik ini gak ada kata sibuk" sahut ali beranjak dan mencium bibir dan kening prilly dan mengajak prilly duduk disofa "aku bawain kamu makan siang nich" sahut prilly "tumben kamu bawain aku makan siang?" Tanya ali "memangnya kenapa? Gak boleh yah?" sahut prilly sambil cemberut "ya boleh dong sayang, bebas lah buat istri aku yg cantik ini" sahut ali mencolek dagu prilly membuat prilly tersenyum "ayo makan dulu li, mumpung masih anget nich" sahut prilly membuka taperware dan memberikannya ke ali "kamu gak ikut makan?" "aku udah tadi dirumah sayang, kamu makan aja yang banyak yah" Ali mengangguk dan mulai menyantap makanannya "sekarang resto mulai rame yah sayang, mudah-mudahn seterusnya seperti ini" "iya alham bie, ini juga berkat doa kamu dan dukungan kamu buat aku... ya mudah-mudahan seterusnya bakalan rame gini yah sayang" "amin" prilly tersenyum Ali menyuapi prilly tetapi tiba-tiba prilly mual dan berlari ke toilet membuang semua makanan didalam mulut dan perutnya, ali segera menepuk-nepuk pelan pundak prilly. prilly segera membersihkan mulutnya "kamu kenapa sayang? Kamu sakit?" ali terlihat khawatir "aku gak tau sayang, akhir-akhir ini aku lemes banget mana sering mual mual juga. Apa mag aku mulai parah yah" sahut prilly berpikir "kamu telat makan yah" ali menyentuh kening prilly dengan punggung tangannya "setau aku sich ngguk" jawab prilly lemas "ayo kita ke dokter sekarang, kamu kelihatan pucet." Ali segera menarik tangan prilly "aku gpp sayang" Ali tidak menghiraukan ucapan prilly, ali terus menarik tangan prilly keluar resto membuat karyawan-karyawannya menatap heran. Ali segera menghentikan sebuah taxi dan membantu prilly masuk kedalam taxi. Hingga kini sampai dirumah sakit, setelah menunggu beberapa lama akhirnya tiba saatnya prilly diperiksa. Dokter segera memeriksa kondisi prilly. hingga kini prilly dan ali duduk didepan meja dokter "gimana istri saya dok? Kenapa dia? Dia tidak apa-apa kan?" ceroscos ali "sayang tenang, satu-satu kek nanyanya" ucap prilly "tenang pa... istri anda sehat-sehat saja" ucap dokter tenang "tapi kenapa saya slalu merasa gak enak badan dok?" Tanya prilly membuat sang dokter tersenyum "itu pengaruh dari kandungan ibu" "oh gitu yah" sahut ali tenang dan cuek "APA DOK?" sahut prilly dan ali barengan kaget membuat dokter terkekeh "sa-saya hamil dok?" Tanya prilly kaget "iya, selamat yah pa, bu. Kandungan ibu sudah memasuki minggu ke 4 tolong dijaga pola makannya dan diatur lagi aktivitasnya jangan sampai kecapean. Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan" jelas dokter "alhammmm ya allahh,, sayang kamu hamill" sahut ali senang Prilly tersenyum seraya mengusap perutnya yang masih rata. Ali mencium kening prilly "terima kasih tuhan, terima kasih bie" sahut ali tersenyum membuat dokter ikut tersenyum "baiklah ini resepnya, disitu juga ada vitamin dan obat untuk mengurangi rasa mual ibu prilly" "terima kasih dok" sahut ali dan menggandeng prilly keluar ruangan dokter. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD