2. Tumpangan

666 Words
BEL pulang sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu, banyak siswa SMA Garuda yang sudah pulang juga ada yang duduk didekat lapangan hanya untuk melihat anak keranjang latihan ada juga yang menunggu jemputan dari angkot yang akan membawa terkecuali satu yang sedang menunggu menunggu jemputannya. Fathur dia sudah menunggu menunggu supir yang sudah dijemputnya sudah sekitar 1 jam dia menunggu belum ditunggu kunjung menampakkan diri sudah berkali-kali dia menelfon belum siapa pun ditelfon tak kunjung menggerakkan telfonnya, jadi hp Fathur bunyi. Drrrt drrrt drrrt ... Fathur langsung mengambil ponsel dengan cassing berwarna pink itu dan mengganti tombol hijau "Halo sayang, kamu dimana ??" "Disekolah Ma, Mama Mang Ujang kok belum antar jemput Fathur sih" "Maafin Mama ya! Gk ngasih tau kamu dulu Mama lupa sayang, oh ya Mang Uj ang M ama pinjem buat anterin Mama kebandara maaf ya sayang" "Ck, terus Fathur pulangnya gimana dong?" "Kamu naik taksi, angkot atau apalah dulu nanti ganti uang kamu." "Nyebelin banget sih, iya udah deh nanti aku cari kendaraan lain!" Tut .. tut ... tut ..  Hilang sudah semangat Fathur cowok itu kembali berjalan Lingkungan cowok sekolah itu duduk di tempat menunggu.  Fathur kesal dengan orang tuanya yang tidak diizinkan Fathur mengendarai motor jika sudah begeini kan dia juga yang susah harus menunggu angkot lewat dan sudah jam segini mana ada angkot lewat.  Fathur mendongak melihat matahari yang akan kembali lagi ke tempat peristirahatannya.  "Ya allah cobaan banget sih, Apa salah Fathur ya allah." Cowok memperhatikan lingkungan sekitar Sekolah berharap ada seseorang yang baik hati memberikannya tumpangan. "FANY." Fany menghentikan langkahnya lalu membalik kebelakang. "Apaan?" jawabnya malas "Gue lagi gak nerima tumpangan mendingan Lo jauh-jauh dari gue," lanjutnya.  "Motor gue lagi rusak Fany lagian juga rumah kita se arah kan satu komplek lagi." Jawab Regan. Regan adalah sahabat Fany sedari kecil, Cowok itu juga satu genk dengan Fany di komunitas balap yang sering Fany ikuti. Hanya Regan yang suka Fany cowok yang selalu ada untuk Fany jika Fany tengah senang atau bahagia dia sangat tau Bagaimana Kehidupan yang Fany jalani. Fany dan Regan sudah bersahabat sedari kecil dan anehnya sampai sekarang mereka masih satu sekolah hanya saja mereka terpisah kelas.  Fany dan Regan sangat bertolak belakang jika Regan dengan segala prestasi dan keteladanannya disekolah mampu memikat hati guru yang berbeda dengan Fany yang selalu membuat rusuh.  "Gak, itu sih sih derita lo" jawab Fany acuh.  "Gue aduin bokap Lo ya kalo Lo gak mau numpangin gue," ancam Regan.  "Gue gak takut," balas Fany.  "Kalo gitu gue bilang sama bokap Lo buat nyita mobil Lo itu, Lo kan paling gak bisa jauh-jauh dari mobil Lo itu." Regan tersenyum menyeringai.  "Ck dasar anak bapak kerjaan, Lo cuma ngadu mulu," Cibir Fany. "Jadi numpang gak?" Bentak Fany. Fathur menyipitkan matanya saat melihat gadis yang mengambil gadis itu berjalan menuju mobil yang berwarna merah yang terparkir manis.  Fathur berlari mengejar Fany yang sudah sampai parkiran.  "Fany." Fany dan Regan menoleh mendapati Fathur yang ngos-ngosan.  "Gue numpang ya?" Ucap Fathur to the point. "Gak ..."  "Iya, boleh," Ucapan Fany terpotong lebih dulu oleh Regan.  "Apaan sih lo ini mobil gue," ucap Fany.  "Mau ngajak Salma pulang jadi biar lo nggak jadi nyamuk mendingan dia juga, lagian kasian dia," ucap Regan.  "Makasih ya," ucap Fathur.  Suasana di dalam mobil di penuhi oleh suara tawa dari Regan dan Salma Fany dan Fathur hanya diam saja dibelakang karena yang memegang kemudi Regan dengan Salma yang ada di mantel. "Kalian kok dieman sih?" Ujar Regan sengaja menarik Fany. "Kalian cocok kalo pacaran," lanjutnya lau tertawa. "Liat depan lo Gue mau mati muda," ucap Fany. "Emang lo doang yang mau mati muda," balas Regan.  "Fathur habis ini belok mana?" Tanya Regan. "Belok kanan," ujar Fathur memberi petunjuk.  "Terus rumah lo yang mana?" Tanya Regan lagi. "Yang warna cat cream itu" Fathur menunjuk salah satu rumah mewah yang ada di sana.  "Makasih ya" ucap Fathur saat mereka telah sampai.  "Apaan sih lo pake minta-beri nama Gue semua." Fany memberikan pukulan ke kepala Regan.  "Capar Apaan sih?" Tanya Salma. "Calon pacar Fany," jawab Regan lalu kembali menadapat hadiah jitakan dari Fany.  Fathur menggaruk tengkuknya yang tidak keluar cowok segera keluar dari mobil lalu langsung masuk rumah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD