3. Menikahi si Mati

1040 Words
Ayah menunggu mereka pulang, duduk dikursi dan merokok. Bau rokok tidak disukai Mei Lan. Untungnya Ayah telah menghabiskan rokok terakhir. Ayahnya mematikan rokok menatap kepada ibu dan anak. "Apa keputusannya?" Tanya ayah. Ibunya menjawab. "Belum ada keputusan apa apa, kami hanya berkunjung," jawab ibunya. "Kita harus menanyakan Mei Lan," kata ayahnya lagi. Ayah menatap Mei Lan dengan tajam. "Sekarang bagaimana? Apa kamu setuju? ini bukan pernikahan yang rumit, tidak ada upacara besar. Hanya Selama 3 tahun saja." Mei Lan diam, sulit sekali dia menjawabnya. Lalu setelah mempertimbangkan dengan suara berat ia berkata. " Saya rasa tidak ayah', saya tidak mau tinggal disana," ujar Mei Lan pula tanpa mengatakan bahwa ia takut. "Kamu takut iya?" Ayahnya berkata lagi dan Mei Lan akhirnya mengakui bahwa dirinya takut. "Iya, saya takut tinggal disana," ujar Mei Lan pula. Mei Lan tetap saja seorang remaja yang kadang kadang takut dengan takhayul meski dia tidak mempercayai hal hal yang tidak rasional. "Kalau setelah menikah kamu tinggal disini saja bersama ayah dan ibu, apa kamu mau?" Tanya ayahnya. "Itu mungkin saya mau, karena saya belum mau meninggalkan ayah dan ibu," jawab Mei Lan. "Baiklah', saya mau, jika memang bisa memutus rantai kemiskinan kita." "Tentu saja, kamu akan masuk kedalam keluarga kaya, memegang bisnis keluarga dan ada uang cukup besar untuk kita." Mei Lan mengeluarkan sesak didadanya. "Ayah Tidak memaksa, kamu sudah dewasa dan bisa memikirkan keluarga," ujar ayahnya. "Bagaimana dengan pacar anak kita?" Ibu Mei Lan masih kawatir. "Itu bisa dibicarakan, tidak sulit selama 3 tahun. Setelah itu mereka bersama lagi." *** Besoknya Tuan Lee bertemu dengan ayahnya membicarakan hal itu lagi. "Bagaimana kira-kira, apakah anakmu setuju?" Tanya Tuan Lee kepada ayahnya Mei Lan. Dengan murung ayah Mei Lan menjawab. "Tidak bisa, ini tidak bisa terjadi, anakku tidak setuju." "Apa jawab anakmu?" Tanya Tuan Lee ingin tahu. "Mungkin dia masih muda, dia belum mau meninggalkan ayah dan ibunya. Jika perkawinan dengan mendiang dilakukan, dia meminta tinggal di rumah orang tuanya saja." "Jadi dia tidak mau ikut kekeluarga saya?" "Tidak bisa, hanya itu yang bisa saya sampaikan." Tuan Lee tidak puas dan dengan enggan dia berkata, "Menantu perempuan harus tinggal dengan suami atau mertuanya. Sama kalau suami hidup, harus rela dibawa suaminya." Ujar Tuan Lee. "Saya akan memikirkan lagi," ujar Tuan Lee. "Sekarang kita membicarakan utang yang sudah jatuh tempo," ujar Tuan Lee mengalihkan pembicaraan. "Aku masih minta waktu," jawab Tuan Tjan. "Aku bisa mengambil jaminan, rumah kamu sudah diagunkan setiap waktu. " Ayah Mei Lan hanya bersedih. Dia menyesali tidak bisa menjaga keluarganya dengan baik. Namun bagaimana lagi, nasib buruk akan menimpanya jika perkawinan itu tidak terlaksana. *** Selang dua hari, utusan Tuan Lee datang lagi untuk membicarakan lamaran itu lagi. "Baiklah, kami setuju dengan permintaan anakmu. Kita akan mengadakan pesta perkawinan mereka." Sebagai seorang menantu selama 3 tahun Mei Lan harus mengikuti tradisi leluhur seperti persembahan dan upacara membersihkan kubur dan berpakaian duka. Setelah menikah, dia dihari berikutnya boleh pulang. Namun syarat lain tetap tak bisa di-elakan. Istri yang berduka setidak tidaknya selama setahun berpakaian sederhana dan menghindari kemewahan. Mei Lan sebagai menantu akan mendapat sebuah toko swalayan kecil dan punya anak buah yang mengurusnya. Ayah atau keluarganya juga mendapat uang dan tidak ada lagi utang yang harus dilunasi. Pada akhirnya kalau beruntung mendapat warisan dari suami yang meninggal. Itu terjadi kalau Mei Lan betul betul menyatu dalam keluarga Lee. Mereka sepakat bahwa pernikahan antara Mei Lan dan si mati dapat dilaksanakan. *** Sutantio tidak dapat menerima pernikahan Mei Lan pacarnya dengan keluarga David Lee. Namun akhirnya ia terpaksa menerimanya setelah dibujuk oleh ayah Mei Lan. "Pacarku masih perawan, mungkin aku masih bisa pacaran." Pikir Sutantio. Tapi ia harus menunggu 3 tahun perjanjian itu sampai kesepakatan itu selesai. Setelah itu masa bahagia menanti, menerima Mei Lan menjadi istrinya. Perkawinan Mei Lan hanyalah sebuah tradisi untuk memuja leluhur agar si mati yang lajang dapat memperoleh ketenangan dialam arwah. Sekarang Mei Lan tidak dapat mundur, seorang pendeta atau peramal telah mencocokkan horoskop David dengan Mei Lan. Mereka cocok dinikahkah di rumah dihadiri pendeta. Mereka secara terperinci merundingkan lamaran dengan keluarga calon pasangan. Perencanaan segera dibuat. David yang telah meninggal, diwakili oleh ayam putih dengan patung yang terbuat dari kertas, bambu, dan kain serta kayu. Hadiah materi seperti barang-barang rumah tangga termasuk lemari es, pakaian, koper, meja rias, meja dan bangku, brankas uang. Semuanya itu direpresentasikan dalam bentuk kertas dan akan dibakar bersama dengan patung bambu dengan stelan dari pakaian asli dari mendiang David Lee. Ini juga termasuk potongan rambut dan sebuah pita milik Mei Lan . Untuk yang satu ini, Mei Lan tidak diberitahu. Ini menghindari beban psikologis bagi Mei Lan. Siapa yang tidak ngeri jika harus menikah dengan mayat atau hantu? Jika benda milik mereka terbang ke alam arwah dan bersatu dialam itu? Mei Lan dan ayahnya menganggap remeh pernikahan hantu. Tapi keluarga Lee serius dan membuat cara agar Mei Lan setelah perkawinan terikat dengan keluarga tuan Lee. Arwah David Lee mungkin marah jika kekasih mereka yang masih hidup akan menikah dengan orang lain atau pergi meminta berpisah. Itu dapat menyebabkan masalah bagi tunangan, pacar atau kerabat mereka yang terlibat. Tuan Lee berharap anak kesayangannya dapat senang hidup dialam arwah dan Mei Lan ikut secara penuh kedalam kekuarga Lee. Istri yang masuk ke dalam keluarga melalui perkawinan hantu sebenarnya diharapkan menjadi suri di rumah mertuanya secara penuh. Jika berlanjut, ia bisa saja mengadopsi seorang anak untuk meneruskan nama putra yang telah meninggal atau seorang anak laki-laki yang memiliki hubungan. Tapi gadis mana yang mau menjadi janda untuk setia kepada pasangan yang tidak dikenal dan tidak dicintainya dialam mati untuk selamanya? Jika cuma 3 tahun setelah itu cerai dan jadi janda itu mudah. Selama status istri maka Mei Lan harus membuat persembahan kepada suami matinya. Menjaga dan membersihkan kubur dan berdoa. Perkawinan mereka telah memberi jalan bagi pernikahan adik perempuan dan laki-laki keluarga Lee ini menghindari ketidaksenangan kakak laki-laki yang sudah meninggal. Jika lajang yang mati tidak lagi dilangkahi adiknya dan David di alam arwah merasa senang karena dihormati. Kalau tidak dilaksanakan kemalangan atau penyakit atau mungkin bisa dianggap sebagai murka orang yang sudah meninggal. Kebiasaan berkabung selama setahun lagi, pakaian dan perilaku yang ketat harus dilaksanakan Mei Lan. Perkawinan yang dilakukan secara sederhana dan hanya dihadiri Beberapa orang hampir tidak banyak diketahui meski sedang ada perayaan diluar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD