Fakta Baru

1002 Words
Sudah beberapa hari, Fano, orang tua dan juga teman-teman Keyra yang ada di Indonesia berusaha menghubungi Keyra. Namun nomor Keyra tetap saja tidak bisa di hubungi. "Fano, gimana ini. Aku gak bisa hubungi Keyra sama sekali," ujar Angel yang datang ke kantor nya Fano. "Gak kamu aja, aku juga udah berusaha." Fano memijit keningnya. "Ya ampun Keyra, kamu kemana sih. Seharusnya kamu udah pulang sekarang," ujar Angel. "Apa jangan-jangan terjadi sesuatu sama Keyra." Sontak Angel langsung melempar kan buku yang sedang dia pegang ke arah Dani. "Kalau ngomong gak usah sembarangan deh." Angel kesal mendengar penuturan Dani barusan. "Ya mana tau kan? kita kan gak tau gimana kondisi dia disana," lanjut Dani lagi. "Yang di katakan Dani itu ada benarnya juga." Angel menoleh ke arah Fano. "Gimana kalau kita nyusul ke Singapura?" usul Angel. "Nah ide bagus," sahut Dani. "Tapi masalah nya kita gak tau keberadaan nya di sana, bagaimana kita nyari dia." Yang di katakan Fano itu benar. Fano tampak berusaha memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa menemukan Keyra. *** Al baru saja selesai meeting bersama para kolega nya. Samuel, salah satu kolega Al menghampiri nya. "Terima kasih pak Al atas kerja sama proyek baru yang akan kita laksanakan," ujar Samuel yang menghampiri Al. Al hanya mengangguk kan kepalanya saja. "Saya permisi dulu," ujar Al. Samuel pun mengangguk kan kepalanya. Al pun kembali ke ruangannya. Al kemudian menelepon Clara yang sedang berada di ruangan nya. "Clara, ke ruangan saya sekarang!" "Baik pak," balas Clara. Al pun langsung mematikan telepon tersebut. "Bapak memanggil saya?" ujar Clara saat masuk ke ruangan Al. "Kapan jadwal meeting saya selanjutnya?" tanya Al. "Jam 2 bapak ada pertemuan dengan pimpinan Pahlevi Group, pak." Al pun mengangguk kan kepalanya. "Baiklah, kamu boleh keluar dan siapkan semua berkas yang akan di perlukan," ujar Al. Clara pun mengangguk kan kepalanya. "Oh ya." Clara sontak menghentikan langkahnya mendengar ucapan Al tersebut. "Ada lagi pak?" tanya Clara membalik kan badannya. "Semua kebutuhan Keyra sudah kamu siapkan di rumah?" "Sudah pak, bapak tenang aja. Keyra aman di rumah pak." Ak mengangguk-anggukan kepalanya. "Silahkan kembali kerjakan tugas kamu," ujar Al lagi. "Baik pak." Al kembali fokus pada laptop nya. Lalu tiba-tiba dia teringat dengan Keyra. Gadis yang beberapa hari lalu dia tolong dan berakhir tinggal di rumah nya. Entah kenapa Al tidak tega membiarkan nya sendiri, apa lagi dia tidak tau keluarga nya siapa. "Kenapa gadis itu malah muncul di otak saya," ujar Al. Al memilih kembali fokus pada pekerjaan nya. Al bersiap-siap untuk meeting dengan salah satu pemilik perusahaan terbesar di negara itu. Ini merupakan kesempatan bagi Al untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan seperti itu. Saat Al berjalan menuju ruangan meeting, tiba-tiba seseorang menghentikan langkahnya. "Al!" Suara perempuan itu mengusik telinga Al. Dia adalah Calixta, salah satu putri dari investor di perusahaan nya. "Ngapain kamu kesini?" tanya Al datar. Pasalnya, dia sangat tidak suka dengan wanita itu. "Ngapain kesini? Ya nemuin kamu dong. Aku kangen banget tau sama kamu." Calixta mencoba untuk memeluk tangan Al. Al pun langsung menepis tangan nya dengan cepat. "Saya sibuk, jangan ganggu saya!" Al langsung peri dari sana. Calixta hendak mengejar Al, namun di cegah oleh Clara. "Tolong jangan ganggu pak Al ya, dia lagi sibuk," ujar Clara. Calixta menepis tangan Clara. "Gak usah pegang-pegang,"ujar Calixta sombong. Clara hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan wanita itu. Clara pun memilih untuk untuk menyusul Al. "Iiih, kok aku di tinggalin sih," ujar Calixta yang merasa kecewa. "Awas aja Al, aku akan buat kamu jatuh ke pelukan aku." Calixta tersenyum miring. Wanita dengan wajah cantik memang begitu terobsesi agar bisa memiliki Al walaupun Al sudah berkali-kali mengatakan kalau dia tidak tertarik dengan Calixta. Di lain tempat, Keyra tampak merasa bosan di kamar terus. Dia pun berusaha berdiri dan berjalan keluar taman. Dia hendak pergi ke taman yang ada di belakang rumah mewah tersebut. "Loh, nona Keyra mau kemana? Istirahat aja di kamar nona," ujar Bu Rosi yang tidak sengaja melihat Keyra. "Saya mau ke taman sebentar Bu," balas Keyra. "Jangan nona, kalau pak Al tau dia bisa marah. Sebaiknya nona Keyra istirahat saja di kamar," ujar Bu Rosi yang mencegah Keyra. "Sebentar saja kok Bu, saya bosan di kamar terus." "Bagaimana ya." Bu Rosi menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Saya takut nona, soalnya pak Al bilang nona harus istirahat di kamar saja nona." "Tidak apa-apa kok Bu, nanti biar saya yang bicara sama pak Al," ujar Keyra lagi. "Tapi nona-" "Boleh ya Bu." Keyra berusaha membujuk Bu Rosi. "Ya udah, tapi sebentar saja ya nona." Keyra pun tersenyum. "Iya Bu, makasih ya Bu." Keyra pun berjalan menuju taman. Saat sampai di taman, Keyra takjub melihat keindahan taman tersebut. Ternyata di rumah mewah ini ada taman yang begitu indah seperti ini. Tapi Keyra bingung, apakah Al suka bunga? Aneh sih, biasanya laki-laki jarang yang suka bunga. "Ini taman milik mama nya pak Al nona, mama nya pak Al sangat senang berawaf bunga-bunga yang ada disini," ujar Bu Rosi yang tiba-tiba datang. "Mama nya pak Al pasti rajin banget kesini ya Bu," balas Keyra. "Benar nona. Bahkan dia selalu merawat taman ini sendirian setiap hari." Mendengar itu, ada satu yang mengganjal di pikiran Keyra. "Tapi sekarang mama nya pak Al kemana, Bu? Kok saya tidak pernah melihat nya disini?" tanya Keyra. "Nyonya meninggal dua tahun yang lalu nona. Dia mengalami kecelakaan bersama suaminya saat pulang dari kantor." Keyra membulatkan matanya mendengar fakta tersebut. "Jadi sekarang pak Al cuma sendirian aja Bu?" "Pak Al punya seorang adik laki-laki yang sekarang lagi kuliah di Amerika nona. Jadi pak Al hanya sendiri di rumah ini," ujar Bu Rosi. "Sebelumnya, pak Al itu tinggal di Indonesia. Tapi karena meninggalnya orang tuanya, dia harus disini untuk mengurus bisnis keluarga nya yang ada disini." Keyra mengangguk paham. Keyra jadi tau beberapa fakta tentang Al dan keluarga nya. "Ya udah, kalau gitu saya lanjut kerja dulu ya, nona. Sebentar lagi pak Al pasti pulang." "Iya Bu." Bu Rosi pun kemudian pergi dari sana. Keyra pun duduk di kursi yang ada di taman tersebut sambil memandangi bunga-bunga yang terlihat indah disana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD