Pertama Kalinya

998 Words
Keyra tersadar dengan apa yang baru saja dia lakukan. Keyra segera melepaskan pelukannya. "Ma...maaf," ujar Keyra. "Tidak apa-apa," balas Al. "Sekarang istirahat lah, tidak usah memikirkan apa pun," ujar Al lagi. Keyra pun mengangguk kan kepalanya. Al memilih duduk di sofa sambil memikirkan hal apa yang akan dia lakukan. Di tambah lagi dengan Keyra yang hilang ingatan. Di lain tempat, seorang laki-laki tampak tidak nyaman. Dia terlihat gelisah. "Kamu kenapa Fano? Kenapa kamu mutar-mutar aja dari tadi? Pusing tau gak aku lihat kamu kayak gitu dari tadi," ujar Dani yang pusing melihat Fano. "Sudah dari kemarin Keyra tidak ada kabar. Hp nya juga tidak bisa di hubungi," balas Fano. "Bukannya Keyra ke Singapura untuk liburan? Biar kan saja dia menikmati liburan nya, untuk apa kamu malah mengganggu nya," ujar Dani. "Bukan gitu. Aku berusaha menelpon nya untuk tau kondisi nya. Setidaknya aku tidak akan khawatir." "Tapi HP nya tidak bisa di hubungi sejak kemarin, aku jadi khawatir kalau dia kenapa-kenapa." "Mangkanya kamu jangan berpikir yang macam-macam dulu. Dua hari lagi dia pulang kan, sabar aja. Tahan dulu kerinduan kamu itu." Dani menggeleng-gelengkan kepala nya. Teman nya yang satu ini kalau sudah rindu udah kayak orang di tinggal istri saja. "Siap-siap sekarang, 15 menit lagi kita ada meeting," ujar Dani. Fano hanya diam tanpa menjawab dan langsung saja pergi dari sana. "Untung teman, kalau gak bisa aku buang kamu ya," ujar Dani sambil menggelengkan kepalanya. *** Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari, hari ini Keyra di izinkan untuk pulang. "Makasih ya pak Al karena sudah menolong saya selama ini," ujar Keyra. "Hmm," balas Al. Kebiasaan Al tampak nya sudah kembali. "Sudah selesai?" tanya Al. Keyra pun mengangguk kan kepalanya. "Ayo." "Kemana?" tanya Keyra. "Ke rumah saya," jawab Al. "Kenapa ke rumah bapak?" Al menoleh kearah Keyra. "Emang kamu mau kemana? Emang kamu tau keluarga kamu siapa dan dimana?" tanya Al datar. Keyra menggelengkan kepalanya. "Kalau tidak tau, ikuti saja saya." Keyra pun terdiam tidak berani membantah perkataan Al tersebut. Tak lama kemudian, Clara pun datang. "Permisi pak Al," ujar Clara. "Kamu udah datang, ayo bantu bawa barang Keyra ke dalam mobil," ujar Al pada Clara. "Baik pak." Clara pun membawa barang milik Clara ke dalam mobil. Setelah beberapa saat, mereka pun sampai di sebuah rumah yang terlihat sangat mewah. Keyra menatap rumah tersebut dengan takjub. Dengan model yabg elegant membuat rumah tersebut mirip seperti sebuah mansion. Al kemudian mendorong kursi roda milik Keyra untuk masuk ke dalam rumah. "Loh, pak. Ini siapa?" tanya seorang wanita paruh baya yang seperti nya itu adalah asisten rumah tangga disini. "Dia Keyra, dia akan tinggal disini," balas Al. Wanita itu pun membulatkan matanya seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Keyra yang melihat itu pun hanya terlihat bingung. "Clara, tolong siapkan kamar untuk Keyra!" Clara pun mengangguk kan kepalanya. "Baik pak." Clara pun naik ke lantai dua untuk menyiapkan kamar untuk Keyra. Tak lama kemudian, Clara pun kembali. "Kamar nya sudah siap pak," ujar Clara. Al pun mengangguk kan kepalanya. Keyra menatap ke arah lantai dua. Seperti nya Clara menyiapkan kamar nya si lantai dua. Lalu bagaimana dia bisa naik kesana sedangkan dia masih harus berada di atas kursi roda. "Tapi bagaimana mbak Keyra naik ke atas pak?" tanya Clara yang mewakili isi pikiran Keyra. "Kamu tidak usah memikirkan itu." Al langsung meletakkan HP yang sebelumnya dia pegang. Dia pun bangkit dan kemudian mengangkat tubuh Keyra dan membawanya ke lantai atas. Clara hanya menganga saja melihat itu. Sedangkan Keyra tak kalah kagetnya karena tiba-tiba di gendong seperti ini oleh Al. Asisten rumah Al pun kemudian menghampiri Clara. "Itu beneran pak Al, buk?" tanya nya. "Seperti nya bukan bu, pak Al gak mungkin bisa seperhatian ini sama orang lain Bu," balas Clara. "Aku ke atas dulu ya Bu, takutnya pak Al butuh bantuan." Clara pun langsung lari menyusul Al yang membawa Keyra ke atas. "Clara, tolong siapkan semua kebutuhan nya. Saya mau ke kantor dulu karena ada yang harus saya urus. Kamu tetap disini temani Keyra," ujar Al. "Baik pak Al," balas Clara. "Kamu kalau ada butuh apa-apa, kasih tau Clara. Dia nanti yang akan membantu kamu," ujar Al pada Keyra. Keyra pun mengangguk kan kepalanya. Setelah itu, Al pun pergi keluar dari kamar tersebut. "Maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak," ujar Keyra pada Clara. "Enggak kok mbak, saya tidak di repotkan kok. Ini emang tugas saya," balas Clara. "Oh ya, jangan panggil mbak. Panggil Clara saja," lanjut Clara. "Kamu juga jangan panggil mbak juga," balas Keyra. Clara pun mengangguk kan kepalanya sambil terkekeh. "Oh ya, kamu kenapa bisa kenal sama pak Al?" tanya Clara yang sedari kemarin-kemarin sudah penasaran. "Pak Al itu orang yang nolong aku saat kecelakaan kemarin. Terus karena aku gak ingat apa-apa tentang keluarga aku, pak Al berinisiatif untuk membantu perawatan aku di rumah sakit," jelas Keyra. "Kamu tau gak, ini pertama kalinya loh pak Al perhatian gini sama orang apa lagi sama wanita," ujar Clara memberitahu. "Maksud kamu?" "Gini ya, pak Al itu terkenal dingin orang nya. Dia itu paling tidak peduli dengan kondisi sekitarnya." "Beneran?" tanya Keyra. "Iya, bahkan saking cuek nya ya, pak Al Belum nikah juga sampai sekarang." "Tapi kelihatannya gak gitu kok," ujar Keyra. "Nah itu dia yang bikin aku heran. Pak Al itu berbanding terbalik dari kebiasaan. Bahkan ini pertama kali nya loh pak Al ngizinin cewek masuk ke rumah nya selain aku dan Bu Rosy." Lagi-lagi Keyra di bikin kaget. Mereka pun kembali melanjutkan obrolan mereka. Walaupun baru kenal, mereka merasa udah cocok aja dalam mengobrol. "Kamu orang Indonesia?" tanya Keyra pada Clara. "Iya, kamu seperti nya juga orang Indonesia. Kenapa kamu bisa ada di Singapura?" "Aku gak tau sih, kenapa aku bisa sampai ada disini," balas Keyra. "Ya udah, gak usah kamu pikirkan ya. Kamu masih belum sembuh soalnya." Keyra pun mengangguk kan kepalanya. "Aku ke bawah dulu ya ambil makanan karena kamu sebentar lagi kan mau makan obat," ujar Clara. Keyra pun mengangguk kan kepalanya. Clara kemudian pergi ke dapur yang ada di lantai bawah untuk mengambil makanan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD