Prolog.

220 Words
Bugh.    "Itu buat lo, yang udah seenaknya cepuin gue ke Guru BK kalo kemarin gue bolos!"    Bugh.   "Itu buat lo, yang udah buat gue di hukum buat hormat di tiang bendera! Satu lagi."   Bugh.   "Yang terakhir buat elo, udah bikin gue kena panas dan diperhatiin orang banyak!" Rachel kemudian menendang Lucky yang sudah tidak berdaya tersungkur di lantai gudang belakang sekolah.   Ini semua karena kemarin Lucky yang mengadu kepada guru BK saat ditanya siapa yang bolos sekolah. Di saat yang lain diam tidak berani menjawab kalau Rachel lah anak yang satu-satunya bolos sekolah, Lucky malah mengadukannya.   Tadi gadis itu sempat manaruh tasnya di tempat duduknya dan lima menit kemudian dia kembali kekelas lalu membawa pergi tasnya. Satu kelas sudah tau kelakuan Rachel yang seperti itu dan tidak ada yang berani mengusiknya jika tidak mau terkena kecupan manis dari tangan cantik Rachel.   Uhuk ... Uhuk ...   "BANGUN LO!" Rachel dengan kejamnya mendendang Lucky, cowok itu pun bangun dengan napas yang sudah tidak beraturan dan muka yang lebam.   Dengan sekali hentakan Rachel menarik kerah baju batik yang dikenakan oleh Lucky.   "Jangan sekali lagi lo mau berurusan sama gue, selain buang-buang waktu gue ngurusin anak kayak lo, juga ngotorin tangan mulus gue yang abis perawatan!" Rachel kemudian mendorong Lucky dan mengambil tas hitamnya sembari pergi meninggalkan Lucky yang sudah tidak berdaya. Pingsan.                                                                              ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD