58

1015 Words

Damar sampai harus minta maaf berkali-kali dan berjanji akan segera kembali kepada Eliza begitu urusannya selesai, usai tadi menerima telepon tak terduga dari mantan asisten Abrawan yang telah lama hilang kabar hingga Damar mengira bahwa dia mungkin sudah diringkus Abrawan. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam saat Abrawan bersiap keluar dari rumah untuk menemui orang itu. Ia pikir, ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini sebab tidak akan ada yang tahu apakah kesempatan lain akan datang. Mereka tidak pernah tahu kapan malaikat maut akan menjemput, dalam hal ini adalah algojo bayaran Abrawan. "Pa, apa harus malam ini juga?" tanya Eliza, tepat saat Damar selesai berganti baju dan tengah menarik ke atas zipper jaketnya. Damar menatap sang istri dengan tatapan tak tega. Tadi Eliza me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD