Terkejut

1229 Words
“haaah!” Reina menghela nafasnya pelan ketika sudah turun dari dalam mobil ketika mobil hitam itu sudah berhenti didepan sebuah rumah yang berada dipaling ujung kawasan tersebut. Gadis manis itu terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini. Semua yang gadis manis itu bayangkan tadi sirna sudah karena ia berfikir bahwa setelah sekian lama tidak berkunjung, rumah neneknya akan berubah, tapi semua itu salah tempat itu masih sama seperti dulu, sepi akan penghuni. Kawasan itu juga tampak sepi sekarang, terbukti dari rumah yang ada dikawasan tersebut sangat sedikit dan memiliki jarak yang cukup jauh satu sama lain. Karena Reina sudah terlanjur kembali jadi mau tidak mau gadis manis itu harus menjalani kehidupannya yang baru dikawasan yang baru dengan tinggal di rumah neneknya. Reina berjalan masuk ke rumah tua tersebut setelah Pak Lim membuka pintu gerbang untuk mobilnya masuk. Gadis manis itu melihat sekeliling halaman rumah tersebut ketika memasuki rumah tua itu. Dapat ia lihat jika ada beberapa tukang yang sedang memperbaiki taman depan rumah tersebut. Ia tahu jika ibunyalah yang menyuruh mereka untuk merenovasi rumah tersebut. Reina berjalan menuju pintu rumah tua itu yang tampak baru itu. Sampai didepan pintu, Reina langsung membukanya dan berjalan masuk kedalam rumah yang sudah tempak rapi dan bersih. Ia berfikir bahwa ibunya-lah yang membersihkan rumah tersebut sebelum dia sampai. “oh, kau sudah sampai sayang” kata seorang wanita paruh baya yang keluar dari ruang tengah karena mendengar suara pintu terbuka. Reina hanya memandang wanita paruh baya itu dengan diam dan wajah yang lesu karena lelah karena telah menempuh perjalanan jauh dan sangat lama. Wanita paruh baya yang melihat wajah anaknya itu sangat mengerti jika anaknya pasti sangat lelah karena sudah melakukan perjalanan yang jauh. Apalagi ia langsung menyuruh Pak Lim menyuruh untuk langsung membawa Reina ke perbatasan. “kau pasti lelah” kata ibu Reina. “mama sangat kejam menyuruhku pulang untuk tinggal di rumah yang sepi sepeti ini” keluh Reina akhirnya ia keluarkan juga. Wanita yang dipanggil mama atau lebih tepatnya ibu dari Reina yang bernama Nara Kim (ny. Kim) itu hanya beroh ria yang membuat Reina menjadi semakin kesal. Kemudian gadis manis itu berjalan cepat melewati sang ibu dan pergi keruang makan. Tanpa disuruh oleh sang ibu, Reina langsung menyantap makanan yang ada diatas meja tanpa ragu dan dengan perasaan kesal. Ny. Kim yang melihat anaknya makan tanpa disuruh itupun menggelengkan kepalanya karena sifat anaknya yang masih sama seperti dulu. Kemudian wanita cantik itu menghampiri sang anak dan duduk didepan sang anak sambil melihat anak manisnya memakan makanan yang sengaja ia masak untuk makan siang sang anaknya ketika sampai di rumah tersebut. “eomma(ibu) merindukanmu, sayang” kata wanita paruh baya itu sambil menatap sang anak. “kita baru saja melakukan video call kemarin” jawab Reina dengan acuh dan tanpa ekspresi karena sedang makan. Ny. Kim yang mendengar jawaban anaknya itu memutar bola matanya sambil ikut makan anaknya. Suasana diantara mereka menjadi sepi dan tidak ada yang memulai percakapan lagi. “oh ya, ma….appa(ayah) mana?” tanya Reina setelah mereka diam selama beberapa saat. “dia sedang ada rapat mendadak dengan klein pentingnya jadi tidak bisa menyambutmu dan hanya menitipkan salam padamu” jelas ny. Kim yang membuat Reina menganggukkan kepalanya. Gadis manis itu sudah menduga jika ayahnya akan sibuk dengan pekerjaannya daripada menyambut anaknya pulang. Memang keluarganya ini terkadang menyebalkan. “jangan habiskan makanannya” kata ny. Kim yang membuat Reina langsung melihat ibunya. “kenapa?” tanyanya. “karena eomma(ibu) tidak akan menginap, jadi sisakan makanannya untuk makan malammu nanti” jelas ny. Kim sambil berdiri dari duduknya dan membawa piring bekasnya ke wastafel dapur. “ya, lihat saja nanti” jawab Reina. “aish, kau ini…lihat dirimu yang sudah berisi dan pipimu bulat seperti mochi” “aku tidak peduli” Kesal Reina yang mendengar ibunya mengatainya mochi. Ia tidak peduli dan akan memakan semua masakan ibunya yang ada diatas meja tersebut. “oh ya, eomma sudah menjelaskan kemarin kenapa kau harus pulang dan tinggal disini” kata ny. Kim sambi kembali duduk didepan anaknya lagi. “hmm” gumam Reina yang terlihat tidak minat dengan pembahasan yang akan ibunya katakan. “jadi rawat rumah ini dengan baik dan rawat bunga mawar yang akan ditanam besok oleh penjual bunga” “kenapa bunga mawar lagi?” “karena itu adalah simbol keluarga dan kekuatan untuk keluarga kita dan bunga itu sangat penting….lagipula ini bukan bunga mawar biasa yang dijual ditoko bunga lainnya. Ini adalah bunga mawar yang hanya bisa dijual oleh orang tertentu dan hanya orang yang memiliki darah keluarga kita saja yang bisa merawat dan memilikinya” jelas ny. Kim yang tidak dimengerti oleh Reina. Meskipun ia mendengarkan penjelasan tersebut, tapi masih ada sesuatu yang tidak ia pahami. “lanjutkan makanmu” kata ny. Kim sambil berdiri dari duduknya dan menepuk tangan anaknya dengan lembut. ✤ Ny. Kim meninggalkan Reina yang masih sibuk dengan makanannya untuk melihat renovasi yang sedang berlangsung dihalaman depan rumah tersebut. Sebenarnya bukan dirinya yang meminta Reina untuk pulang, melainkan sang suami yang beberapa bulan yang lalu melihat rumah tersebut yang sudah berantakan dan lelaki tampan itu menyuruhnya untuk meminta Reina pulang dan melakukan renovasi sebelum anaknya itu kembali untuk memperbaiki bagian-bagian rumah yang rusah terutama pada halaman dan air mancur yang sangat disukai oleh mertuanya dulu. Mereka sudah melakukan renovasi selama dua bulan penuh dan banyak mengganti perabotan rumah karena sudah rusak. Suaminya juga sudah menyuruh saudaranya untuk menanam bunga mawar dihalaman rumah itu nanti ketika halamannya selesai diperbaiki. Wanita cantik itu melihat taman depan yang sepertinya akan selesai sebentar lagi. Pak Lim yang melihat nyonya-nya itu menghampiri dan melaporkan kinerja para pekerja yang hampir selesai itu. Ny. Kim menanggapi ucapan pak Lim dan mengajak lelaki tua itu berbicara. Terutama tentang anak semata wayangnya, Reina. Ia ingin tahu bagaimana pendapat pak Lim terhadap Reina seteleha lama tidak bertemu. ✤ Setelah selesai melihat pekerjaan tukang renovasi, ny. Kim kembali masuk kedalam untuk melihat anaknya yang manis didalam rumah. “aigooo(astaga)! sayang kau menghabiskan semuanya!” kata ny. Kim yang terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini. Pasalnya makanan yang ia buat dengan berbagai menu masakan itu tandas dari atas meja dan semua piring yang terisi penuh sekarang menjadi kosong. “terima kasih untuk makanannya” Reina malah berterima kasih kepada sang ibu. Ny. Kim yang melihat respon anaknya itupun terkejut dan dengan gemas mencubit pipi Reina yang langsung merasa kesal. “kau benar-benar rakus” gumam ny. Kim yang masih didengar oleh Reina yang mulai membersihkan wadah kosong yang ada diatas meja. Gadis manis itu tidak menanggapi apa yang ibunya katakan karena ia masih merasa kesal. Ny. Kim yang melihat Reina membersihkan wadah kosong itupun menggelengkan kepalanya terlebih dahulu sebelum membantu anak manisnya membersihkan meja makan. Tak ayal jika Reina yang dulunya gadis kurus menjadi gadis yang berisi seperti saat ini. Ny. Kim tadi saja agak terkejut ketika melihat anaknya yang jadi berisi meskipun mereka sering melakukan video call, tapi hanya wajah Reina yang terlihat dan terkadang gadis manis itu tidak menunjukkan wajahnya sama sekali. Sekarang wanita cantik itu tahu jika nafsu makan anaknya sangat banyak dan membuat gadis manis itu berisi seperti saat ini. Reina sudah selesai membereskan wadah kosong diatas meja makan dan ia juga sudah mengelap meja tersebut agar terlihat bersih. Setelah selesai, gadis manis itu duduk dikursinya tadi sambil bermain ponsel dan ia membiarkan ibunya mencuci wadah kotor itu sendirian.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD