Setelah pertemuannya di cafe, kini ketujuh anggota STM itu sedang melihat satu rumah mewah dengan tujuh kamar didalamnya.
"Satu tahunnya satu milyar, mas Bian. Gimana?" ujar pemilik kontrakan yang biasa disebut pak Kaji.
"Ga boleh kurang nih, pak? Uangnya kurang," ucap Bian memelas.
"Ya udah, gini aja ... mas Bian ada uang berapa kasih dulu, kurangnya bisa sambil jalan. Bapak percaya kalo sama mas Bian, gimana?" tawar pak Kaji.
"Jadi ga enak nih, pak. Saya bilang temen-temen dulu kalau begitu."
"Siap, mas."
Bian menghampiri keenam temannya yang sedang berada di depan rumah. Bian menjelaskan mengenai pembayaran rumah.
"Gue sih, oke, Bi," ujar Mika.
"Kita bertiga juga, oke, Bi," ujar Debby mewakili teman lainnya.
"Gimana, Nat? Lu juga, Za," tanya Bian.
"Oke," jawab keduanya.
Bian kembali menghampiri pak Kaji untuk menyetujui sewa di rumah mewah itu. Setelah itu, Bian mentransfer uang ke rekening pak Kaji melalui m-banking di ponselnya.
"Sudah saya transfer, pak," ujar Bian sembari menunjukkan bukti transfer dari ponselnya.
"Oke, mas Bian. Ini kunci rumahnya, semoga betah ya, mas," ujar pak Kaji sembari mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Bian.
Setelah selesai, ketujuhnya masuk kedalam rumah dan membersihkan rumah itu terlebih dahulu.
"Kerja bakti nih, mana rumahnya gede banget," gerutu Nata.
"Kalian bersihin kamar masing-masing aja dulu, kan rumahnya juga udah rapi," ujar Bian.
"Oke deh," jawab ketiga cewek bersamaan.
Akhirnya mereka membawa barang masing-masing untuk masuk kedalam kamar.
***
Debby sedang merebahkan diri diatas ranjang yang berukuran lebih besar dari sebelumnya. Ia melihat langit-langit rumah sembari memikirkan kejadian beberapa waktu lalu. Tentang pekerjaannya yang hilang, dan apartemennya yang membuatnya harus berada dirumah mewah itu sekarang. Cewek itu hanya bisa bersyukur karena ia masih memiliki tabungan untuk menyewa rumah itu bersama teman-temannya.
CEKLEK
Bebi dan Gina masuk kedalam kamar Debby, mereka berlari lalu melompat keatas ranjang.
"Kalian tetep aja ya kek anak kecil," gerutu Debby.
"Hehehe, ya begini lah kita ... yang lain lagi ngumpul di dapur tuh, kesana yuk, Deb!" ujar Bebi.
"Kuy lah, perut gue juga udah laper nih," sahut Gina sembari mengusap perutnya.
Ketiganya beranjak dari posisinya, mereka berjalan menuju dapur yang ada di lantai satu.
Rumah mewah itu memiliki dua lantai, dan tujuh kamar utama dengan masing-masing kamar mandi didalamnya. Ketujuh kamar itu berada dilantai dua. Sedangkan di lantai satu terdapat ruang tamu besar, ruang kerja, ruang makan, ruang santai, kamar mandi umum, dan kolam renang dibagian belakang rumah.
Memiliki luas bangunan 866m2, dan luas halaman depan 24m. Rumah bergaya klasik itu terlihat menggunakan pintu kayu berukuran besar yang terdiri atas 2 daun pintu dengan bukaan ke samping. Pintu kayu ini memiliki ukiran di sekelilingnya yang berbentu persegi. Didalamnya banyak sekali hiasan bernilai tinggi, seperti vas bunga yang antik dan jam dinding yang berukuran besar.
Sekarang mereka tengah berkumpul di ruang makan, Bian sedang menjelaskan mengenai cara kerja pacar kontrak.
"Kita perlu dua orang buat jadi maskot utama di sampul depan nih, kira-kira siapa yang mau?" tanya Bian.
"Gimana kalo Debby ama Mika aja, diantara kita yang kelihatan kek model beneran kan cuma mereka," cetus Nata.
"Setuju!" jawab Bebi dan Gina bersamaan.
"Bener tuh, mereka aja lah," sahut Eza.
"Gimana Deb, Mik?" tanya Bian pada kedua temannya yang saling menatap.
"Ya udah deh, moga aja pas liat foto kita klien kagak kabur, hahaha," celetuk Mika.
Setelah mencapai kesepakatan, Bian mengatur untuk sesi pemotretan. Bian juga sudah menyiapkan akun sosial media yang ia beli dari temannya.
Bian juga menjelaskan tentang tarif yang mereka kenakan pada pacar kontrak. Memperkenalkan pada orang tua seharga seratus juta per lima jam bonus pegang tangan dan cium pipi satu kali. Memamerkan pada teman atau lainnya seharga dua puluh juta per dua jam bonus pegang tangan dan peluk dari samping. Datang ke acara pesta atau lainnya seharga seratus lima puluh juta per jam bonus pegang tangan, peluk, cium pipi. Kepentingan pribadi seperti kepuasan nafsu seharga lima ratus juta perjam dua jam untuk cowok,dan satu milyar per jam untuk cewek. Foreplay seharga tiga ratus juta per jam untuk cowok, dan lima ratus juta per jam untuk cewek. Khusus Mika dan Debby tarif ditambah sepuluh juta.
"Kapan mulainya?" tanya Mika.
"Nanti kita bahas lagi, sekarang kita ambil foto dulu sebentar untuk sampul depannya," ujar Bian.
"Bi, kagak ada makanan nih? Laper gue," tanya Debby.
"Gue udah pesen makanan, seharusnya bentar lagi dateng, tunggu aja bentar lagi. Oh ya, habis makan kita belanja kebutuhan dapur ya?"
"Oke, Bi," Jawab Debby singkat.
"Deb, lu ma Mika buruan pake baju yang bagusan dikit sana, kita mau ambil gambar buat sampul nih," titah Bian.
"Ye, bentar."
Debby berjalan malas menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Begitupun dengan Mika, yang masuk kedalam kamarnya.
Setelah berganti pakaian mereka kembali menuju ruang santai untuk pengambilan gambar. Debby mengenakan minidress berwarna hitam dengan belahan d**a yang membuat empat lelaki disana kesulitan menelan salivanya. Sedangkan Mika mengenakan setelan kemeja dengan dua kancing terbuka bagian atasnya.
Keduanya berpose sedikit mesra, dan ada pula pengambilan gambar saat mereka sendiri. Setelah berhasil mendapatkan sepuluh foto yang bagus, Bian segera menguploadnya di media sosial 'Pacar Kontrak'.
Tak hanya Debby dan Mika saja. Kelima anggota lainnya pun secara bergantian berpose. Dan ada satu moment yang menampakkan seluruh anggota dalam foto itu.
KLING
Satu pesan masuk untuk pacar kontrak. Orang itu mengirim pesan pribadi pada i********: yang sudah memiliki centang biru itu dan bertuliskan official.
Chat i********: @HyunSeok
Hyun : Hi, apakah benar bisa menyewa seseorang untuk membantu permasalahan?
ParKon : Hi juga, bisa kak. Ada yang bisa kami bantu untuk permasalahannya?
Hyun : Gue tinggal di Jakarta, tepatnya di Depok. Orang tua gue mau jodohin gue, tapi gue kgak mau, nah kalo bisa gue mu sewa pacar kontrak selama sebulan deh.
ParKon : tentu saja bisa kak. Kakak mau sewa siapa? Untuk profile sudah ada ya di post kami, silakan memilih.
Hyun : Sudah, gue mu sewa Debby. Kyaknya dia cocok.
Parkon : Sebenarnya tarif kami per lima jam kak, jika kakak menyewa selama sebulan kami akan memberikan harga khusus.
Parkon: Debby : untuk satu hari seratus juta, jika dalam satu bulan silakan membayar dengan harga 2,5M. Bonus cium pipi, pegang tangan, peluk dari samping. Lebih dari itu silakan lakukan kontak dengan Debby.
Hyun : Oke, pembayarannya langsung lunas atau dp nih?
Parkon : Silakan Dp dulu 50%, lalu sisanya saat Debby menjalankan tugas di hari pertama.
Hyun : Oke.
Parkon : pembayaran melalui transfer
Rek BCA 0455xxxxxx an Fabian Adyastha.
Hyun : Sudah. Silakan di cek. Besok gue tunggu Debby di cafe starbuck mall Indonesia, jam sepuluh pagi. Ini nomor hape gue 0812100xxx
Parkon : Baik, pembayaran sudah kami terima, terima kasih tas kepercayaannya. Debby akan langsung menghubungi anda.
Read.
Ketujuh orang itu bersorak gembira, mereka tidak menyangka akan mendapatkan uang sebesar itu dengan mudah. Debby sebagai maskot pun menjadi anak emas di rumah itu.
"Nih Deb, nomor Hyun," ujar Bian sembari memberikan secarik kertas.
"Oke, entar gue chat."
"Ya udah, kita beli kebutuhan rumah," ujar Bian.
Ketujuh makhluk itu akhirnya memutuskan untuk pergi menuju supermarket terdekat. Mereka belnja kebutuhan rumah dan pribadi masing-masing. Bahkan mereka kini membeli satu mobil Alphard untuk mereka gunakan sendiri. Karena setiap pribadi sudah memiliki mobil mewah masing-masing, hanya mobil untuk bersama saja yang belum ada.