Selama Angga dalam perjalanan bisnis Yumna menemani Bu Sonia kemanapun beliau pergi, sperti hari ini ia menemani Bu Sonia berbelanja ke sebuah mall yang cukup besar.
" Na, kamu pasti lapar. Ayo kita makan dulu sebentar! " Ajak Bu Sonia sambil menunjuk sebuah gerai makanan cepat saji.
" Tapi Bu, itu makanannya kurang sehat untuk ibu loh. Kita cari yang lain saja ya." Bujuk Yumna.
" Ya, terserah kamu deh. "
Yumna melihat salah satu restoran yang menyediakan makanan sehat yang cocok untuk Bu Sonia, ia mengajak Bu Sonia berbelok dan mencari tempat. Setelah mendapat tempat mereka akhirnya memesan makanan yang mereka sukai.
Saat mereka sedang asyik makan seseorang memanggil nama Yumna dan menunjuknya.
" Yumna! " Sambil menunjuk gadis itu.
" Kamu. " Ucap Yumna terkejut.
" Kenapa dunia itu sempit sekali! Lagi- lagi kita bertemu. " Gerutu Yumna dalam hati.
" Kamu Rio kan? Anaknya Ita? " Tanya Bu Sonia memastikan.
" Iya Tante. " Jawab Rio sambil tersenyum manis.
" Kamu sendirian? " Tanya Bu Sonia sambil mengedarkan pandangannya seperti sedang mencari seseorang.
" Iya sendirian tante, kebetulan ya kita ketemu lagi Yumna. " Melirik Yumna yang masih santai makan.
" Boleh saya ikut bergabung duduk disini Tan? Makan sendirian itu membosankan. " Menatap bangku kosong di depannya.
Bu Sonia dan Yumna saling tatap, Yumna memberi kedipan sebagai kode pada Bu Sonia. Sayang sekali Bu Sonia tak menangkap kode mata dari Yumna.
" Boleh silahkan. "
Mario bersorak senang dalam hatinya, setidaknya langkahnya untuk mendekati Yumna kali ini berjalan lancar. Sementara Yumna meremas ujung bajunya sedikit kesal.
" Kenapa dia malah duduk disini sih?! " Gerutu Yumna yang masih makan dengan wajah yang ditekuk.
Diam- diam Bu Sonia memperhatikan Yumna yang terlihat tak senang itu hanya mengulum senyum. Akhirnya mereka menghabiskan makannya dengan tenang.
***
" Tante sudah mau pulang? Atau masih mau keliling lagi? "
" Mau keliling. Sudah mau pulang. " Ucap Yumna dan Bu Sonia berbarengan.
Rio menatap mereka bingung, sementara Yumna menatap Bu Sonia penuh harap. Berharap Bu Sonia mengajaknya segera pulang.
" Jadi? Masih mau keliling? " Tanya Rio.
" Tidak, ibu sudah berkeliling dari tadi. Sekarang sudah waktunya pulang dan istirahat. Kita pulang saja ya Bu! " Menatap mata Bu Sonia sambil tersenyum.
" Baiklah kita pulang saja. " Bu Sonia menagalah.
Mario mengulum senyum, bahagia. " Kalau begitu biar saya antar pulang saja Tan, bagaimana?! "
" Baiklah, terimakasih ya Rio. " Ucap Bu Sonia setuju.
" Tapi Bu, " Yumna yang terkejut hendak protes pada Bu Sonia, tapi ia urungkan.
Dengan terpaksa Yumna akhirnya menerima ajakan Mario untuk pulang bersama.
" Yumna sini biar saya bantu bawa itu. " Rio menunjuk barang belanjaan yang Yumna bawa.
" Tidak usah, biar gue aja. Ga usah repot- repot! " Tolak Yumna.
" Engga repot kok. " Mario merebutnya dari tangan Yumna dan berjalan duluan. " Ayo ke sebelah sini. "
" Bu." Keluh Yumna sambil cemberut ke arah Bu Sonia.
" Engga apa- apa, ayo! " Ajak Bu Sonia.
Yumna mendorong kursi roda Bu Sonia dengan pelan, ia sebenarnya sangat enggan pualang bareng Mario yang genit itu.
" Ibu kenapa mau sih diajak bareng sama dia? " Tanya Yumna pelan.
" Kamu engga suka dia? " Tak menjawab Bu sonia malah balik bertanya.
" Iya, dia itu genit Bu. " Jawab Yumna akhirnya jujur.
" Genit? Genit gimana maksud kamu? " Tanya Bu Sonia penasaran.
" Iya genit aja kelihatannya. "
" Yumna, kalau pun kamu tidak suka dia sebaiknya kamu bersikap biasa saja saat dihadapan dia. Kamu jangan terlalu menunjukan kalau kamu tidak suka sama dia ya. Ibu hanya khawatir kalau kamu terlalu blak- blakan malah kamu akan mendapatkan masalah nak. " Ucap Bu Sonia serius.
Yumna mendengarkan ucapan Bu Sonia dan membenarkan semuanya. " Benar juga ya kata ibu. " Mengangguk setuju.
***
Saat ini Yumna sudah duduk di sebelah Rio yang sedang mengemudikan mobilnya, sementara Bu Sonia duduk di kursi belakang. Yumna yang malas berinterikasi dengan Rio memilih untuk memainkan ponselnya.
Ia sedang berkirim pesan dengan Angga, lagi- lagi bertanya tentang Mario yang masih menjadi misteri untuknya. Terlebih setelah melihat foto mantan istri dari Mario, ia semakin yakin kalau lelaki itu ada hubungan dengan dirinya di masa lalu.
" Mario, boleh ibu bertanya sama kamu? " Tanya Bu Sonia.
" Silahkan Bu. "
" Kamu sudah pernah nikahkan? "
" Iya Bu, sudah pernah. Tapi istri saya sudah meninggal karena kecelakaan. "
" Siapa nama istri kamu ? "
" Adriani, dia selalu di panggil Riani Bu. "
" Kalian kenal di mana dulu? "
" Kami kenal saat SMA Bu. Setelah dia lulus kami menikah, tapi hanya enam bulan kita bersama. " Jawab Mario jujur sambil melirik Yumna di sebelahnya.
Yumna yang sedari tadi fokus pada ponselnya diam- diam menyimak obrolan bu Sonia dengan Rio. " Kamu sayang dia tidak? " Tiba- tiba saja Yumna bertanya.
" Hah? " Rio terkejut dengan pertanyaan Yumna.
" Lupakan, engga penting juga sih buat gue. "
Mario menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah gerbang. Karena sudah sampai Yumna bergegas turun dan membantu Bu Sonia untuk turun. Mario juga bergegas membatu Yumna untuk menurunkan Bu Sonia dan semua belanjaanya.
" Makasih ya Rio. " Ucap Bu Sonia sambil tersenyum.
" Sama- sama Tante, sampai jumpa lagi Yumna. Lain kali akan aku jawab pertanyaan kamu yang tadi. " Ucapnya sambil kembali masuk kedalam mobilnya.
Yumna hanya mendengus tak suka dan memgalihkan pandangannya dari Rio.
" Tante saya pamit dulu ya. "
Bu Sonia melambaikan tangannya pada Mario.
Tanpa mereka sadari sejak tadi ada sepasang mata yang memperhatikan dari dalam dengan raut wajah tak suka.
***
Yumna mendorong kursi roda Bu Sonia masuk kedalam rumah namun langkahnyanterhenti saat mendengar seseorang bertanya pada mereka dengan nada yang ketus.
" Habis dariman kalian? " Tanyanya ketus.
" Angga. "
" Kakak, sudah datang? "
" Dari mana? "
" Belanja sayang, kamu kenapa sih kok mukanya begitu banget? " Bu Sonia menatap anaknya dengan bingung.
" Kenapa Lo ga bilang kalau hari ini keluar? " Menatap tajam Yumna.
Yumna melirik Bu Sonia, dan kembali menatap mata Angga yang masih menatapnya dengan tajam, tak sanggup melihat Angga yang ketus ia menundukan wajahnya. " Maaf, salah saya yang lupa melapor. " Ucap Yumna.
" Angga kamu kenap sih? Datang- datang kok galak banget sama Yumna? "
Angga tak menjawab pertanyaan ibunya. " Kenapa tidak di antar- jemput supir? " Tanya Angga sambil mencengkram tangan Yumna dengan kasar.
Yumna meringis saat tangannya di cengkran oleh Angga, Bu Sonia terjekut melihat anaknya yang kasar pada Yumna.
" Angga lepas! " Teriak Bu sonia menatap Yumna tak tega.
Angga menghempaskan lengan Yumna. " Kalian diantar siapa? " Tanya Angga lagi.
" Mario. " Jawab Yumna pelan.
" Mario? Lo ga tau dia siapa? "
" Dia siapa kak? " Yumna mengangkat wajahnya menatap Angga.
" Sini biar gue kasih tahu Lo dia itu siapa! " Angga menarik Yumna meninggalkan Bu sonia.