COLD DESTINY

230 Words
Cristal dengan gaun putih panjang menatap lurus ke gedung megah di depan sana. Tapi perhatian Cristal tidak tertuju pada gedung itu, melainkan pada dua manusia yang berada tepat di depan gerbang, tengah berpelukan di bawah derasnya guyuran hujan. Tak hanya fisik tapi juga psikis, Cristal akhirnya merasa hancur di semua titik dirinya. Cristal akhirnya ingat pada kata-kata yang Jervaro pernah ucapkan padanya. Jervaro sungguh-sungguh saat mengatakan bahwa Cristal tak akan pernah bisa mendapatkan hatinya. Entah mereka yang mempermainkan takdir atau takdir yang mempermainkan mereka. Yang pasti selalu ada hati yang tersakiti. Bagaimana mungkin kamu bisa ingin kembali menggenggam tangan yang pernah kamu lepaskan? COLD DESTINY Story of Jervaro, Cristal, and Their cold destiny 2021  ***  BLURB "Kamu mau ke mana?"  "Awas tangan kamu."  Bukannya melepaskan, Jervaro malah makin mengeratkan pelukannya di pinggang Cristal.  "Kak Jerva, awas tangannya."  "Di sini aja."  Cristal menghela napas. "Tarifnya beda kalau nemenin kamu tidur sampai pagi," ujar wanita itu.  "Hmm," gumam Jervaro dengan mata tertutup. "Aku akan kasih berapapun kamu mau."  Cristal refleks menahan napas saat Jervaro menariknya mendekat hingga punggung telanjangnya menempel di d**a telanjang Jervaro. Cristal kembali menghela napas tapi kali ini sangat pelan. Cristal tak bisa memejamkan matanya meski malam semakin larut.  Sementara di belakang Cristal, Jervaro perlahan membuka matanya. Ia menatap lurus ke arah wanita yang kini berada tepat di depannya itu.  Sampai kapan mereka akan terjerat fase menyakitkan ini?  *** 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD