22. Rayuan

1035 Words

Nino pikir kalau ia akan menyerah begitu saja saat pria itu menolaknya? Tentu saja tidak akan! Sistaya masih memiliki seribu satu cara agar pria itu menuruti keinginannya tanpa ia harus mengeluarkan jurus karate ataupun jurus tinjunya. Ia yakin sekali kalau Nino itu akan luluh dengan segala bujuk rayunya karena Nino merupakan pria yang lembek yang kemungkinan hatinya itu sangat lembut dan tidak tegaan. Maka dari itu hari ini, pagi-pagi sekali Sistaya kembali bangun lebih awal dari sebelumnya. Untuk apalagi kalau bukan membelikan sarapan untuk Nino? Tidak mungkin ia berniat memasak karena selain bisa menghancurkan dapur, sepertinya juga akan menghancurkan seisi rumah jika ia nekat melakukan hal itu. "Eh, lo udah bangun, Om?" tanya Sistaya menyapa Nino dengan ramah. "Jangan coba-coba mer

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD