Bab 11

1250 Words

Sepertinya ancamanku mempan. Terbukti dengan ketidakmunculan Pram di rumah selama dua minggu ini. Oh, tentu saja aku begitu bersyukur dengan sikap Pram yang seperti ini. Tidak merecoki hidupku lagi. Namun kami memang masih bertemu ketika aku mengantarkan anak-anak ke rumahnya. Atau Pram yang mengantar anak-anak pulang dan pria itu kini hanya mengantar hingga batas teras. Rasanya tidak etis saja aku membiarkan anak-anakku ke rumah papanya sendiri, meski hanya lima langkah dari rumah. Hari-hariku masih berlalu seperti biasa. Aku sibuk bekerja, sesekali memproduksi camilan lagi jika stok di warung-warung sudah habis. Aku belum bisa melihat progress usaha camilan ini kedepannya bagaimana. Selain cukup menguras tenagaku ketika membuatnya, aku juga sedikit terkendala untuk pemasarannya. Aku sud

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD