Pesta yang Menyenangkan

1043 Words
Svarga harus berpisah dengan Alena sejenak. karena ada beberapa klien yang akan dikenalkan Nawasena kepada cucu kesayangannya. Svarga dengan berat hati menerima perintah dari nenek kesayangannya, dan meninggalkan Alena sendiri. Tentu saja, hal itu dijadikan kesempatan bagi Brian untuk mendekati Alena, "Jadi dia kekasih kamu?" Mendengar pertanyaan Brian, refleks Alena menatap lawan bicaranya, "Aku tidak pernah menyembunyikan dia," "Jadi, benar kata ibuku? Kamu memilih seseorang yang lebih dari aku, atau kamu sengaja menggunakan aku sebagai batu loncatan untuk bersama Svarga?" tuduh Brian yang membuat Alena tersenyum getir. Pria yang Alena pikir, mencintai Alena setulus hati ternyata menganggap Alena seperti seonggok sampah di jalanan, tatapan mata Brian telah berubah. Bukankah, seharusnya Alena senang? Benar kan? Ini bukan tentang patah hati, tapi kenyataan yang tertunda. "Kita anggap semua yang kamu katakan benar," "Apa kamu tidak bermaksud menyanggah hal itu dan meyakinkan aku jika semua yang ibu katakan hanya omong kosong belaka?" "Tidak. Aku tidak perlu menyanggah semua itu karena ucapan kamu benar," "Tsk, aku tidak percaya kamu Alena yang aku kenal," Alena mulai merasa jengah, dia ingin meninggalkan Brian saat ini juga. Alena tidak ingin ada yang salah paham dan membuat Svarga dalam masalah. "Jika kamu sudah selesai dengan omongan kamu, ijinkan aku pergi," Brian menahan tangan Alena, membuat Alena menatap netra Brian untuk ke sekian kalinya,"katakan semua hanya karangan ibu aku, Alena. Kita akan memulai segalanya dari awal, aku janji, aku tidak akan mengungkit hubungan kamu dan Svarga dan aku akan menjelaskan kepada nenekku, jika kamu kekasihku," kata Brian iba, Alena menghempaskan tangan Brian. "Aku tidak akan memulai segalanya dengan kamu, aku kekasih Svarga, dan itu kenyataan yang harus kamu terima." tandas Alena yang membuat Brian murka dan menghimpit tubuh Alena ke tembok, membuat Alena tidak leluasa bergerak di dalam kungkungan tubuh Brian, "A-apa yang ingin kamu lakukan? Jangan mengacau di acara nenek kamu, kita bukan pasangan lagi. Kamu akan segera menikah, Brian. Tolong terima takdir kamu," "Aku tidak akan membiarkan kamu menjadi milik Svarga, kamu hanya milikku," desak Brian yang membuat bibirnya menyentuh bibir Alena, Alena mencoba memberontak, namun usahanya tak sepadan dengan tenaga Brian yang membuat Alena meringis kesakitan, ketika Brian menggenggam tangan Alena kuat. Bruak! Sebuah pukulan membuat Brian oleng dan melepaskan pagutan bibirnya, Alena meruntuhkan tubuhnya. Kakinya gemetar, apa yang dilakukan Brian membuat Alena shock, "Apa yang kamu lakukan dengan kekasihku, Brian?" tanya Svarga dingin, Brian berdecih, seolah-olah Svarga yang membuat masalah,"cih! Kamu datang di waktu yang tidak tepat, Ga!" Svarga ingin sekali meninju Brian, sayangnya Alena menghalangi niat Svarga,"jangan! Kamu tidak boleh menari perhatian tamu nenek, kita sudah berjanji akan membuat nenek bahagia malam ini," kata Alena yang membuat Svarga menatap Alena tajam. Svarga tidak banyak bicara, dia menggendong tubuh Alena dan membawa Alena ke dalam kamarnya lewat pintu rahasia. Setidaknya, Svarga ingin menghapus jejak Brian di tubuh Alena. Svarga tidak ingin Alena terjamah oleh Brian. * Jarak antara kamar pribadi Svarga dan tempat itu tidak terlalu jauh. Svarga meletakkan Alena dengan sangat hati-hati di sofa. Kemudian dia mengambil kotak P3K yang berada di ujung kamarnya. Svarga membersihkan luka di tangan Alena, meskipun itu hanya sebuah goresan kecil, Svarga tidak mau meninggalkan bekas luka di kulit cantik Alena. "Aduh!" teriak Alena, yang merasa luka yang dia derita tidak sepele. "Maaf," cuit Svarga, "Justru aku yang seharusnya minta maaf, aku tidak bisa menjaga diri aku dengan baik," sesal Alena yang membuat Svarga mengadahkan wajahnya, Svarga meletakkan kapas dan alkohol ditangannya, kemudian dia memagut bibir Alena dengan hati-hati, Alena menyambut hal itu, dia mengalungkan tangannya di leher Svarga membuat Svarga memiliki akses lebih untuk menjeljahi tubuh Alena yang tertutup dengan dress pilihan Sandara. Svarga meletakkan Alena di atas pangkuannya, gerakan yang awalnya haya sebuah kecupan kini berkembang menjadi kuluman hangat yang membuat Alena merasakan percikan kembang api di hatinya. Ini bukan pertama kali mereka melakukan hal ini, hanya saja sensasi di malam ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Svarga berhasil membuka tali tipis yang menghiasi bahu Alena, mengecup tulang selangka Alena yang tereskspose di hadapan Svarga. Alena dan Svarga mulai hanyut dalam euforia malam panas ini, membuat mereka menginginkan malam panas yang telah mereka lalui bersama, sayangnya sebuah ketukan pintu kamar Svarga membuat Svarga menghentika aksinya, "Tuan, Nyonya besar meminta saya untuk segera membawa anda dan Nona Alena ke acara pesta, karena beliau ingin mengumumkan pertunangan Tuan Brian dan Selena," kata Hardy yang membuat Svarga tidak dalam mood yang baik. "Hm, baiklah," ucap Svarga yang kini tidak memiliki pilihan lain, selain membiarkan Alena terlepas dari jeratannya. Svarga merapikan dress Alena yang nyaris sjaa rusak karena ulah Svarga. Alena memalingkan wajah, menahan rasa malu yang bergelayut manja di hati Alena, "Sepertinya, kita harus menunda hal itu sekarang, aku akan merapikan pewarna bibir kamu, maaf, aku kehilangan kendali beberapa menit yang lalu, aku hanya tidak ingin Brian meninggalkan jejak di tubuh kamu," aku Svarga yang emmbuat Alena menatap Svarga sejenak, kemudian Alena menganggukkan kepala patuh. Seolah-olah mengerti dengan apa yang dikatakan Svarga. Svarga membawa Alena ke luar ruangan, kemudian mendekat ke arah sang nenek yang saat ini tersenyum lebar kepadanya. Di sebelah kiri Nawasena, ada Brian dan Selena yang saling bergandengan tangan, lebih tepatnya Selena yang bergelayut manja di tagan Brian. Svarga menatap Brian tajam, menandakan apa yang Brian lakukan kepada Alena tidak akan selesai dengan mudah. Svarga berjanji, dia akan membuat perhitungan dengan Brian. "Baiklah, mengingat kedua cucuku telah berada di sini, aku ingin mengumumkan sesuatu, hal penting yang menjadi kabar yang menggembirakan untuk keluarga Mahasura," kata Nawasena dengan wajah penuh senyuman, menandakan dirinya sangat berbahagia malam ini,"pertama, cucuku Brian Mahasura akan menikah dengan puteri bungsu Tuan Antaka, salah satu dewan direksi Century Group, kami akan melaksanakan pernikahan mereka berdua bulan depan," lanjut Nawasena yang disertai dengan suara riuh tepuk tangan tamu undangan yang seolah-olah menyambut berita bahagia ini. Sementara Alena, dia memilih untuk masa bodoh dengan apa yang akan terjadi pada mantan kekasihnya, Brian. "Tentu saja, Nenek, kami akan memberikan yang terbaik dalam hubungan ini," timpal Selena yang saat ini menatap Nawasena sembari memperlihatkan perangai malaikatnya, "Ya, tentu saja, harapan wanita tua ini tidak banyak, aku menginginkan kebahagiaan kedua cucuku," ucap Nawasena yang kini menatap Brian yang mengiyakan permintaan Nawasena dengan terpaksa, "tentunya, pernikahan Brian akan dilangsungkan bersamaan dengan pernikahan Svarga," lanjut Nawasena yang membuat seisi ruangan terdiam, termasuk Svarga dan Alena yang masih mengelolah ucapan Nawasena di dalam pikiran mereka masing-masing.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD