bc

Affair

book_age18+
62
FOLLOW
1K
READ
friends to lovers
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Alena adalah seorang istri yang baik dan sangat setia pada suaminya, Irham. Dia selalu berusaha melayani suaminya semaksimal mungkin dan selalu berusaha membuat suaminya bahagia juga nyaman.

Namun, sebuah fakta menyakitkan terkuak, dan itu semua berhasil membuat hati Alena hancur tercabik-cabik. Saat dia sedang berada di titik terendah, datanglah seseorang mengulurkan tangan pada Alena. Tanpa pikir panjang Alena menerimanya, karena dia sedang butuh sandaran.

Beberapa hal tak terduga pun mulai terjadi. Hingga akhirnya, Alena pun jatuh ke dalam sebuah jurang dosa yang membuatnya nyaman. Dan semua itu, menjadikan pernikahannya di ujung tanduk kehancuran.

chap-preview
Free preview
Alena Diselingkuhi
Alena Chandrawinata, seorang wanita berusia 28 tahun yang merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha kaya raya. Menjadi anak tunggal membuatnya selalu hidup dalam kemewahan dan kenyamanan. Bahkan, segala hal selalu bisa dia dapatkan dengan mudah. Alena menikah saat usia 22 tahun, lebih tepatnya enam tahun yang lalu dengan seorang pria bernama Irham yang merupakan kekasihnya sendiri. Berbeda dengan Alena, justru latar belakang keluarga Irham jauh berbanding dengan Alena. Namun karena rasa cinta yang kuat antara keduanya, akhirnya mereka berhasil mendapatkan restu dan menikah. Alena merasa selama enam tahun ini rumah tangganya dengan Irham selalu baik-baik saja, tak pernah ada masalah. Irham lelaki yang baik, hingga bisa meraih hati orang tua Alena. Secara ekonomi, mereka tentu sangat mampu dan tidak kekurangan. Hanya satu hal saja sebenarnya yang sampai sekarang belum terwujud dalam pernikahan Alena dan Irham. Yaitu, anak. Enam tahun menikah, Alena tak kunjung hamil. Pemeriksaan sudah dilakukan, dan dokter memang berkata kalau alat reproduksi Alena bermasalah yang menyebabkannya sulit hamil. Tentu hal itu menjadi pukulan yang menyakitkan bagi Alena yang mendambakan sebuah kehidupan hadir dalam perutnya. Namun suaminya, selalu bisa menenangkannya. Membuatnya percaya, kalau mereka akan selalu baik-baik saja dengan ada atau tidak adanya anak. Alena percaya, sangat percaya pada setiap kata-kata suaminya. Dia tak pernah lagi memikirkan masalah kehamilan dan anak. Berpasrah saja, menunggu keajaiban dari Tuhan. Namun hari ini, Alena tahu dan sadar ternyata pernikahannya dengan Irham tidak baik-baik saja. Ya, dia sangat yakin dengan itu. Niat hati datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, berharap ada perubahan menjadi lebih baik, serta ingin mendapatkan solusi dari dokter kandungan langganannya. Namun ternyata, malah kepahitan yang dia dapatkan. Saat secara tak sengaja, Alena melihat suaminya, Irham menggandeng wanita lain dengan sangat mesra. Yang lebih menyakitkan adalah, wanita yang digandeng mesra oleh Irham menggendong seorang bayi mungil. Alena berusaha berpikir positif dan tidak curiga. Namun hatinya hancur seketika saat dia mendengar dengan jelas pembicaraan Irham dengan wanita asing tersebut. "Ini imunisasi kedua kan? Semoga saja anak kita baik-baik saja ya nanti malam. Maaf ya aku belum bisa menemani kamu. Aku tidak bisa sering-sering meninggalkan Alena. Dia bisa curiga nantinya." Tubuh Alena luruh di balik tembok mendengar perkataan Irham pada wanita tadi. Rasa sakit dan sesak dalam dadanya semakin terasa saat dia sadar bagaimana situasi yang sedang terjadi sekarang. Irham berkhianat. Pria itu mengkhianatinya. Pria itu berbohong padanya. Berkata kalau mereka akan baik-baik saja walau tanpa anak, nyatanya dia malah memiliki anak dari wanita lain! Alena terduduk dengan tubuh yang sangat lemas. Dadanya semakin sesak, dengan kepala pusing. Matanya mulai berkunang-kunang, hingga akhirnya semua menjadi gelap dan Alena tak sadarkan diri. *** Alena membuka matanya perlahan, dan yang pertama dia lihat adalah langit-langit ruangan berwarna putih. Aroma yang khas membuat Alena tahu betul sedang berada di mana dirinya sekarang tanpa harus bertanya. "Hei, kamu sudah sadar?" Sebuah suara dari seorang pria terdengar dari arah samping. Dengan pelan Alena menengok, dan matanya melebar kaget melihat orang tersebut. "Mas Fardhan? Kenapa ada di sini?" Alena bertanya dengan nada terkejut. Dengan sedikit terburu-buru, dia berusaha untuk duduk. Tubuhnya sedikit limbung ke samping, namun pria bernama Fardhan tersebut berhasil menahan bahu Alena dan membantunya agar duduk tegak. "Jangan terburu-buru. Kamu baru bangun. Pasti masih pusing." Fardhan tak menjawab pertanyaan Alena. Dia tersenyum dan kembali duduk di samping ranjang Alena dengan santai. Alena menghela nafas pelan seraya memegangi kepalanya. Tiba-tiba dia teringat alasan kenapa dia ada di rumah sakit. Dia ingin memeriksakan diri sekaligus berkonsultasi. Namun ternyata dia malah menemukan fakta tentang suaminya yang berselingkuh dan sudah memiliki anak dari selingkuhannya. Mengingat itu, membuat d**a Alena kembali sesak. Matanya terpejam sangat erat, berusaha agar air matanya tidak menetes keluar. "Kamu pasti sedang tidak baik-baik saja." Tiba-tiba Fardhan berucap, membuat Alena membuka kelopak matanya. Dia menatap Fardhan dengan mata yang berkaca-kaca. "Aku sudah melihatmu dan hendak menyapa. Dan ternyata kamu sedang memperhatikan sesuatu. Tak lama kamu langsung pingsan," ujar Fardhan disertai dengan senyuman tipis. Raut wajah Alena langsung murung mendengar itu. Kesedihan terlihat sangat jelas di matanya. "Mas Fardhan juga melihatnya?" tanya Alena lirih. "Ya. Aku rutin memeriksakan diri. Dan aku pertama kali melihat mereka saat wanita itu masih hamil. Aku pikir kalian sudah bercerai. Namun dengan reaksimu tadi, sepertinya dugaanku salah," jawab Fardhan dengan jujur. Alena tertawa miris mendengar itu. Selama itu dia dibohongi oleh suaminya sendiri. Pandai sekali Irham menyembunyikan kebusukannya hingga Alena tak pernah merasa curiga sedikit pun. Dia selalu percaya saja saat Irham berkata harus keluar kota untuk urusan pekerjaan. Nyatanya, yang di urusi adalah selingkuhannya. "Aku percaya padanya, Mas. Sangat percaya. Aku selalu berusaha menjadi istri yang baik baginya. Tapi kenapa dia tega mengkhianatiku?" Suara parau Alena terdengar sangat menyayat hati. Tak lama, isak tangisnya pun pecah seketika. Dia tak bisa lagi menahan rasa sesak di dalam dadanya. Fardhan menatapnya dengan iba. Tanpa diminta, dia berdiri dan langsung memeluk Alena. Dia mendekap tubuh Alena dengan erat, berusaha menenangkan wanita tersebut. Mata Fardhan terpejam, ikut merasakan sakit . Ya, dia paham rasa sakit Alena. Karena dia juga pernah berada di posisi Alena. Dia tahu, sesakit apa rasanya dikhianati oleh orang yang sangat di cintai dan di percaya. Fardhan tetap mendekap tubuh Alena tanpa rasa canggung. Membiarkan Alena menumpahkan air matanya. Setidaknya, itu bisa membuatnya sedikit lega.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.6M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
485.2K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
537.8K
bc

The Perfect Luna

read
4.1M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
624.1K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
480.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook