Teman Lama

1199 Words

Alena berdiri di teras depan rumah dengan tangan berpegangan pada pagar pembatas. Senyumnya terlihat menawan sekali. Ditambah dengan angin sepoi-sepoi yang menerbangkan rambutnya. Mata Alena terpejam, menikmati hembusan angin yang menerpa wajah. Ah, nikmat sekali rasanya. Sudah lama dia tak merasakan udara pedesaan yang bersih. Ya, Alena kini berada di sebuah pedesaan di Kota Bandung. Dia datang ke sana untuk menemui orang tuanya. Tentu Alena akan memberitahu mereka tentang pernikahannya dan Irham yang tak bisa dipertahankan. "Kamu sendirian saja ke sini?" Laila, ibu kandung Alena bertanya. Dia baru saja keluar dari dalam rumah dengan tangan memegang nampan. "Iya. Seperti yang Mama lihat," jawab Alena. Dia melemparkan senyum pada wanita yang sudah melahirkannya tersebut. "Suamimu mana?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD