Part 7

2489 Words
Mata Syella perlahan terbuka. Ia ingat bahwa ini adalah hari senin, hari dimana sekolah dimulai. Kemudian perlahan Syella bangun dan membersihkan diri kemudian memakai seragam dan pergi untuk sarapan. "Pagi mom" sapa Syella,ternyata Rafa dan daddy belum ada diruangan ini hanya ada Mommy yang sedang memasak di dapur yang tak jauh dari rungan makan. "Pagi sayang, lebih baik kamu jangan sekolah dulu hari ini, lebih baik kamu sekolah nanti saja kalau kaki kamu sudah sembuh "ucap Mommy yang melihat Syella sudah rapi dengan seragamnya. "Gak mau mom, Syella mau ketemu temen temen disekolah" ucap Syella sambil menggelengkan kepala. Mommy yang melihat itu tersenyum karena menurutnya Syella sangat imut. Membuat dirinya ingin memiliki seorang putri. "Syella, kamu tahu tidak?? Rafa sering curhat sama Mommy. Dan curhatan Rafa itu semuanya tentang kamu, waktu Mommy belum ketemu sama kamu, Rafa bilang kamu itu perempuan yang sangat cantik, matanya bulat dan jernih,senyum kamu manis dan Rafa juga bilang jika kamu tertawa maka wajah kamu semakin cantik "ucap Mommy sambil mengingat betapa semangatnya Rafa ketika menceritakan tentang Syella. Kata kata yang diucapkan Mommy itu membuat Syella blushing seketika. "Bahkan dia dulu sempat jadi pendiam ketika putus dengan kamu tapi ketika Rafa cerita penyebab berakhirnya hubungan Rafa dan kamu,Mommy langsung menceramahi dia panjang lebar"ucap Mommy lagi dengan sedikit tertawa sambil menata meja makan. "Mommy tahu penyebabnya??" tanya Syella kaget, tidak menduga Rafa menceritakan semua kepada Mommynya. "Iya Mommy tau dan Mommy paham. Bukan kamu yang salah dan mungkin Mommy juga akan melakukan hal yang sama jika menjadi kamu, tapi setiap hari Rafa cerita bagaimana usaha dia supaya di maafkan oleh kamu." ucap Mommy sambil tersenyum dan Syella nyaman melihat senyum itu, seperti saat dia melihat senyum ibunya sendiri. "Morning." ucap Rafa sambil menuruni tangga dibelakang Rafa sudah ada daddy yang sedang berjalan menuruni tangga juga. "Kaki kamu kan belum sembuh. Kamu mau sekolah??" Ucap Rafa ketika melihat Syella sudah duduk manis memakai seragamnya. "Hari ini ulangan fisika Raf. Lagi juga rasanya bosan kalau terus dirumah." jawab Syella. "Ya sudah kamu boleh sekolah, tapi Rafa yang jagain kamu ya" ucap daddy bijaksana membuat Syella mengagguk semangat. "Raf hari ini daddy mau lihat perkembangan sekolah dan mengurus masalah-masalah yang terjadi disekolah, jadi jika di sekolah ada masalah kamu langsung datang ke ruang ketua yayasan aja ya" lanjut daddy sambil kemudian duduk untuk sarapan. "Siap dad" ucap Rafa. Mereka semua sarapan dengan hening, setelah memakan roti dan meminum s**u hangatnya Syella Syella berbicara. "Raff cepetan, kita telat nanti gerbang sekolah dikunci." ucap Syella sedikit panik ketika melihat jam dinding sedangkan daddy sudah berangkat terlebih dahulu. "Selama kamu berangkat sama aku, gerbang sekola selalu terbuka "ucap Rafa tersenyum miring. ketika mendengar itu Syella tersadar bahwa ia berbicara dengan siapa, anak sang pemilik sekolah. "mom Rafa sama Syella berangkat dulu ya"ucap Rafa kepada sang Mommy dan mereka berdua mulai berjalan menuju pintu. Rafa membukakan pintu penumpang dan mempersilakan Syella masuk baru kemudian dirinya masuk kedalam mobil. Sesampainya disekolah Rafa membukakan pintu mobil untuk Syella dan membantu Syella berdiri menggunakan kruknya. "Kamu yakin nggak mau aku gendong?? Gratis loh gak perlu bayar." Ucap Rafa dengan nada jahilnya. Syella yang mendengar itu langsung menggerutu kesal dan menyubit pinggang Rafa sehingga Rafa meringis kesakitan. "Kamu hobi banget ya nyubit aku??" ucap Rafa sambil memegang pinggangnya yang habis dicubit oleh Syella. bukannya menjawab Syella malah berjalan mendahului Rafa. Dengan cepat Rafa berusaha menyamakan langkahnya denga Syella dan kemudian merangkul bahu gadis itu, saat Rafa merangkul bahunya Syella langsung menatapnya tajam tetapi tidak dihiraukan oleh Rafa. Yang malah terlihat santai. Saat dikoridor semua siswa dan siswi heboh melihat Rafa dengan tenang merangkul bahu Syella, tapi yang lebih heboh adalah tentang Syella yang menggunakan kruk dan kakinya yang diperban. "Best couple" "Mereka beneran balikan??" "Kaki bidadari gue kenapa??" "Itu bebeb gue kenapa pake kruk?" "Rafa makin ganteng" "Syella kenapa woy??" "Tumben Rafa senyum terus biasanya wajahnya kan dingin kaya eskrim, tapi biarpun dingin tetap manis" Dan masih banyak lagi yang terdengar dari seluruh murid yang heboh karena melihat mereka datang bersama. Mereka berjalan memasuki kelas, baru kemudian berpisah dan bergabung dengan sahabat masing masing. Suasana kelas pun tidak jauh berbeda hebohnya, apalagi Gina dan Cindi mulai menyerbu Syella dengan banyak pertanyaan ketika Syella sudah duduk dikursinya. "Lo balikan sama Rafa??" "Kaki lo kenapa??" "Kenapa telfon gue gak lo angkat??" "Lo waktu itu ngilang kemana??" "Kita panik nyariin lo" Ucap Cindi dan Gina menyerbu Syella dengan berbagai pertanyaan. "Santai dong, jadi gini ceritanya..." ucap Syella dan mulai menceritakan kejadian yang dialaminya pada beberapa hari lalu Tapi Syella tidak menceritakan jika sekarang ia tinggal dirumah Rafa, karena ia tidak ingin kehebohan sahabatnya itu bertambah. "Oh gitu, btw lo udah belajar buat ujian fisika??" Tanya Cindi. "Belum, santai aja."ucap Syella dengan cengiran khasnya. "Lo mah enak, dari bayi otak udah encer. Lah kalau gue nilai aja gak pernah jauh dari kkm." ucap Cindi sambil menopang dagunya. Tak lama kemudian seorang guru dengan tampang sangar memasuki kelas,membuat kelas yang tadinya ramai seketika hening. "Sebelum saya membagikan soal, saya akan mengacak kursi kalian, dan ini berlaku sampai 1 tahun kedepan, mengerti?? "ucap bu Rini  tegas dan sedikit menakutkan. "Mengerti bu." ucap semua murid. Sudah hampir setengah murid yang diatur kursinya bahkan sekarang Exel duduk dengan Gina dan sekarang.... "Syella kamu dengan siapa ya… "ucap bu Rini  sambil memikir mikir. "Sama saya aja bu" "Saya aja bu" "Sama saya lah bu" Itulah yang terdengar dari para siswa ketika bu Rini  dengan memikirkan pasangan yang akan duduk bersama Syella, membuat Rafa menatap mereka semua dengan pandangan kesal. Tak rela rasanya. "Syella dengan Rafa, kalian duduk dibelakang kursi Exel dan Gina "ucap bu Rini. Membuat semua siswa kecewa. "Selanjutnya Cindi dengan Kevin kalian duduk dikursi belakang Rafa dan Syella" ucap bu Rini . "Dan Jevin kamu duduk dengan stevina kalian duduk di kursi yang ada dibelakang Cindi dan Kevin" ucap bu Rini  yang masih sibuk mengatur tata kursi. kelas yang tadinya sepi kini sedikit ramai karena ke empat pria tampan tersebut semuanya duduk dengan wanita. Apalagi Rafa yang terlihat terus tersenyum ke arah Syella membuat semua siswi semakin heboh. Sedangkan Syella yang mendengar itu langsung melotot kaget ketika mendengar namanya dan Rafa disebutkan dan melirik Rafa yang mengedipkan mata ke arahnya, dan itu membuat Syella kesal. Dengan malas perlahan Syella berjalan menuju kursi yang ditentukan oleh guru tersebut dan meletakan tasnya, Rafa pun melakukan hal yang sama namun bedanya raut wajah Rafa sangat senang dan rauh wajah Syella kesal. "Mukanya jangan cemberut terus dong" ucap Rafa sambil mencubit pelan pipi Syella. itu justru membuat Syella makin menekuk wajahnya Rafa yang melihat itu malah tetawa pelan dan para murid yang sedari tadi memerhatikan mereka langsung heboh melihat kejadian itu. "Semua perhatikan!!, jangan ribut, lembar soal akan segera saya bagikan dan bagi yang sudah selesai mengerjakan silakan keluar dari kelas dan kembali jika jam pelajaran ibu sudah habis" ucap bu Rini  membuat kelas hening seketika. Ketika lembar soal dan lembar jawaban sudah dibagikan, semua mulai mengerjakan, semuat terlihat mudah bagi Rafa dan Syella tapi begitu sulit untuk teman-teman mereka. Tak lama bagi Syella untuk menyelesaikan soal-soal tersebut kemudian setelah menyelesaikannya ia menyerahkan lembar jawaban tersebut lalu berjalan keluar kelas dan pergi menuju kantin, tanpa ia sadari Rafa mengikutinya sedari tadi. Ketika memasuki kantin, semua mata tertuju kepada Syella dan Rafa, karena selain mereka sangat populer, hampir semua murid tau bahwa dulu Rafa hanya menjadikan Syella bahan taruhan tapi entah siapa orang yang menyebarkan berita itu. Syella memilih duduk di salah satu meja paling pojok, ia memilih pergi ke kantin karena tau pasti teman temannya akan sangat lama menyelesaikan soal-soal tersebut dan lebih baik Syella mengisi perutnya lagi. setelah memesan nasi goreng dan es teh manis Syella duduk dipojok kantin. "Kamu ngapain disini??" ucap Syella kaget ketika Rafa duduk dihadapannya. "Biasa, nemenin pacar makan "jawab Rafa sambil tersenyum sangat manis "Emeng siapa pacar kamu??"ucap Syella sambil mengerutkan keningnya. "Belum jadi pacar si, mantan yang jadi calon pacar lebih tepatnya" Ucap Rafa sambil mengedipkan mata ke arah Syella. Perkataan itu membuat pipi Syella langsung memerah membuat Rafa tertawa melihatnya. Tak lama bu nia mengantarkan makanan pesanan Syella. "Loh kamu nggak makan??" tanya Syella begitu mengetahui Rafa tidak memesan apa apa. "Kan udah sarapan, jadi masih kenyang, kamu aja yang makannya rakus." ledek Rafa membuat wajah Syella cemberut. "Terserah" ucap Syella singkat, menandakan bahwa ia sedang merajuk tentu saja hal itu membuat Rafa tersenyum menang. "Kebiasaan, kaya bocah "ucap Rafa sambil mengambil sisa nasi di pinggir bibir Syella. Blush pipi Syella langsung memerah. "Raff, ayo kekelas jam pelajaran bu Rini udah abis"ucap Syella sambil melihat jam ditangan kirinya. "Ayo" ucap Rafa sambil menggandeng tangan Syella. 'Nyaman' satu hal yang dirasakan Syella setiap tangannya bersentuhan dengan tangan Rafa. Ketika sampai kekelas, bu Rini  ternyata sudah tidak ada di kelas mereka pun segera berjalan dan duduk dikursi masing masing. "Pengumunan!! Hari ini free class karena semua guru serta ketua yayasan sedang mengurusi sebuah masalah." ucap salah satu siswa membuat kelas menjadi heboh. "Masalah?? Masalah apa?? Atau jangan jangan.."ucap Syella namun terpotong oleh ucapan Rafa. "Ya hari ini daddy bakal Drop Out Shyerli dkk dari sekolah ini karena mereka udah bikin salah satu murid masuk rumah sakit.. yaitu kamu, Sebenarnya Shyerli tidak tau bahwa hari ini adalah hari terakhir dia sekolah disini, mereka hanya dipanggil orang tuanya dan akan diumumkan langsung kepada orang tua mereka" ucap Rafa santai. "Tapi mereka kasihan" ucap Syella pelan. "Mereka udah bikin kamu celaka sayang, bahkan kaki kamu sakit pun gara gara mereka" ucap Rafa memberi pengertian dan diangguki oleh Syella. Tak lama sahabat-sahabat mereka berkumpul dimeja Rafa dan mengerubungi mereka ber dua. "Syel, kantin yok" ajak Cindi "Gak gue udah makan dikantin" ucap Syella. "Kapan?? Lo sendirian kesana??" tanya Cindi lagi. "tadi abis ngerjain ujian fisika. Gak sendirian kok, gue berdua sama ini orang" ucap Syella sambil melirik Rafa. "Ya udah gue gak jadi kekantin deh, gak seru gak ada lo" ucap Cindi. "Dasar labil" ucap Exel Jevin dan kelvin secara bersamaan membuat Cindi mengerucutkan bibirnya. Syella hanya tertawa melihat kelakuan teman temannya tersebut. Karena bosan ia mengeluarkan sebuah novel dari tasnya, tentu saja itu bukan miliknya karena dirumah Rafa ia sama sekali tidak membawa novel dari rumahnya. Ya, yang diambil Syella dari tasnya adalah novel Rafa yang kemarin ia ambil dari rak buku Rafa. "Wah beli novel baru lagi lo???" kini Gina yang bertanya. "Bukan buku gue, tapi punya Rafa" ucap Syella disertai dengan cengiran. Hal itu langsung membuat sahabat Rafa heran, bahkan mereka saja tak boleh menyentuh buku buku tersebut oleh Rafa. "Kapan kamu ngambilnya??" tanya Rafa heran. "Kemarin, kamu aja yang nggak sadar aku ngambil salah satu buku dikamar kamu" ucap Syella sambil mengingat ingat Rafa yang sangat asik menonton film horor tersebut sampai tak sadar jika Syella mengambil salah satu buku dikamarnya. "Kamar?? Lo tuh ngomong kalau seakan akan lo tuh tinggal satu rumah tau" ucap Cindi. "Emeng satu rumah" ucap Rafa dan ketiga sahabat Rafa kompak. Sedangkan Syella hanya diam tak menjawab. "Kok bisa??" ucap Cindi dan Gina kaget. "Jadi gini, Mommy Rafa itu yang punya rumah sakit tempat gue dirawat, karena gue gak betah dirumah sakit jadi gue boleh pulang, dengan syarat asal tinggal bareng mereka, sekalian Mommy Rafa gampang ngontrol kondisi kaki gue dan karena gue dirumahpun ga ada yang ngurus karena bi Inah lagi pulang kampung" jawab Syella panjang lebar. Membuat kedua sahabat Syella mengagguk paham. "Gue mau ke toilet dulu ya" ucap Syella. "Aku temenin ya" ucap Rafa. "Gak, aku sendiri aja emeng kamu ngapain di toilet perempuan" ucap Syella sebal. "Nemenin kamu" ucap Rafa dan dihadiahi jitakan oleh Syella membuat semuanya tertawa. "Syel, gue temenin ya" kini Cindi yang berbicara. "Gak usah, lo semua tunggu disini aja, gue sebentar doang kok" ucap Syella sambil memegang kruknya dan mulai berjalan. setelah selesai membasuh wajah dan akan keluar dari toilet ternyata Syella telah dihadang oleh Shyerli dkk. "Eh lo masih berani deketin Rafa setelah gue peringatin kemarin??" tanya Shyerli sinis dengan dandanan menornya. "Gue gak merasa deketin dia, dia aja bilang sayangnya sama gue. Bukan sama lo." ucap Syella tak kalah sinis. "Lo benar-benar ya, kaki lo udah cacat aja masih belagu" ucap Shyerli sedikit berteriak membuat siswi lain memerhatikan mereka namun tidak ada yang berani menolong Syella karena takut jadi sasaran bully oleh Shyerli dan kawan kawannya. Kemudian melangkah maju dan menendang kruk Syella membuat keseimbangan Syella hilang dan terjatuh namun sayangnya siku tangan Syella menyentuh lantai lebih dahulu dan membuat tanganya mengeluarkan darah. "s****n lo" ucap Syella tak kalah kencang, Shyerli yang mendengar itu langsung menjambak rambut Syella yang diombre biru itu. "SHYERLI LEPASIN TANGAN LO SEKARANG" suara bass terdengar membuat semuanya kaget dan Shyerli langsung melepaskan cengkraman tangan dirambut Syella. "Rafa" ucap Syella pelan dan kemudian Rafa menggendong Syella bridal style. "Syella gak cacat, kakinya akan sembuh beberapa hari lagi dan gue pastiin ini adalah yang terakhir kali lo ganggu Syella, karena ini adalah hari terakhir lo sekola disini" ucap Rafa masih dengan mada marahnya membuat Syella yang ada digendongannya pun tak berani menatapnya karena menurutnya Rafa yang sekarang sedikit menyeramkan. "Lo tau kenapa orang tua lo dan teman teman lo dipanggil ke sekolah?, ya itu buat ngasih tau apa yang telah lo semua lakuin sama Syella, dan sekalian akan mengumumkan jika kalian dikeluarkan dari sekolah. Jelas?" ucap Rafa sedikit kencang membuat semua orang terpaku dengan ucapan Rafa karena tidak pernah melihat Rafa semarah ini bahkan sahabat sahabat mereka yang melihat itu pun kaget dengan nada bicara Rafa yang terkesan sangat marah. Sedangkan Shyerli dan kawan kawannya terlihat pucat setelah mendengar ucapan Rafa. "Gina, lo bawa kruk Syella ke uks." ucap Rafa masih dengan nada dinginnya dan berjalan menembus merumunan manusia yang menyaksikan kejadian itu dan berjalan menuju uks. "Udah lo balik ke kelas aja, biar gue yang ngobatin dia" ucap Rafa kepada Gina setelah sampai di uks. "Ya udah lo jagain dia ya, syell gue balik ke kelas" ucap Gina dan dibalas anggukan kecil oleh Syella. Rafa menurunkan tubuh Syella pada ranjang uks. "Sini tangan kamu" ucap Rafa datar dan mulai mengobati siku tangan Syella. "nah, udah selesai" ucap Rafa setelah selesai mengobati luka Syella dan duduk kursi yang berada di sisi kanan ranjang. Dan keadaan pun hening. "Raf, kamu kenapa?? Kenapa diam terus???" ucap Syella dan Rafa hanya diam. Dan kemudian Rafa bangkit dan memeluk Syella. Membuat Syella terdiam. "maaf ya, aku selalu gagal jagain kamu" ucap Rafa sambil memeluk erat tubuh Syella. "Kamu gak gagal. aku cuma luka dikit doang, kamu gak gagal jagain aku" jawab Syella sambil membalas pelukan erat Rafa. "Kamu tau tadi aku panik, kamu lama banget nggak balik balik ke kelas?? Lalu aku dan yang lain langsung nyusul kamu, aku takut kamu kenapa- napa" ucap Rafa pelan penuh dengan nada khawatir. "Kamu jangan kaya gitu Raf, aku gak papa" ucap Syella sambil melepaskan pelukan Rafa namum kemudian mengecup pelan pipi Rafa dan langsung memalingkan wajahnya agar Rafa tidak melihat pipinya yang memerah. "Ke kelas aja ya, aku gak nyaman disini"ucap Syella. "Kan ada aku" ucap Rafa menggoda Syella. "Syella mau kekelas, Rafa" ucap Syella dengan nada manjanya membuat Rafa tersenyum melihat tingkah Syella. "Ayo" ucap Syella dengan sebelah tangan memegang kruk dan sebelah lagi digenggam oleh Rafa. "Lo gak kenapa napa kan???"ucap sahabat sahabatnya ketika mereka sudah ada didalam kelas. "Nggak, cuma lecet dikit doang, gpp kok" ucap Syella tersenyum sangat manis dan Rafa sibuk dengan game di hpnya. "Cin, gin salon yuk" ucap Syella semangat. "Gue baru nyalon kemarin sama mama" ucap Cindi. "Hari ini gue ga bisa, ada jadwal les hari ini" ucap Gina dengan nada menyesal. "Ah gak seru lo mah" ucap Syella cemberut tapi tiba tiba "Udah. Nanti pulang sekolah ke salonnya aku anter, tapi apa kaki kamu gak kenapa napa??" Ucap Rafa sambil menaruh ponselnya ke saku celana. "Beneran??? kaki aku gapapa kok" ucap Syella. Hal ini tentu membuat ke tiga sahabat Rafa kaget, karena mengantar Mommynya ke salon saja Rafa menolak setangah mati, sedangkan dengan Syella dia langsung mau menemani. Kalau dipikir-pikir dia cukup durhaka kepada ibunya sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD