Part 6

2096 Words
Biasanya minggu pagi merupakan waktu bersantai untuk Syella, biasanya pada hari Minggu ia hanya bermalas malasan dikamar, hal paling rajn yang ia lakukan adalah berolah raga disekitar perumahannya. Tapi, hari ini berbeda, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintunya membuat tidur nyenyak Syella sedikit terganggu. Tok, tok, tok "Syella ayo bangun Mom dan dad sudah menunggu kita untuk sarapan." suara tersebut membuat Syella mengedarkan pandangannya keseluruh kamar. Dan Syella baru menyadari bahwa ia tidak sedang berada dirumahnya melainkan dirumah mantan pacarnya. "Sebentar lagi aku kesana." ucap Syella segera bangun dan membersihkan diri, walau ia sedikit kesusahan karena kakinya yang masih diperban. Beberapa menit kemudian sesuai perkataan Syella, ia mulai menuruni satu per satu tangga dengan menggunakan kruknya. Baru beberapa langkah Syella menurubi anak tangga, tubuhnya terasa melayang diangkat oleh seseorang. "Raf, turunin."ucap Syella dengan malas "Gak, aku takut kamu jatuh." katanya dengan santai. Rafa yang memang tetap Rafa yang pemaksa, sifat yang satu ini memang benar benar tidak bisa dihilangkan. Sesampainnya diruang makan, daddy dan Mommy saling melirik penuh arti melihat kedua remaja itu. "Ayo kita mulai sarapan"ucap pria yang sangat terlihat mirip dengahn Rafa hanya versi seudah berumur saja.. Saat makan, semua hening hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring lah yang terdengar. Setelah selesai makan mereka semua memisahkan diri. Daddy sedang membaca koran, Mommy yang sedang membuatkan teh untuk daddy, Syella yang sedang duduk manis disofa dan Rafa yang menghilang entah kemana. "Sungguh keluarga yang manis." pikir Syella sambil membayangkan apakah bisa keluarganya seperti keluarga Rafa, bahkan saat Syella sakit seperti ini pun mereka seolah tak perduli. Tiba tiba seseorang menarik kepala Syella dan menyenderkannya kebahu orang itu kalian pasti tau kan siapa orang itu?? Yup siapa lagi jika bukan Rafa. "Nonton yuk" ucap Rafa sambil mengusap lembut rambut Syella. "Nonton apa? Kaki aku kan lagi sakit." ucap Syella mendengus kesal sambil menunjuk kakinya. Tanpa mengucapkan apapun, Rafa menggendong tubuh mungil Syella dan kan masuk kedalam kamarnya dan menurunkan Syella pada ranjangnya. "Kebiasaan" ucap Syella kesal dan Rafa pun hanya terkekeh geli melihat wajah kesal Syella. Syella melihat kesekeliling tatapan kagum terlihat dimatanya ketika melihat isi kamar Rafa, didepannya ada sebuah home teater kemudian di sisi kiri terlihat 2 rak penuh dengan buku entah buku pelajaran, bisnis atau pun novel serta meja belajar yang sangat nyaman. Disisi kanan adalah lemari pakaian, Syella kagum karena kamar ini begitu rapi dan bersih. "Jadi kita nonton apa??" tanya Rafa membuyarkan lamunan Syella. "Terserah." jawab Syella. "Horor??" ucap Rafa menggoda Syella, karena ia tau Syella sangat takut dengan hal yang berbau makhluk tak kasat mata. "Jangan"ucap Syella spontan. "Kamu takut??" goda Rafa. "ngga kok, Syella nggak takut" ucap Syella sambil menutupi kegugupannya. "Ya sudah kita nonton ini saja" ucap Rafa sambil menunjukan sebuah kaset film horor, dan kemudian duduk disamping Syella. Saat film dimulai semua tenang, tapi ketika adegan adegan menyeramkan dimulai Syella spontan memeluk Rafa yang duduk disampingnya dengan erat. "Filmnya udah selesai, kamu masih mau meluk aku??"ucap Rafa dengan nada jahil. Dengan wajah malu Syella langsung melepaskan pelukan itu. "Kalau takut bilang dong jangan sok berani." ucap Rafa dengan nada jahil, tanganny mencubit gemas pipi Syella. "Tau ah, aku sebel sama kamu" Ucap Syella sambil memalingkan wajah ke arah lain dan memutar tubuhnya membelakangi Rafa. "Aku juga sayang kamu" ucap Rafa sambil memeluk Syella dari arah belakang. "Gak nyambung Raf" "Biarin" "Rafa nyebelin" "Yang penting kamu sayang" "jahat" "Tukang ngambek" "Pemaksa" "Manja" "Dasar Rafa jelek" "Kamu cantik" Ucapan Rafa sambil mengecup singkat pipi Syella dan itu langsung membuat kedua pipi syela blushing dan membuat Rafa tertawa melihatnya dan keheningan pun terjadi. "Raf, Syella ngantuk" ucapnya berubah menjadi Syella yang manja. Rafa menautkan alisnya dan berkata, "ya tidur lah" "Kruk aku di lantai bawah, kamu ambilin" ucap Syella dengan nada memelas. Rafa terdiam sebentar lalu menepuk sisi ranjang disebelahnya dengan maksud menyuruh Syella tidur disisinya. Syella yang mengerti maksud dari Rafa pun membaringkan tubuhnya dan menarik selimut, beginilah kebiasaan Syella pada minggu bangun, olahraga, sarapan kemudian tidur kembali, tapi dikarenakan kakinya sedang sakit jadi tidak memungkinkan Syella untuk berolah raga. Dengan sangat cepat Syella terlelap membuat Rafa betah memandangi wajahnya. "Polos dan cantik" gumam Rafa pelan dan secara tidak sadar sudut bibir Rafa tertarik dan membentuk sebuah senyumah yang sangat manis. Rasa kantuk kini juga mulai menghinggapi tubuh Rafa dengan perlahan ia membaringkan tubuh disamping Syella dan tertidur nyenyak. ibu Rafa berniat memanggil Syella dan Rafa, karena makan siang sudah siap namun saat ia membuka pintu kamar Rafa sang Mommy sedikit kaget melihat pemandangan didepannya dimana dua orang tengah tertidur nyenyak dalam 1 ranjang namun tak lama senyuman terbit diwajahnya "Dulu kamu sering mempermainkan wanita kan Raf?? Mommy tau walaupun kamu tak mengatakan apapun sama Mommy, tapi Mommy tau cuma Syella yang bisa merubah kamu menjadi lebih dewasa" ibu lelaki itu berkata didalam hatinya sambil tersenyum melihat wajah polos keduanya dan kemudian perlahan menutup pintu kamar Rafa. Syella membuka matanya perlahan ia merasakan tangan seseorang melingkar pada perutnya, Rafa lah pelakunya. Syella memperhatikan wajah Rafa, "tampan" ucapnya pelan dan tanpa sadar memandangi wajah Rafa. "Aku mamang tampan, tapi tidak usah memandangku seperti itu." ucap Rafa membuat Syella kaget. "Sejak kapan kamu bangun?" tanya Syella dengan wajah menahan malu karena ketahuan sedang menatap wajah Rafa. "Entahlah" ucap Rafa dan malah mengeratkan pelukannya dengan Syella. "Raff, aku haus" ucap Syella sambil menarik ujung baju Rafa membuat Rafa tertawa gemas melihat tingkahnya. "Kamu tunggu disini aku ambilin" ucap Rafa sambil mengacak acak rambut panjang Syella membuat Syella mendengus kesal. "Sekalian kruk aku." ucap Syella "Buat apa?? Kan ada aku yang gendong kamu, aku takut kamu jatuh kalau pakai itu." ucap Rafa membuat Syella mencubit pinggangnya dan Rafa langsung meringis kesakitan. "Iya-iya kamu tunggu disini "kata Rafa akhirnya. Saat ini mereka sedang berada diruang keluarga dengan beberapa bungkus cemilan dan tv yang menampilkan acara komedi, mereka hanya berdua sekarang karena Mommy dan daddy sedang menghadiri pesta ulang tahun perusahaan salah satu koleganya dan khusus hari minggu semua pelayan dirumah Rafa diliburkan. "Raf aku mau itu"tunjuk Syella kepada sebatang coklat dimeja yang cukup jauh dari sofa tempat ia duduk sekarang rambut Syella saat ini hanya diikat dengan asal dan itu justru membuatnya nampak lebih imut. Rafa segera mengambilkannya, ia sangat senang dengan sikap manja Syella menurutnya itu sangat menggemaskan dan membuat Syella terlihat sangat imut "Raf "ucap Syella sambil mencolek colek pipi Rafa. "Hmm??"gumam Rafa. "Kamu tau hp aku dimana?? Aku cari cari gak ketemu"Syella berkata sambil mengerucutkan bibirnya lucu ia mengingat bahwa terakhir ia membawa benda tersebut pada saat Shyerli membullynya digudang. "Ini?" Ucap Rafa sambil mengeluarkan sebuah iphone berwarna grey dari sakunya. "Kok bisa ada di kamu??" ucap Syella kebingungan. "Bisalah, semuanya bisa aku lakukan."ucap Rafa sambil mengedipkan mata membuat Syella memutarkan mata malas. 'Ting tong' suara bel rumah Rafa berbunyi, membuat Rafa dengan malas membuka pintu rumahnya dan melihat ketiga sahabatnya berdiri didepan pintu rumahnya. "Hayy Rafa long time no see, btw kita kesini mau nyontek pr fisika minggu kemarin lohh"ucap Kevin biasa dengan nada cerianya membuat ketiga orang lainnya menggeleng geleng kepala, Rafa adalah murid yang sama pintarnya dengan Syella. Rafa mendengus kesal karena ketika sahabatnya merusak momen indahnya dengan Syella. "Tumben dirumah aja, gak basket?" tanya Jevin. "Gak, hari ini sampai beberapa hari kedepan gue pasti bakal betah dirumah."ucap Rafa dengan senyum ceria yang sudah jarang ia tampilkan semenjak putus dengan Syella membuat semuannya terheran heran. "Woy lo jadi masuk gak?? Gue tutup nih pintunya."ucap Rafa kepada tiga temannya membuat mereka yang tadinya terheran heran langsung melangkahkan kakinya masuk kerumah Rafa. "Gue ke kamar dulu ambil buku, lo semua tunggu diruang keluarga aja."ucap Rafa sambil menaiki tangga. Mereka segera berjalan menuju ruang keluarga kemudian mereka semua melongo melihat seorang perempuan dengan kaos kebesaran, hotpants yang tidak terlalu pendek dan rambut diikat asal dan ketika perempuan tersebut melihat ke arah mereka, mereka semua terkejut tetapi perempuan itu hanya menatap mereka datar dan kemudian memalingkan wajah lagi menatap benda persegi berwarna abu-abu di genggamannya. "Dia begini aja tetep cantik." pikir mereka bertiga. "Ayang beb gue ngapain di sini" tanya Kevin heran tetapi tetap memanggil Syella dengan panggilan alaynya. karena kevin adalah salah satu pengaggum Syella. "Duduk dan makan" jawab Syella polos. "Kaki lo kenapa??" "Kenapa lo bisa ada dirumah Rafa?" "Kemarenan kita semua nyariin lo tau" Sebelum Pertanyaan pertannyaan tersebut sempat dijawab oleh Syella suara Rafa terdengar "Nih bukunya." "Semua pertannyaan yang kalian sebutin, tanya aja ke dia" ucap Syella sambil melirik Rafa. Setelah mengatakan itu Syella melanjutkan acara memakan coklatnya sambil melihat lihat pesan yang dikirimkan 2 sahabatnya yang sedang khawatir kepada dirinya tanpa ada niat membalas pesan tersebut dan berniat menjelaskannya besok kepada kedua sahabatnya tersebut. "Gue udah denger pertanyaan lo semua, sekarang gue jelasin kenapa Syella ada disini, kenapa kakinya diperban"ucap Rafa dan mulai menceritakan semua yang terjadi. Dan Rafa mulai menceritakannya kepada tiga sahabatnya, Sedangkan Syella tak perduli. Ia malah asik memainkan ponselnya. Semua manatap kasihan kepada Syella setelah Rafa menjelaskan tentang orang tuanya sementara Syella terlalu fokus dengan hpnya sehingga tidak tahu apa apa. "Kenapa??" Tanya Syella dengan wajah polosnya kepada ke tiga orang yang menatapnya aneh, tapi wajah Syella malah nampak sangat menggemaskan. "Ekspresinya ya tuhan, kuatkan Kevin ya tuhan, syella gemesin banget" "Andai bukan punya Rafa udah gue nikahin nih cewe" "Cantiknya" Itulah yang ada dipikiran mereka bertiga ketika melihat wajah Syella, kemudian mereka segera menyalin tugas dari buku Rafa. "Kaya bocah" ucap Rafa sambil mengelap coklat sudut bibir Syella menggunakan tangannya membuat Syella tertunduk malu. "Sumpah gue ngerasa jones banget"ucap Kevin mendramatisir membuat semuanya tertawa termasuk Syella. "Lo udah balikan??" Tanya Exel kemudian Rafa dan Syella menggeleng. "skarang status lo apa??"tanya Jevin. "Otw," ucap Rafa menggantung. "Balikan" lanjut Rafa. Syella langsung menoleh ke arah Rafa. "Apaan si" ucapnya salah tingkah. "tapi sebentar lagi kamu bakal jadi milik aku lagi, tinggal menunggu waktu yang tepat" ucap Rafa dalam hati. "Lo udah maafin kita berdua ?" tanya Exel karena setelah kejadian taruhan itu. Syella menjadi dingin kepda mereka. "Gue maafin lo berdua, tapi traktir gue makan" ucap Syella dengan wajah imutnya membuat siapapun susah menolak permintaannya. "Iya iya gue traktir lo semua" ucap Exel membuat Syella tersenyum senang. "Berangkat sekarang aja, gue laper " ucap Syella dengan ceria dan yang lain hanya menurut. "Tapi gue ganti baju dulu " ucap Syella lagi dan dengan perlahan ia menaiki tangga denga kruk. Tak lama kemudian Syella turun, hanya celana jeans, baju dengan tulisan "only you " serta rambut yang digerai itu sudah membuat Syella sangat menarik. "Ayo" ucap Syella sambil berjalan menuju pintu. Dimobil hanya terjadi keheningan tak ada percakapan yang terjadi, dan akhirnya mereka sampai disebuah resto jepang yang cukup nyaman kemudian mereka memilih duduk dikursi paling pojok, Rafa disamping Syella dan ketiga temannya duduk dihadapan mereka. Sejak mereka masuk memang perhatian pengunjung resto tersebut yang wanita langsung teralihkan kepada empat pemuda tampan khususnya Rafa dan pengunjung pria langung menatap Syella dengan kagum tetapi semua itu tidak dihiraukan oleh mereka. Seorang pelayan pria menghampiri dan menanyakan pesanan, semua sudah memesan dan palayan tersebut menanyakan kepada Syella. "Dan kamu mau pesan apa cantik??" Rafa yang mendengarnya langsung menatap tajam pelayan tersebut, namun malah dibalas tatapan sinis oleh sang pelayan. Syella terdiam sebelum menjawab karena ia menyadari drama saling menatap tajam antara Rafa dan sang pelayan. "Miso Ramen sup pedas" ucap Syella datar karena menurutnya sangat bahaya jika Rafa ngambek kepadanya. "Untuk dia yang tidak pedas" ucap Rafa kepada pelayan sambil menunjuk Syella. "Tapi.."sebelum Syella selesai menjawab Rafa telah mencelanya "Kamu baru sembuh sayang, Mommy kan juga bilang kamu tidak boleh makan makanan yang pedas "ucap Rafa melembut membuat Syella Mengangguk pasrah. "Dan saya minta jangan menatap pacar saya dengan tatapan itu"ycap Rafa tegas kepada pelayan restoran tersebut membuat tiga orang yang duduk dihadapan Rafa menggeleng geleng kepala atas sikap possessive Rafa tersebut. Tak lama kemudian pesanan mereka datang dan mereka makan dengan hening. Hari sudah hampir malam dan mereka pun bergegas pulang ke rumah Rafa untuk mengambil mobil mereka yang ada disana dan pulang kerumah masing masing. Rafa bersama Syella memasuki rumah dan ternyata daddy dan Mommy juga sudah pulang. "Kalian habis dari mana??"tanya mommy ketika melihat Syella dan Rafa berjalam memasuki rumah. "Habis ngabisin uang si Exel mom"ucap Syella sambil terkekeh membuat wanita itu tersenyum. "Kalian sudah makan??"tanya Mommy lagi. "Sudah mom" ucap mereka kompak. "Ya sudah lebih baik kalian mandi, dan beristirahat" ucap Mommy dengan nada lembut yang sangat keibuan. Kemudian keduanya mengagguk tanda mengerti. Sekarang pukul tengah malam dan sekarang cuaca diluar mendung. Petir dan gerimis mulai bermunculan membuat Syella tidak bisa tidur dengan nyenyak dikamarnya karena ia sebenarnya takut dengan suara petir. Kemudian ia memutuskan untuk keluar dari kamar dan mengetuk pintu kamar Rafa. Rafa terbangun karena ada suara pintu kamarnya diketuk terus menerus, kemudian ia bangkit dan membuka pintu. "Hayy kamu kenapa??"ucap Rafa kepada Syella. "Aku takut suara petir. Aku nggak bisa tidur"ucap Syella dengan ekspresi yang sulit dijelaskan, antara takut, lelah,gelisah dan ngantuk. "Ya udah ayo, aku temani kamu " ajak Rafa membawa Syella kembali kekamarnya. Didalam kamar Syella, Rafa berbaring disamping tubuh mungil Syella. "Kamu tidur, aku ada disini jangan takut." ucap Rafa mengelus elus rambut panjangnya berharap Syella dapat tidur dengan nyenyak, dan dibalas anggukan oleh Syella. Tak lama kemudian suara nafas teratur mulai terdengar menandakan Syella sudah tertidur nyenyak. "Dia takut gelap, dan suara petir tapi saat ia takut,kedua orang tuanya malah tidak ada disampingnya"ucap Rafa sambil berfikir jika dirumahnya ada suara petir mungkin Syella tidak bisa tidur nyenyak semalaman. "Good night my princess" ucap Rafa sambil mengecup kening Syella kemudian perlahan berdiri dan berjalan kemudian menutup pintu kamar Syella dengan perlahan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD