penasaran
Di ujung pulau jawa timur di distrik,33 dengan kemgahan kota dan jalanan yang melintas diatas gedung pencakar langit. Di tahun 3085 pada malam hari jam 01:00 dan di ikuti dengan petir menyambar sangat kencang padahal belom lama lagit sangat cerah, ada sebuah keluarga yang sekarang berada di rumah sakit. Seorang ibu yang sedang kesakitan di dampingi sang dokter yang sedang membantu melahirkan dan lahir lah seorang anak laki laki yang sangat imut dan keliatan bersinar dengan tanda lahir di muka di atas mata yang berbentuk petir dan berambut hitam pekat
Seorang dokter membawa bayi. menghampiri laki laki tampan berambut hitam mata agak sipit yang sedang duduk di kursi tunggu berpakaian kuning dengan bercelana jeans. Tentu saja dia ardian ayah dari bayi yang di gendong dokter
Dokter berkata
"pak anak bapak sudah lahir dan seorang laki laki!"
"wah anak ayah cakep banget pasti menurun dari ayah!" Ardian sambil senyum karna senang
"saya letak kan di tempat bayi dulu ya pak!" sambil meletak kan bayi lalu dokter pergi.
Ardian berdiri lalu memasuki ruangan medis
di ruangan medis seorang wanita yang berpakaian baju pasien yang masih di penuhi keringat. dia Istrinya ardian bernama reva yang baru melahirkan. Reva melihat ardian yang menuju ke arahnya dan berkata
"yah gimana bayi kita"
Ardian membalas
"sehat ma dan keliatan bersinar tapi.." dengan wajah yang di arahkan ke bawah.ardian cemas mau bicara
"tapi kenapa pa?" reva sedikit kawatir
"ada tanda lahir di atas matanya dan berbentuk petir. kelihatan jelas ma" ardian memasang wajah sedih
"aduh pa cuman tanda lahir. aku kira kenapa!" reva ketawa kecil
"iya sih hehehe" ardian punya firasat lain"
di sebuah kota ada anak kecil berbaju biru berambut hitam pekat dan sedang memperkenalkan diri kepada teman barunya yang baru saja pindah rumah bersebelahan dengan rumahnya
"namaku adalah muharib nagendra. muharib berarti pendekar dalam bahasa arab dan nagendra berarti kuat. dalam bahasa jawa kun!" sambil senyum dengan memasang wajah pipi kemerahan
"namaku novi regitasari!" wajah gita kelihatan malu
Di tahun ini fenomena yg sama seperti kejadian malam kelahiran Nagendra terjadi juga di luar daerah.
Dan tubuh mungil Nagendra sering terjatuh parah tapi tidak pernah terluka meskipun terjatuh dengan keras pernah sekali ke iris pisau berdarah awalnya. lalu luka yang dia alami tiba tiba hilang tanpa bekas
Beralih tempat di ibukota distrik.33 di sebuah ibu kota ada laboratorium. dimana di sana pembuatan robot sudah pesat dan sangat canggih di indonesia sendiri cabang laboratorium sudah tersebar ke sluruh nusantara. Robot robot itu di buat untuk memebantu manusia. Dan seiring waktu dari waktu ke waktu model robot udah sering berubah.
Pada pagi hari di rumah ardian
"pa sarapan dulu, sebelum brangkat cepet jangan main trus sama anakmu!" wajah reva yang berkeringat habis ngerjain pekerjaan rumah tangga
"iya ma iya" ardian tidak puas main sama nagendra dan berbisik bisik ke nagendra. "mama kamu bawel ya!"
nagendra membalas
"itu mama aku loh pa" nagendra yang masih memasang wajah lucu dengan pipi ke merahan sambil marah ke ayahnya
"ssstt. jangan bilang mama!" ardian takut istrinya tau
Dan ardian pun siap siap brangkat kerja tidak lupa selalu mencium ardian yang sedang duduk di kursi.
"pa jangan lupa pulang lebih awal ya, dan mampir beli kue pulang nya nanti sore. mau ngadain acara ulang tahun nagendra ke 5 tahun!" reva yang teriak ke suaminya di depan rumah
"iya ma siap"
Ardian brangkat naik mobil zaman modern yang melayang satu meter di atas permukaan tanah karna di zaman ini teknologi lebih maju empat kali lipat dari 2021 dimana robot banyak di produksi dan di perjual beli kan
"nak kamu sudah siap siap juga kan ini kan pertama kali kamu masuk taman kanak kanak!" sambil menyiapkan bekal
"sudah kok ma sudah siap" menjawab yang penuh dengan semangat
"nih bekelnya sama minumnya masukin ransel.!" sambil memegang bekal dan air
"sudah ma ayo brangkat ma" berlari menuju kendaraan
brangkat lah nagendra naik kendaraan roda dua zaman modern yang sama melayang satu meter di atas permukaan tanah
seiring waktu nagendra pun menduduki bangku sekolah dasar. kelas 6 dan udah berumur 12 tahun. yang pasti dia makin cakep. dan nagendra menyadari akan keanehan kepada diri dia sampai akhirnya liburan pun datang. Nagendra di ajak sama orang tua dia ke tempat kakek neneknya.
Setibanya di rumah kakek neneknya dan karna jauh dan jarang mau nagendra kalau di ajak ke tempat kakeknya. eh tiba tiba kakeknya langsung meluk dia karna kangen banget. Dan mungkin karna nagendra cucu satu satunya yang dia punya.
"cucu kurang ajar, tidak pernah mau kalau di ajak kesini!" Ucap kakek sambil ngegosek kepalanya
"kakek sakit ,dasar kakek durhaka!" ketawa
"sebnernya enggak sakit" ucap nagendra di dalam hati. Hehehe
"wah anak ini udah keras mungkin ya kepalanya ya" ucap kakek sambil ketawa
Nagendra dan kakeknya kalau bercanda memang begitu karna kakeknya nggak mau cucu kesayanganya itu bicara kaku kalau sama kakeknya dan karna rasa sayang mereka berdua di terapkan dengan bercanda begitu.
Malam pun tiba karna si kakek dalah guru beladiri dan ayahnya juga seorang seniman beladiri. Malam itu pas jadwal latihan silat(beladiri) kakek pun ke tempat latihan ya walaupun kakeku enggak ikut melatih karna di teruskan ke generasi yang lebih mudah tapi kakaku tetap hadir, nagendra pun di ajak sama kakek
"kek aku mau ikut beladiri juga dong hehe" sambil ketawa sedikit
"nggak usah gen. Capek semua kamu fokus aja belajar umum!"
"tapi kek aku pengen ikut"
"sekarang bukan jamanya gen, sudah nggk ada yg perlu di takutkan. Enggak ada pencurian di jalanan seperti zaman 2030 ke bawah berantem di sekolah juga sudah tidak ada sekarang"
"iya sih" sedikit kecewa
Di zaman tahun 3000 ke atas negara aman dan tentram.beladiri .pencak silat atau beladiri yang lainya, sudah jarang peminatnya.bentrok antara perguruan sudah tidak ada karna ada larangan dan denda jika melanggar dan di hukum penjara seumur hidup anak remaja atau dewasa sama saja hukumanya di karnakan tragedi tahun 2350. perang besar antara perguruan, meskipun ada polisi dan tentara sewaktu itu. Mereka tidak bisa menangani dan jatuh korban ratusan jiwa meninggal dan di tetapkan lah peraturan baru. Ada pun ilmu supranatural sperti kebatinan dan kanuragan sudah terlupakan. Dukun sudah nggk ada lagi karna generasi waktu itu banyak penipuan seperti dukun gadungan. Dan di larang keras praktek perdukunan,Tapi sebagian masih ada walau udah tidak pernah di temui lagi
Di tengah kota di sebuah lapangan yang cukub besar dan ada orang orang yang memakai baju hitam dan bersabuk seperti pesilat.
Dan di tiba lah dua orang. yang satu tua berjenggot dan rambut putih wajah agak keriput dan seorang anak yang berusia 12 tahun. Dia nagendra dan kakeknya yang baru tiba di tempat latihan yang agak jauh tempatnya harus naik kendaraan dan setiba di sana nagendra sedikit kaget karna yang ikut cuman 5 orang saja, karna nagendra suka olah raga dia pun juga pengen ikutan olah raga juga.
"kek aku ikut olah raga saja tidak apa apa kan?"
"iya sudah tidak apa apa Tapi kalau capek istirahat ya!" Balas kakek
Nagendrapun ikut olah raga, di saat aku berlari memutari lapangan
"gen kesini sebentar" ->ucap kakek tanganya sambil melambai
"apa sih kek, kan masih belom kelar larinya!"
"lihat nih cucu kurang ajar di panggil malah ngomel!" ucap kakek
"heheh maaf kek"
"gen kmu tadi merasakan apa pas lari di wajah kamu"
".????bingung. tidak merasakan apa kek ya seperti lari biasanya"
"ya sudah lanjut lagi sana!" ucap kakek diam di kiranya salah liat
"dasar kakek durhaka tidak jelas." ucap nagendra nada kenceng
"apa kamu bilang!" ucap kakek sambil nunjuk
"hehehehehe" nagendra ketawa karna kakeknya kalau marah kelihatan nggak seperti marah
Bersambung