BAB 17 - NASEHAT SANG IBU

1750 Words

Teriakan-teriakan panik itu semakin mendekat, suara langkah kaki yang terburu-buru bergema di lorong batu. Jantung Gendis masih berdentum keras, memompa darah ke seluruh tubuhnya dengan kecepatan gila. Dia menahan napas, gulungan peta itu masih berada di balik kembennya. Namun, alih-alih pintu kamar Bagas dibuka paksa, suara-suara itu tiba-tiba berhenti di ujung lorong. Ada bisikan-bisikan cepat, disusul suara Karto yang kembali mengeras. Namun, kali ini terdengar lebih teratur, formal, dan jauh. Gendis mendengar Karto berteriak memberi perintah kepada beberapa Abdi Dalem lain, tampaknya menyuruh mereka bergegas mempersiapkan sesuatu di ruang depan. Gendis menunggu selama lima menit yang terasa seperti lima jam. Pintu kamar Bagas yang tadi tertutup rapat, kini diketuk pelan. “Siapa?” G

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD