18. Pelukan Himsa

1018 Words

Sampai di ruangannya, Himsa menjatuhkan diri di atas kursi kebesarannya. Menyandarkan punggung pada kepala kursi dengan sebelah tangan berada di depan bibirnya dengan siku ditopang ke bagian pegangan kursi sebelah kanan. Bayangan Jani sedang menangis, seraya memeluk bayi kecil itu begitu menggugah hati, Merobek perasaannya. Ia memahami bagaimana perasaan Jani saat ini. Dia baru saja bercerai beberapa bulan yang lalu. Sementara mantan suaminya sudah menikah lagi dan malah istrinya itu sedang hamil lagi. Lalu kewajiban laki laki itu sebagai seorang ayah, tentu saja tidak mungkin sama lagi. Dan yang Himsa tahu, lelaki itu sama sekali tidak peduli dengan apa yang di alami kedua putranya. Apakah yang mereka butuhkan, dan apa yang mereka inginkan. Sejujurnya ini bukan lah kewajibannya untuk me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD