Chapter 8

1106 Words
Setelah Kennelyn memberitahu Joana akan persiapan kepindahannya ke Indonesia, Kennelyn pun mengajak Joana untuk menemaninya berjualan di toko bunga. "Ibu yakin bahwa ibu bisa hidup sendiri jika aku pindah?" tanya Joana dengan merapikan beberapa bunga di pot bunga. "Tidak apa-apa, ibu bisa menjaga diri disini. Lagipula mulai sekarang kau harus bahagia. Kau akan di Indonesia, jangan kecewakan paman dan bibi ketika kau tinggal bersama mereka," jawab Kennelyn dengan merapikan beberapa pesanan bunga. "Tapi aku mencemaskan ibu disini." Tak lama setelah Joana merapihkan beberapa bunga dan menghitung pesanan bunga. Kennelyn pun tersenyum melihat putrinya, "Joana, ibu paham kau memiliki masa lalu. Ibu berharap setelah ini kau memperbaiki diri menjadi lebih baik, ibu bahagia kau mau membantu ibu menjaga toko bunga. Kebetulan ibu mau menemui pesanan bunga di toko sebelah, jika ada yang membeli bunga kau bisa panggil ibu. "Baik ibu," jawabnya sembaring menulis catatan pesanan bunga dari beberapa pelanggan toko bunga joana. "Permisi, bisakah aku bertemu dengan Joana?" tanya seseorang disana. Pria dengan rambut berwarna cokelat dengan bola mata berwarna biru, wajahnya tampan dengan memakai setelan jas kantor. Austin. "Maaf sebelumnya, anda ingin menemui Joana ada kepentingan apa tuan?" "Tidak apa-apa, saya ingin memberikan seikat bunga mawar berwarna merah untuknya. Apakah anda bisa membungkus bunganya dan memberikan kepadanya?" "Tentu saja bisa tuan, kebetulan Joana sedang sibuk tidak bisa ke toko. Apakah ada pesan lagi untuk Joana, maaf sebelumnya nama anda siapa tuan?" "Panggil saja Austin, tolong cantumkan di dalam bunga nya lambang A saja. Tapi tolong jangan anda sebutkan nama pengirimnya," jawab Austin dengan melihat-lihat beberapa bunga di samping Joana. "Baiklah, apakah hanya pesan biasa?" "Pesan biasa saja, seperti have a nice day from A." "A?" "Iya, dariku. Tolong berikan kepada Joana, kebetulan saya akan melakukan pekerjaan lagi dan akan berangkat kerja. saya mampir kemari karena memang ingin membeli bunga, kembaliannya bisa anda ambil. Tolong sampaikan kepada Joana dari A." "Tapi Tuan Austin, kenapa anda memberikan bunga, Ini hanya seikat bunga mawar," jawab Joana dengan mengambil bunga tersebut dan mengejar Austin yang sudah berjalan menuju mobil sedan berwarna hitam. "Tidak apa-apa itu untukmu, tolong sampaikan pesan kepada Joana. Jangan katakan bunga itu dariku, bilang saja dari A. "Austin pun memasuki mobil miliknya dengan tersenyum kepada Joana. Joana yang hanya mengangguk dengan kebingungan menatap mobil yang Austin gunakan pergi ke arah Kota New York. 'Austin? Kenapa memberikan bunga padaku? Aku saja tidak mengenalnya. Hanya seikat bunga mawar,' batin Joana dengan berjalan menuju toko bunga miliknya kembali. Kennelyn hanya menatap putrinya dari jauh, dirinya melihat Joana dengan berjalan menuju toko bunga, "Sayang, kau kenapa? Bukankah ada pembeli yang membeli bunga?" tanya Kennelyn dengan melihat putrinya saat ini. Apalagi melihat wajah putrinya Joana yang cemas dengan membawa uang di tangannya, wanita manis itu terlihat kebingungan dengan melihat mobil sedan berwarna hitam setelah membeli bunga di toko bunga miliknya. Kennelyn berjalan menghampiri Joana dengan memegang pundak Joana, wajah cemas putrinya dengan dirinya menenangkan Joana saat ini. "Memang ada yang membeli bunga tetapi ia memberikannya untukku tapi yasudahlah ibu aku akan menjaga toko bunga, ini hanya seikat bunga mawar merah dan ini untukku," ucap Joana dengan melihat wajah ibunya saat ini. "Tidak apa-apa sayang kau bisa menyimpannya. Suatu hari kau akan bertemu dengannya kembali, sepertinya ia seorang pengusaha, penampilannya memakai setelan jas." "Ibu apakah aku bisa meminta tolong kepadamu? Mulai besok jangan memanggilku Joana, panggil saja Ana. Barusan aku tidak mengakui namaku Joana kepada pria yang membeli bunga mawar." "Kau baru pertama kali menjaga toko bunga lagi setelah sekian lama. Tidak apa-apa sekarang ibu akan bersamamu di sini. Ibu sudah selesai bertemu dengan tetangga toko kita, kemarilah Joana. Beberapa jam lagi kita akan pulang ke rumah, kebetulan paman dan bibimu kembali menghubungi ibu barusan." "Tapi ibu aku penasaran dengan pria barusan, aku tidak mengenalnya dan kenapa tiba-tiba memberikanku bunga. Terlebih ia memakai mobil mewah, aku belum pernah melihat wajahnya." "Yasudah jangan kau pikirkan, mungkin ia memang ingin memberikanmu bunga sebagai tanda perkenalan. Atau kau memang pernah bertemu dengannya tetapi kau lupa dengannya," jawab Kennelyn dengan menjawab putrinya, Joana. Joana yang masih tertegun dengan pria yang memberikannya uang lebih hanya untuk setangkai bunga mawar. Bunga yang memiliki harga lebih dari uang yang diberikan pria berambut cokelat tersebut, hanya memberikan initial dari apa yang bibirnya ucapkan kepada Joana. *** Austin yang saat ini duduk di mobil pribadi miliknya hanya menerima panggilan dari sahabatnya Darius. "Darius aku sudah membelikan Joana bunga mawar, jadi kau fokus saja bekerja. Lagipula aku sibuk bekerja dan hanya membelikan bunga mawar untuknya, aku saja tidak mengetahui wajahnya yang terpenting pesan Jonathan aku lakukan." Austin berbicara dengan Darius dari kejauhan. Darius yang saat ini sedang bekerja pun kembali bekerja setelah Austin memberikannya kabar. Hanya dalam satu jam Austin tiba di J Tower. Melihat Darius yang saat ini bekerja di ruangan kerja miliknya yang bersebelahan dengan Austin. "Kau yakin tidak ingin melihat wajahnya?"Aku sibuk bekerja Darius, apa kau menginginkan Joana? Kebetulan aku melewati toko bunga miliknya jadi aku membelikannya bunga."Kau sudah memberikannya kepadaku untuk menjaganya, jadi biar aku saja yang menemuinya. Kau bilang kau sibuk dengan pekerjaan, jadi biar aku saja yang menjaganya." "Baiklah, aku tidak ingin berdebat denganmu. Aku mempercayaimu Darius, aku saja tidak mengetahui wajahnya. Lagipula aku akan di jodohkan oleh keluarga," jawab Austin dengan memegang beberapa berkas kertas di meja kerja miliknya. Dengan duduk di kursi kerja ia menandatangani beberapa berkas dokumen pekerjaan. Darius hanya memperhatikan Austin dari jauh, dirinya menghubungi Jonathan dengan meminta foto Joana lewat pesan chat. "Kau memberikan bunga ke Joana? Memangnya kau mengetahui Joana sedangkan kau tidak tahu fotonya, Austin." "Aku memberikannya kepada pegawai di tokonya. Ia berjanji akan memberikan bunganya kepada Joana." "Kau selalu seperti itu kepada wanita, sekali-kali kau harus baik jangan terlalu dingin Austin. Kau kan bisa meminta kartu nama disana atau menitipkan pesan kepada Joana." "Sudah kulakukan. Memberikan pesan dengan nama A." "Apa? Ya ampun Austin, kau jangan merahasiakan dirimu sendiri. Dia itu mantan kekasih Jonathan, anggap saja ia teman kita. Kenapa kau merahasiakan dirimu sendiri. Sudahlah biar aku saja yang menemui Joana," ucap Darius kepada Austin yang saat ini menatap Austin dari meja kerja miliknya. Melihat Austin yang masih menandatangani beberapa dokumen pekerjaan. "Apakah aku salah? Aku tidak salah, lagipula Joana tidak tahu bahwa Jonathan sahabat kita. Aku saja tidak menginginkan Joana, kita hanya di titipkan oleh Jonathan untuk menjaganya." "Ya ampun Austin, Joana teman kita juga. Jonathan pergi karena fokus bersama istrinya sedangkan kita saja tidak memiliki pasangan. Anggap saja mulai sekarang ia teman kita." "Aku tidak ada waktu menemuinya karena sibuk bekerja, kau pun sama. Kita sama karena kita pimpinan perusahaan. Darius, kau jangan menekanku hanya karena Joana." "Yasudah bekerja saja kembali. Aku akan mulai menemuinya mulai sekarang, kau bilang kau sibuk tapi kau mampir ke toko bunga. Jika kau sibuk jangan pernah menemuinya, apalagi kau memberikan pesan dengan nama A." "A itu namaku Austin, kau juga pasti akan memberikan pesan dengan nama D. Darius, iya kan," jawab Austin dengan cepat dengan melihat wajah Darius. Wajah yang maskulin dengan persahabatan dirinya dan juga kebersamaan Jonathan. "Tidak, aku akan memberikan kartu namaku dan ingin bertemu dengannya. Austin, walaupun kau sibuk bekerja tetapi kau harus menghargai wanita. Joana memang di titipkan oleh Jonathan dan dia teman kita juga."

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD