Ch. 52

1537 Words

Siang itu, di salah satu kedai yang ada di ibu kota, seorang pria duduk sambil menunduk. Jubah hitam nyaris menutupi seluruh wajahnya, hanya ada satu gelas air yang ada di hadapannya dan dia hanya lah seorang diri. Suasana ramai dan berisik di dalam kedai itu sama sekali tidak tampak mengganggunya, dia masih asik menunduk sambil memainkan gelas yang ada di depannya. Sesaat kemudian, bersamaan dengan bunyi lonceng yang ada di pinggir pintu kayu kedai itu, seseorang masuk dan berjalan menuju meja yang pria itu duduki. Sama dengannya, orang yang baru saja datang juga mengenakan jubah yang hampir serupa, hanya saja warnanya berbeda. "Maaf karena sudah membuat anda menunggu lama," kata seorang wanita yang baru saja mendudukkan dirinya tadi. Si pria mengangkat pandangan, membagi senyum keci

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD