"Sial!" Arderl melempar vas bunga yang ada di atas meja ruang kerjanya. Belum cukup dengan itu, dia juga melemparkan segala benda yang bisa dia jangkau hingga membuat ruangan itu menjadi sangat berantakan. "Kenapa dia tiba-tiba ingin melakukan kunjungan ke Paxe? Kenapa harus sekarang di saat aku ingin menjadikan tempat itu sebagai alasan?! Dia benar-benar merasa bahwa dirinya sekarang adalah Putra Mahkota sehingga dia bisa berlaku sesukanya!" Segala macam umpatan dan kata kasar itu Arderl tunjukan pada Sidra yang menggagalkan rencananya. Padahal dia sudah lebih dulu meminta pada Kaisar agar diizinkan mengunjungi Paxe walaupun kenyataannya dia tidak akan kesana. Sekarang, karena Sidra yang tiba-tiba saja ingin ikut dalam perjalanan itu, semua rencana yang sudah Arderl susun menjadi gaga

