Part 2: Menemukanmu dan menguasaimu

1242 Words
“Savage Man” Author by Natalie Ernison Kehidupan keluarga Zelena saat berada di dalam lingkup keluarga sungguh tidak jauh berbeda dari yang terlihat mata. Mr. Javier Chloe selaku ayah dari Zelena yag dikenal dengan disiplin juga kekejaman di dunia bisnis gelap dan lainnya. Sungguh tidak jauh berbeda saat ia sedang berada di lingkungan keluarga. Zelena pun sudah kerap kali merasakan tindakan kekejaman dari ayahnya. ~ ~ ~ “Mansion Kediaman keluarga Javier Chloe” Duduk bersama di meja makan keluarga, dan Mr. Javierlah yang memegang kendali topic pembicaraan kali ini. “Zelena, mulai besok kau akan bertugas mengurus perusahaan cabang kita di area pinggiran kota.”  Ucap Mr. Javier disela makan malam bersama. “Aku lulusan sastra dan juga lebih cenderung dibagian seni musik. Bagaimana mungkin aku dapat mengurus perusahaan yang fokus ke alat berat!” Balas Zelena setengah kesal. “Kau cukup menurut dan lakukan apa yang Daddy katakan. Kau kuliah sastra, karena keinginanmu, bukan?” “Tapi, aku..—“ “Zelena, menurutlah apa yang Daddy ucapkan! Kau anak yang cerdas.” Timpal Mrs. Winston Chloe, ibu Zelena. “Akhir pekan ini Gastond akan kembali kemari untuk beberapa urusan mendadak. Kau harus contohi Gastond, dia adalah pria bertanggung jawab.” Ucap Mr. Javier dan tentu saja ucapannya tidak menerima protes. Ze hanya diam, bahkan makanan yang sedang ia santap pun terasa mulai hambar.  Ia kesal, namun  tak tahu harus berbuat apa lagi. “Zelena, apa kau mendengarkan  Daddy?” Timpal ibunya lagi. “Yah Mom, Dad, aku akan melakukan  apa yang dapat aku lakukan.” Jawab Ze dengan keterpaksaan. Usai berbincang mengenai kedudukanya yang akan mengurus perusahaan cabang milik  keluarga Chloe.  ---------- Ze kini harus mulai mempelajari berbagai hal megenai perusahaannya. “Daddy, aku hari ini akan pergi ke perusahaan untuk mempelajari semua berkas-berkas. Mungkin saja, hingga malam.” “Yah, pelajari secepatnya.” Balas Mr. Javier dan masih terlihat sibuk denga pekerjaannya, walaupun masih berada di mansion. Ze hari ini pergi ke perusahaan yang akan ia kelola, pergi seorang diri dengan mengendarai mobil sport mewah miliknya. Tak ada yang kurang dalam kehidupan Zelena, hanya saja sifat ayahnya begitu keras dan terlampaui disiplin. Terbiasa hidup didalam kemewahan dan tidak semua orang mendapatkan kehidupan seberuntung Ze. *** “Perusahaan Cabang S” Sebuah gedung yang masih sangat baru, dengan jumlah pegawai yang masih sangat minim.  “Selamat siang dan  selamat datang Nona Zelena!” Sapa salah seorang orang kepercayaan ayahnya. “Tuan Jimz, mohon  pendampingannya. Aku masih harus banyak belajar.” Ucap Zelena ramah dan penuh kerendahan hati. Berjalan menyusuri setiap lorong jalan, setiap ruangan para pegawai. Semua yang melihat kedatangan Zelena berdiri, menunduk memberikan penghormatan mereka. Dengans eyuman ramahya, Ze memberikan senyuman pada seluruh pegawainya. “Sungguh berbeda dengan tuan Javier, anak bungsunya begitu ramah, bukan?” bisik-bisik para pegawai saat pertama kali berjumpa dengan Ze. ………. “Ruangan utama Direktur Zelena Chloe” “Nona Zelena, ini adalah berkas-berkas perusahaan. Silakan diperiksa.” Ucap Jimz, si pria tampan muda yang bertugas mendampingi Ze selama masa mempelajari segala berkas, dokumen perusahaan. “Baik, terima kasih  tuan Jimz.” Ze kembali mempelajari segala berkas-berkas perusahaan.  Selama berhari-hari, Ze begitu fokus dengan pekerjaan barunya. Walaupun sangat jauh dengan bidang pendidikan yang selama ini ia tempuh. Ze tetap semangat dan ingin membuktikan kemampuannya pada sang ayah. *** “Mansion kediaman Banned Bareel” Band duduk di kursi kerja sembari memainkan  bolpoin yang berada di tangannya. Ia terus saja tersenyum, tatkala melihat foto-foto Ze yang berhasil terambil oleh orang-orang suruhannya. Foto-foto itu kini diabadikan ke dalam laptop bahkan  ponsel pribadinya. Beberapa foto terbarupun sudah tiba di email miliknya. Namun kali ini, raut wajah Band berubah kaku, saat dilihatnya ekspresi dari Ze seakan sedang tidak bersemangat. “Mengapa gadisku terlihat begitu murung,” Band kembali memperbesar foto milik Ze. Ia pun beranjak dari tempat duduk miliknya, dan berniat untuk menemui Ze. “Bodoh! Bagaimana mungkin aku bisa menemuinya, kami pun belum melakukan pendekatan secara serius.” Band mengurungkan kembali niatnya untuk menemui Ze. Drrrt… satu panggilan baru… “Tuan Band, besok malam Nona Zelena akan  ada pertemuan khusus dengan para pimpinan perusahaan..—“ ucap salah seorang orang kepercayaan Band.  Band kembali tersenyum, dan tidak sabar akan pertemuan mereka kali ini. karena, dalam pertemuan itu ia pun turut serta, sehingga ia pun dapat bertemu dengan gadisnya. “Waktu  yang begitu tepat.. lihat saja aku akan memberikanmu kejutan, baby..” Band pun bergegas untuk menyiapkan segala rencana kejutannya pada saat pertemuannya bersama Ze. *** “Mansion Kediaman keluarga Javier Chloe” Ze sudah bersiap-siap untuk pergi memenuhi undangan pertemuan antara pimpinan perusahaan yang tentu saja cukup terkenal. Dengan gaun tipis panjang berwarna gelap, dan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Juga memperlihatkan bagian punggung hingga area pinggangnya, dan rambut terurai anggun.  Ze berangkat bersama ayah juga ibunya, ke acara pertemuan penting itu. “Dad! Aku akan mengenakan ini, apakah sudah pas?” seru seorang pria muda tampan, yang ialah Gastond Chloe, kakak laki-laki dari Ze, anak pertama Mr. Javier dan Mrs. Winston  “Kau sangat tampan,  sayang!” Puji Mrs. Wanston sembari menepuk-nepuk bagian bahu Gastond. Ze hanya tersenyum sendu, ada rasa iri hati saat melihat betapa lembutnya ayah dan ibu saat memperlakukan Gastond. “Zelena,apakah  kau sudah siap?”  Gastond melangkah mendekati Ze. Gastond Chloe  “Yah, kak  Gastond. Aku sudah siap,” balas Ze,lalu beranjak dari tempat duduknya. Mereka pun akan bersiap-siap untuk  pergi bersama. “Anak-anak! Daddy dan Mommy akan pergi bersama supir. Kalian berdua akan pergi berdua bersama supir.” Mr. Javier Chloe  Mrs. Wanston Chloe  “Baik, Dad!” Balas Ganstond. Mereka  pergi dengan membawa dua mobil mewah. Tak ada banyak percakapan saat Ze berdua bersama kakak sulungnya, Gaston. *** Hingga mereka tiba di lokasi gedung megah nan mewah yang akan menjadi tempat pertemuan. Keduanya hanya sibuk dengan aktivitas masing-masing. “Gedung S” Saat keduanya melangkahkan kaki menuju aula gedung pertemuan, semua mata seakan tertuju pada pasangan keluarga Chloe. Para wanita pun terpana melihat ketampanan dan senyum ramah Gastond. Begitu pula halnya dengan Ze, para pimpinan muda begitu suka pada senyuman ramahnya. “Sepertinya,  kau memiliki senyuman luar biasa dimata para hadirin,” ucap Gaston setengah berbisik. Ze hanya diam dan membalasnya dengan  senyuman. Aula Pertemuan Utama Ze mulai merasa bosan dengan pertemuan kali ini, dan ia pun berjalan-jalan ke sisi gedung.  Memandangi letupan kembang api yang indah bertebaran di atas langit.  Tanpa ia sadari, ada seseorang yang sudah berdiri di belakang dirinya. Ze memejamkan kedua matanya, dan merasakan angin malam ini. baru saja ia membuka mata, seorang pria sudah bersandar di tembok, tempat ia bertumpu. “Apakah kau sangat suka dengan pemandangan itu?” ucap si pria yang ialah Band. “Yah, aku suka..-“ balas Ze, dan ia baru menyadari pria ini sepertinya pernah ia lihat sebelumnya.  “Kau, bukankah pria yang berada di dalam mobil dan..—“ Ze mulai mengingat Band sudah pernah ia lihat dua kali pada malam yang sama. “Ingatanmu sangat bagus,--“ Band tersenyum, lalu melangkah mendekati Ze, menahan Ze dengan menggunakan tubuhnya. Berdiri tepat di belakang tubuh Ze. Ze berbalik tidak terima, dan keduanya pun saling menatap dalam.  “Wajahmu mengapa ada tanda ini?” Band menyentuh  area rahang Ze, dan sedikit terasa nyeri. Ahk! Ze memekik saat Band menyentuh wajahnya. “Mengapa kau memiliki tanda biru ini! apakah ada seseorang yang berbuat kasar padamu!” tatapan mata Band kian menajam saat menanyakan hal itu pada Ze. “Atas dasar apa aku harus menjawab pertanyaan pribadi ini, sedangkan kita belum saling mengenal!” Ketus Ze, lalu menepis tangan Band dari wajahnya.  Hendak beranjak, namun Band tidak membiarkannya. “Mengapa kau begitu angkuh, Ibu Direktur muda!” Band meraih tubuh Ze, membawa Ze ke area pinggir, yang cukup gelap. “Lepaskan aku b******n! Kau pria memalukan!” Ketus Ze lagi, dan mencengkeram lengan milik Band. “Tenaga yang kuat, dan aku hampir lupa jika Nona muda  Zelena Chloe memiliki bakat ilmu bela diri.” Band membekuk tubuh Ze hingga Ze tak  mampu melakukan perlawanan lagi. Mencengkeram bagian  pinggul millik Ze, dan meremas area b****g Ze. Ahk! “Apa yang kau lakukan!” Ze memekik kesal. “Kau gadis keras kepala ternyata, sungguh menarik..” Band berucap di daun telinga Ze, dan membuat bulu kuduk Ze merinding manja. Meghirup aroma tubuh Ze yang begitu wangi dan menggairahkan. Seseatu yang sedikit keras terasa beradu dengan b****g milik Ze. “b******n! Apa yang kau..—“ Band melahap bibir ranum Ze, dan meremas segala yang ia dapatkan di sana. Ah, sungguh malam yang penuh keberuntungan bagi Band. Akhirnya, Band menemukan gadisnya dan juga berhasil membuat gadisnya mengeluarkan suara desahan manja dan untuk pertama kalinya bagi Ze. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD