“Savage Man”
Author by Natalie Ernison
Niatan awal Band bekerjasama dengan perusahaan keluaga Zelena, tak lain ialah untuk mengawasi gadis kesayangannya. Band sudah dimabuk oleh pesona Zelena. Namun, ia pun tidak pernah menduga, jika Zelena akan mendapatkan perlakuan kejam dari ayahnya, Mr. Javier.
~ ~ ~
“Aku bisa mengakihi semua ini, jika kau bersedia menjadi wanitaku.” Ucap Band, sembari mendekap erat tubuh Ze. Ze mendongak ke atas, karena tinggi tubuh mereka yang cukup jauh.
“Savage! Kau bahkan hanya bisa menambah kesulitan hidupku! f**k you s**t!” Umpat Ze, membalas tatapan Band.
“Kau cukup keras kepala, baby! Tapi, menghadapi ayahmu sendiri, kau..--”
“Shut up your mouth!” Ze mendorong paksa tubuh Band dari tubuhnya.
Band tersenyum dan semakin merasa jatuh cinta pada gadis kerasa kepalanya. “Zelena, kau gadis yang sangat menarik.”
***
“Mansion Kediaman Keluarga Javier Chloe”
“Sudah jam berapa ini, mengapa Zelena belum kembali?” Ucap Mr. Javier.
“Bukankah bocah manja itu harus menyelesaikan tugas tanggung jawab barunya.” Timpal Gastond yang sedang asyik dengan ponselnya.
“Gastond, cari adikmu!” Titah Mr. Javier.
“Why should I, Dad?” Gastond yang merasa terganggu dengan perintah ayahnya.
“Gastond, kau tahu jika Daddy marah, bukan?” Ucap Mr. Javier dengan suara memelan, meahan amarahnya. Ia tidak segan-segan untuk menghajar siapapun yang akan menentangnya.
***
Ganstond pun mengendarai mobil sport mewah miliknya. Mencari keberadaan Ze, menuju perusahaan tempat Ze bekerja.
“Maaf tuan muda Gastond, namun Nona muda Zelena sudah pergi sejak sore tadi.”
“What! Mengapa Daddy harus memintaku untuk mencari gadis manja ini. Bukankah, dia sudah mulai dewasa!” Ganstond mengeluh. Karena, ia baru saja mendapatkan waktu istrahatnya setelah sepanjang hari bertempur dengan layar komputer.
Berusaha untuk terus memanggil Ze, namun tak ada jawaban bahkan diluar jangkauan.
“Kemana bocah manja ini! Sangat merepotkan!” Gastond terus bergumam, lalu akhirnya berhasil memanggil salah seorang dari pengawal Ze.
“Apakah Zelena bersama kalian?” tanyanya dengan nada membentak, sama seperti perangai ayahnya, Mr. Javier.
“Maaf tuan muda, namun Nona Zelena meminta kami untuk tidak pergi bersamanya..--”
Ahk! “Benar-benar merepotkan!” Gastond memutar arah setir mobil miliknya. Ia pun tidak tahu harus mencari keberadaan Zelena kemana lagi.
Meraih ponsel miliknya, dan mencoba untuk memanggil ayahnya.
“Dad, aku tidak menemukan keberadaan Zelena..--”
Baru mengatakan hal itu, Mr. Javier pun langsung mengakhiri panggilan. Ganstond sangat tahu bagaimana perangai ayahnya, jika ia tidak dapat memenuhi permintaan sang ayah.
***
Sementara itu, Mr. Javier mulai panik. Malam ini, adalah malam usai pertengkarannya bersama Ze.
“Kemana anak ini! Sungguh sangat merepotkan!” Ucapnya gusar, dan dengan hati yang tidak tenang. Walau bagaimana pun, Ze tetaplah puteri satu-satunya. Mr. Javier mengerahkan seluruh orang-orangnya untuk menemukan keberadaan Ze.
Namun, pencaharian mereka berakhir nihil. Tak satupun dari mereka yang dapat menemukan keberadaan Ze, bahkan beberapa detektif telah dikerahkan. Sepanjang malam, Mr. Javier tak dapat tidur dengan tenang. Ini adalah pertama kali baginya kehilangan jejak Ze.
Drrtttt…. sebuah panggilan dengan nomor pribadi memangggil dirinya.
Mencoba untuk mendengarkan apa dan siapa yang memanggil dirinya.
“Selamat malam tuan Javier Chloe, apakah malam anda menyenangkan?” ucap seseorang dari balik panggilan.
“Siapa kau, apakah ini ada hubungannya dengan anakku!” Ketus Mr. Javier dengan nada membentak hingga membuatnya beranjak dari tempat duduk.
“Puteri anda sepertinya kelelahan malam ini, setelah melewati malam yang panjang bersamaku..’ ucap seseorang dari balik telepon dengan nada terkekeh.
“Kau! Katakan apa yang kau inginkan, dimana Zelena puteriku!” Mr. Javier sudah kalap dengan emosinya.
“Tenanglah tuan Javier, jika anda tenang, maka keadaan puteri anda akan baik-baik saja..”
Panggilan pun berakhir…
“Hallo! Hallo!”
Argh! “b******n!” Mr. Javier memukul meja miliknya menggunakan telapak tangannya.
Drrttt… ponsel miliknya kembali berdering…
“Selamat malam tuan Javier, puteri anda akan segera kembali. Kami hanya sedikit bersenang-senang.
Tolong anda buka isi pesan anda!”
Mr. Javier bergegas membuka isi pesan, dan sebuah pesan bergambar.
Ia mengepal kedua tangannya, setelah melihat keadaan Ze baik-baaik saja. Namun, tubuh Ze hanya terbalut oleh selimut, dan Ze terlihat tertidur pulas di atas sebuah tempat tidur berukuran king size.
Noomor yang telah mengirimkan pesan pun terlihat tidak lagi aktiv. Mr. Javier pun duduk sejanak hanya untuk menenangkan pikirannya.
“Apakah aku kurang disiplin mendidik puteriku selama ini..” ucapnya yang penuh kecemasan. Ia tidakdapat berbuat apa-apa, setelah menerima ancaman dari seseorang yang kini membawa Ze. Ancaman akan menyebar luaskan gambar-gambar Ze yang sedang berada di atas tempat tidur seorang pria dan hanya berbalut selimut tebal.
***
Di sebuah ruangan kamar yang cukup luas dan juga super mewah.
Membuka matanya secara perlahan, dan menatap sekelilingnya. “Di mana aku..--” Ahkk.. Ze memekik saat dirasanya pergelangan kakinya terasa begitu nyeri.
Menyentuh bagian kepalanya, dan terasa nyeri pula. Namun, sudah terbalut sebuah perban yang cukup tebal. Mencoba untuk dapat terbangun dan bersandar di bagian kepala ranjang.
Betapa terkejutnya Ze, saat melihat tubuhnya hanya terbalut selimut dengan mengenakan bra dan juga pakaian dalam semata.
“What the hell..” Ze menegang dan mencoba untuk kembali mengingat.
Terdengarlah suara riuh di luar ruangannya, dan suara bantingan pintu yang begitu keras.
“Zelena!” Seru seseorang sembari membanting pintu tempat Ze berada.
“Daddy!” Ze terkejut saat melihat kedatangan ayahnya, Mr. Javier.
“Sudah sadar, baby?” ucap seorang pria melangkah ke arah Ze bersama ayahnya, yang tidak lain ialah Band.
“Aku hanya mencoba untuk mengerjai ayahmu, ternyata ayahmu sangat cemas padamu.” Ucap Band tersenyum miring pada Mr. Javier juga Ze.
“Apa yang terjadi padamu? Mengapa tidak memberitahu ke mansion, jika kau pergi!”
“Maaf, tuan Javier. Ini adalah kediamanku, dan aku tidak suka jika anda bersikap kasar pada wanitaku!” Peringat Band, lalu mendorong Mr. Javier sisi Ze.
“Tuan Band..” Ze cemas, jika ayahnya akan mendapat masalah baru.
“Tuan Banned, bagaimana kalian bisa sedekat ini!” Mr. Javier sangat bingung.
“Zelena adalah wanitaku, kekasihku, milikku! Apakah, masih kurang jelas!” Ketus Band.
“Anda memanfaatka anak anda sendiri hanya untuk kepentingan anda sendiri. Tapi, mulai hari ini, tidak ada yang boleh menyakiti wanita milikku, walau sehelai rambutpun!”
“Zelena! Apa kau tahu siapa pria ini! Pria ini sangat berbahaya!” Bentak Mr. Javier.
“Bukankah anda yang sangat berbahaya! Bahkan tega membahayakan puteri kandung anda sendiri.”
“Kau Banned, apa kau sengaja mencari celah keluargaku!”
Band mengambil sebuah berkas yang berisi tanda tangannya. “Anda ingat ini! Ini sudah tanda tangan di atas meterai, jika anda berani melawan, maka puteri anda akan menjadi taruhannya!”
Mr. Javier tertawa lepas, seakan ucapan Band terdengar menggelikan baginya.
“Kau sangat lucu Band, kau terlalu berambisi untuk menghancurkan keluarga Chloe. Apakah kau pikir aku peduli dengan anak sialan ini!” Mr. Javier menunjuk ke arah Ze.
”Aku hanya mencemaskan, jika saja berkas-berkas penting telah dibawa kabur olehnya.” Ucap Mr. Javier
Ze terkejut dan bingung, namun ia tahu ia sedang tidak mengenakan pakaian apapun saat ini.
“Anak ini hanyalah anak haram, hasil perselingkuhan Wanston sialan!”
Mendengarkan ucapan ayahnya, Ze mematung tak percaya.
“Daddy, apakah Daddy sadar apa yang telah Daddy ucapkan?”
“Seharusnya sejak awal kau menyadari, kau hanyalah anak haram, kau bukan anakku!” Tegas Mr. Javier lalu meninggalkan Ze bersama Band.
****