BAB 70

1095 Words

Saat jam istirahat tiba, Rain sudah berancang-ancang ingin menjitak kepala si bocah nakal Devan, tapi kegiatannya urung saat Syifa mengatakan jangan. Ia embuskan napas pelan, entah sejak kapan seorang Syakera Raina Fatah menjadi sangat penurut seperti ini, yang jelas ia cukup mengapresiasi diri sendiri yang sudah mulai membaik seiring jalannya waktu. Its okay! "Jentik-jentik kejedot Maulana, eh Neng Cantik, mau ke mana?" Rain memutar bola matanya kesal, siapa lagi kalau bukan Devan. Maulana yang mau keluar sampai memutar kepalanya kembali saat namanya dipanggil, sama seperti Rain, ia hanya memutar bola mata kesal, Devan si raja jail, sudah tidak aneh lagi. "Pala lu nanti yang gua jedotin, banyak omong lu ya dari tadi, lu kira gua enggak emosi? Emosi nih gua, jangan sampe kebiasaan makan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD