Akad

1017 Words

Gia semula berpikir, dia akan biasa saja menghadapi semua ini mengingat ini bukanlah sesuatu yang sangat dia inginkan. Pernikahan ini tidak pernah terbayangkan akan terjadi. Andai saja malam itu dia dan Jeffan tidak melewati batas, maka pernikahan ini tidak akan terjadi. Namun ternyata, pemikirannya salah. Saat wajahnya masih di rias, pikiran Gia sudah tak tenang. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, dan dia sangat gelisah. Ternyata, menghadapi hari pernikahan bisa sampai segugup ini rasanya. "Gia, santai saja. Tak perlu tegang begitu," ucap Viona dengan nada lembutnya. Gia meliriknya sekilas dan berusaha tersenyum. "Itu benar, Gia. Hanya akad saja loh. Mulai malam nanti kamu dan Jeffan bebas mau melakukan apapun," sambung Meira. Gia langsung mendelik kesal pada kakak iparnya terse

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD