Kinanti terperanjat, ia terkejut mendengar suara Kenan. Lamunannya membuyarkan, meski hatinya masih kesal dan sakit karena perbuatan Jeny padanya. "Apa kau baik-baik saja? Kau melihat apa? Kenapa wajahmu begitu memerah? tanya Kenan penasaran sambil mendekat ke arah Kinanti dan refleks memegang wajah wanita itu. Kinanti menghela napas sedikit kasar. Jemari yang mengepal ia renggangkan perlahan. "Aku tidak apa-apa," jawab Kinanti datar sambil menepis pelan tangan Kenan dari wajahnya. Kenan meraih kedua tangan Kinanti dan membalikkan punggung tangannya. Tampak bekas kuku berwarna kemerahan jelas tergambar pada telapak tangannya. "Kenapa dengan telapak tanganmu? Kenapa memerah dan ada bekas kuku?" tanya Kenan kembali semakin penasaran. "Tidak apa-apa," jawab wanita berparas cantik itu sa

