"Kinanti," panggil Kenan lembut. Kinanti mendongak, berusaha menatap Kenan meski sebenarnya ia merasa enggan. "Aku bersedia. Namun, bukan karena-mu. Akan tetapi, demi Baby Kian," putus Kinanti pada akhirnya. Kenan tersenyum lega mendengar keputusan Kinanti. Pemuda itu refleks memeluk Kinanti. Wanita itu terbelalak. "Mas, jaga sikapmu. Ini di rumah sakit," ucap Kinanti pelan. "Ma--maf, aku terlalu senang," ucap Kenan gugup sambil melepaskan pelukan dan menatap Kinanti. Mereka diam sejenak, saling mengatur pikiran masing-masing. "Kita temui Dokter Kaito dan Dokter Rizuma untuk membahas lebih lanjut dan mengatur jadwal operasinya," ucap Kenan memecah kesunyian. Kinanti mengangguk. Kenan dan Kinanti melangkah menuju ruangan Dokter Kaito untuk berbincang mengenai kelanjutan pengobatan

