"Dion ayo sekolah." "Astagaa," ucap Dion terkejut, saat melihat kepala Sena yang melongok di depan kamar mandi. Entah sejak kapan. Hampir saja Dion tersedak busa popsodent. Dion membuang semua busa yang memenuhi mulutnya di wastafel, dan menyalakan keran membersihkan mulutnya. "Dion Dion! Ayo sekolah!" "Sena udah ga sabar." Sena meloncat-loncat kegirangan, dengan pakaian rapi. Kemeja putih, rok berwarna merah marun selutut, sepatu hitam, dan tak lupa sebuah tas ransel pink bergambar maripossa telah bertengger di punggung gadis itu. "Dion janji, kan mau masukin Sena sekolah?" Dion mematikan keran, lalu menoleh ke arah pintu, "Sena berapa kali aku bilang. Kamu boleh sekolah kalau udah sehat. Kamu aja masih muntah-muntah dan panas. Mau sekolah gimana." "Yaaaah," Sena mendadak lesu, "

