Dulunya Nadira adalah gadis kecil yang dititipkan ibunya ke panti asuhan. Berbeda dengan anak lain, Nadira tidak suka senyum atau bicara ramah dengan para pengunjung panti. Anak lain menyebutnya sebagai si judes. Suka cemberut seharian dan menolak makan kalau menunya tidak sesuai.
Tingkah Nadira tidak pernah berubah. Kata ibu panti, sikap itu mungkin didapat karena sakit hati. Nasib dibuang oleh ibu kandung memang membekas lama.
Sam contohnya. Ia memilih tidak bergaul atau menerima kasih sayang dari calon orang tua asuh. Masa bodoh dengan adopsi. Mendapat keluarga baru justru menjadi beban seumur hidup. Anak asuh tidak mungkin menjadi anak kandung sampai kapanpun.
Kesamaan itulah yang membuat keduanya mulai dekat. Mereka tumbuh menjadi remaja bersama dan memutuskan menjalin hubungan s
