Xavier duduk merenung di ruang ganti, setelah semua pekerjaannya selesai. Hari sudah sore dan sebagian teman kerjanya sudah pulang. Namun Xavier, masih berada di sana. Xavier merenung bukan tanpa alasan, tapi dia kepikiran dengan semua ucapan Savira tadi saat mereka bertemu. Perkataan Savira, seolah-olah wanita itu tahu segala hal tentang dia dan ibunya. Padahal jelas Savira hanya tahu cerita dari sebelah pihak saja, yaitu dari Abian. Namun, walau Xavier beranggapan begitu, tetap saja perkataan Savira membuatnya terganggu. Kini, dia mulai ikut bertanya-tanya. Sebenarnya, selama ini ibunya kerja sebagai apa? Xavier tak pernah tahu pekerjaan apa yang digeluti ibunya. Dan lagi, ibunya selalu berkata kalau penghasilannya tak akan cukup untuk mereka berdua. Xavier merogoh saku celananya dan

