Get help

1068 Words
Hari sudah gelap ... Air laut pun sudah semakin dingin, kondisi Cruise mulai kritis, ia mengalami dehidrasi, tubuhnya mulai membeku dan tidak bisa digerakkan. Ia sudah tidak mampu lagi membuka matanya bahkan ia merasa sudah mati ... Sebuah cahaya tiba-tiba mulai muncul bersamaan dengan suara kapal boat. "Hey!! Zach! Apa itu?" Suara seorang pria terdengar kaget melihat sesuatu mengapung di tengah laut. "Mana, Pa?" Pria yang dipanggil Zach melihat ke arah yang ditunjuk. "Oh my God! Itu terlihat seperti seorang manusia!" seru Zach. "Luke, Eddy bantu Zach menolong orang itu!" Perintah pria yang pertama "Siap, Capt!" Luke Dan Eddy menjawab bersamaan. "Joe!! Putar kemudi!" Capt memberi perintah. Lalu kapal pun diarahkan ke Cruise. Zach segera terjun ke laut yang hitam itu untuk menolong Cruise dan dengan dibantu oleh Luke dan Eddy, mereka menarik Cruise ke atas. "Apakah dia masih hidup?" tanya pria yang dipanggil Capt. Luke menempelkan telinganya ke d**a Cruise lalu menyentuh lehernya. "Nadinya sangat lemah, tapi dia masih bernafas, Capt!" jawab Luke. "Bawa dia masuk! Zach, urus dia! Sebentar lagi hujan dan kita bahkan belum menangkap ikan sama sekali!" "Hâo, Pa!" Zach membawa Cruise masuk dan membaringkannya di tempat tidur, ia melepaskan life jacketnya dan juga pakaiannya yang banyak bercak darah. "Siapa dia, Gē?" Seorang gadis berwajah setengah oriental muncul dan menatap Cruise dengan penasaran. "Keliatannya korban kecelakaan pesawat. Dia terapung di tengah laut. Sebaiknya kau bantu aku ambilkan teh hangat dan juga siapkan air hangat untuk merawat lukanya, aku harus bantu papa untuk menangkap ikan, ini sudah hampir menjelang pagi dan kita belum menangkap apapun," ucap Zach. "Hâo, Gē!" Gadis itu bergegas mengambil apa yang Zach perintahkan padanya. Dan tidak lama kemudian dia sudah kembali dengan nampan berisi kotak obat dan juga teh hangat di atasnya. "Biar aku saja, Gē. Gēgē sebaiknya bantu papa agar kita tidak pulang dengan tangan kosong," ucap gadis itu. "Ok, kuserahkan dia padamu, Mei." Lalu Zach pun bangkit berdiri dan keluar. Gadis itu duduk di tepian ranjang. Ia menatap Cruise dari atas ke bawah. Tubuh Cruise yang bertelanjang d**a membuat wajah gadis itu merona merah. Entah karena malu atau kagum. "Ya Tuhan! Zizi! Apa yang kaupikirkan! Tugasmu adalah merawatnya! Bukan mengaguminya!" Gadis itu menepuk jidatnya sendiri, berusaha menyadarkan otaknya yang mulai error. Ia mulai mengambil alkohol untuk membersihkan luka di kaki Cruise kemudian membalutnya. Dan, dengan air hangat dan kain lembut yang ia bawa, ia mulai membersihkan wajah Cruise, tangan dan juga tubuhnya yang terasa sangat dingin. Rasa hangat yang ditimbulkan oleh usapan kain Zizi membuat tubuh Cruise merasa rileks dan kesadarannya perlahan-lahan pulih. Ia membuka mata perlahan dan terkejut melihat ada gadis asing yang sedang membasuh semua tubuhnya yang setengah télanjàng. "Hey! Apa yang kau lakukan?!" Cruise seketika mencengkeram lengan Zizi yang mengusap tubuhnya membuat gadis itu tersentak kaget. "Ehh, sa-saya hanya membersihkan tubuhmu saja, ..." Wajah Zizi terlihat ketakutan. Cruise duduk dan matanya begitu tajam menatap ke Zizi dan seperti ingin membunuh. 'Membersihkan tubuhku?' Cruise menatap ke kain yang digenggam Zizi. Kain itu sudah berwarna merah seperti bekas darah demikian juga dengan air yang ada di dalam baskom. Ia lalu menatap ke tubuhnya sendiri lalu ke kakinya. Di sana terdapat banyak luka dan goresan, sementara kakinya dibalut oleh Zizi di bagian lutut. "Aku kenapa?" tanyanya sambil mengerutkan keningnya. Cruise lalu mengedarkan tatapannya ke sekeliling. Ini seperti sebuah kamar yang kecil. Tidak banyak perabotan yang ada dan Cruise merasa asing dengan tempat ini. Ia sesekali memejamkan mata, berusaha mengingat apa yang terjadi. "Kau ditemukan di tengah laut, ...." Zizi berusaha menarik tangannya yang dicengkeram oleh Cruise dengan kuat. "Tempat apa ini?" Cruise masih belum mau melepaskan lengan Zizi bahkan cengkeramannya semakin kuat sampai Zizi merasa tangannya sangat dingin karena peredaran darah yang terhambat. "Ini ... Ahh!  kapal ... penangkap ikan." Zizi meringis kesakitan merasakan cengkeraman tangan Cruise. "Tolong lepaskan! Sa-saya kesakitan, ... " Mata Zizi mulai memerah menahan air mata. Cruise segera melepaskan tangan gadis berkulit kuning langsat itu melihat dia sudah akan menangis. "Kau siapa?" tanya Cruise masih dengan tatapan yang tidak bersahabat. "Sa-saya Zizi, anak dari kapten kapal ini ..." Zizi memegang lengannya yang kesakitan akibat cengkeraman Cruise. "Kapten kapal? Aku berada di kapal?" Cruise masih terlihat bingung dan bergumam sendiri. "Tubuhmu penuh luka, biar aku rawat dulu ..." Zizi berkata sambil menatap Cruise menunggu ijinnya. "Tidak perlu! Ini sudah tidak sakit!" Cruise berkata sambil menurunkan kakinya. Tapi ... Ternyata kakinya tidak bisa digerakkan. Tidak! Kenapa ini? "Kau apakan kakiku?" Cruise kembali menatap Zizi dengan tajam. "Sa-saya tidak melakukan apapun, Sir! Sa-saya hanya membalutnya saja." Wajah Zizi jadi pucat ditatap seperti itu. "Aku tidak butuh dibalut!" Cruise dengan cepat melepaskan balutan yang dibuat Zizi. Ia melihat lututnya bengkak dan ada goresan panjang di sepanjang tulangnya. Cruise menggigit bibirnya dengan tatapan khawatir. Apa yang terjadi dengan kakinya? Ia melihat tulang kakinya seperti bergeser. "Keliatannya anda mengalami patah tulang, Sir ..." Zizi berusaha menjelaskan melihat Cruise termenung dengan tatapan panik. Oh tidak! Dia bahkan tidak bisa berjalan! Bagaimana ini? "Anda tidak perlu khawatir, Sir. Nanti setelah kita mendarat, saya akan membuatkan ramuan untuk kaki Anda. Kami memiliki ramuan nenek moyang untuk patah tulang seperti ini," ucap Zizi. Cruise memicingkan matanya mendengar ucapan Zizi. Ramuan patah tulang? Belum pernah ia mendengar ada ramuan seperti itu. "Sebaiknya anda minum teh ini dulu. Ini bisa menghangatkan anda." Zizi memberikan teh hangat yang ia buat ke Cruise. Cruise menerimanya dengan ragu. Ia lalu meminum habis teh itu dan merasa tubuhnya jadi rileks. "Apakah anda menyukainya? Saya akan mengambilkannya untuk anda lagi," tawar Zizi sambil tersenyum. Cruise menggeleng. Perutnya tiba-tiba berbunyi, membuat Zizi jadi tersenyum geli. "Anda pasti lapar, anda keliatannya terapung di laut cukup lama, aku akan membawakan sedikit makanan untuk Anda, harap tunggu sebentar ya?" Tanpa menunggu jawaban dari Cruise, Zizi langsung pergi dan kembali dengan membawa teh manis yang ukurannya lebih besar dari yang tadi. Ia juga membawakan sedikit ikan goreng dan nasi untuk Cruise. Cruise dengan ragu menerimanya dan segera memakannya dengan lahap. Perutnya yang keroncongan tidak mengenal sungkan. Ikan dan teh itu habis dalam sekejap membuat Zizi tersenyum puas. "Apakah Anda masih lapar?" tanya Zizi lagi. "Tidak! Terimakasih! Tinggalkan saya! Saya mau istirahat!" ucap Cruise lalu berbaring. Namun kakinya terasa sakit ketika ia berbaring secara mendadak, membuat Cruise mengerang dan kembali duduk. "Damn!!!" Ia mengumpat sambil meringis kesakitan. "Ijinkan saya  membantu Anda." Zizi menawarkan jasanya melihat Cruise tidak bisa berbaring sendiri. Hati Cruise seketika menjerit! Kenapa ia jadi pria lemah sekarang?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD