BAB 6

3517 Words
BEN POV Hubunganku dengan kania semakin dekat dan kami berencana ingin melangsungkan pernikahan. kami sudah memesan gedung untuk resepsi dan semua persiapan pernikahan sudah selesai tinggal menunggu bulan depan. aku tidak sabar ingin segera menikahi kania karena aku sangat mencintainya kedua orang tua kami sangat mendukung rencana kami untuk menikah dan mereka berharap semoga setelah menikah, kami segera memiliki seorang anak karena mereka sangat ingin menimang cucu dari kami. aku tidak menyangka impian ku menjadi kenyataan untuk menikah dengan wanita pujaanku tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku sangat terkejut ketika orang tua dinda menelfonku dan memberitahu jika dinda sekarang berada di rumah sakit. dinda sengaja menyakiti dirinya sendiri karena ia patah hati melihatku bersama wanita lain. sejujurnya aku sangat mengkhawatirkan kondisi dinda sehingga aku menjenguknya ke rumah sakit saat tiba di rumah sakit, aku melihat dinda yang terbaring lemah tak berdaya. beruntung dinda bisa di selamatkan dengan cepat jika tidak ia bisa kehilangan nyawanya. aku melihat ibu dinda sangat sedih melihat kondisi dinda yang sangat lemah. tidak beberapa lama dinda terbangun dari tidurnya dan ia sangat terkejut melihatku berada di sampingnya dinda terlihat sangat senang dengan kehadiranku dan ia bersyukur karena aku mau menemuinya. aku menanyakan keadaannya dan ia memberitahuku jika ia merasa baik - baik saja. aku bersyukur sekarang ia dalam kondisi stabil dan tidak lama lagi ia akan segera pulang ke rumah *** KANIA POV Seharian ini aku tidak bisa menghubungi ben karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. ketika jam makan siang, aku baru menghubungi ben dan ia berkata jika saat ini sedang berada di rumah sakit menjenguk temannya yang sakit. aku turut prihatin atas kejadian yang menimpa teman ben dan tidak beberapa lama kami mengakhiri pembicaraan  rasanya aku tidak sabar ingin segera menikah dengan ben dan menjalani kehidupan sebagai suami istri. aku juga sangat ingin memiliki seorang anak dari ben. aku yakin ben seorang pria yang bertanggung jawab dan ia tidak mungkin meninggalkanku apalagi berselingkuh di belakangku aku berharap hubunganku dengan ben semakin baik kedepannya karena aku tidak ingin kehilangannya. aku tau hubungan kami tidak berjalan mulus tetapi aku yakin Tuhan memudahkan jalan kami untuk menuju ke pelaminan *** DINDA POV Semenjak aku pulang dari rumah sakit, hubunganku dengan ben semakin membaik dan rasanya ini kesempatanku untuk mendekatinya. aku sangat terkejut ketika tidak sengaja mendengar ben yang sedang memesan jas untuk pernikahannya. rasanya saat itu aku sangat marah dan aku tidak bisa menerima kenyataan jika ben akan menikah dengan wanita lain " ben, apa benar kau sebentar lagi akan menikah?" ben terdiam mendengar pertanyaanku dan ia berkata jujur dengan memberitahuku jika bulan depan ia akan menikah dengan kekasihnya. rasanya saat itu hatiku sangat hancur dan aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku tetapi ben mencegahku dan ia memelukku ketika aku menangis  tiba - tiba ada seseorang yang masuk ke dalam ruang kerja ben dan ternyata wanita itu adalah kekasih ben. wanita itu langsung pergi saat melihat ben memelukku dan seketika itu juga ben melepaskan pelukannya dariku dan ia mengejar wanita itu. aku berharap hubungan mereka segera berakhir agar ben hidup bersamaku *** BEN POV Aku langsung mengejar kania sampai aku berhasil mencegahnya pergi. kania terlihat sangat sedih sambil menitikkan air mata. aku berusaha menghapus air matanya dan ia berusaha menjauh dariku. aku meminta maaf padanya karena aku telah menyakiti perasaannya. aku menjelaskan padanya jika aku dan dinda tidak memiliki hubungan apapun tetapi kania tidak percaya dengan perkataanku " kania, aku mohon percayalah denganku. aku dan dinda tidak memiliki hubungan apapun. hubungan kami sudah lama berakhir" " kau pasti berbohong! tidak mungkin hubungan kalian telah berakhir! aku melihat dengan mata kepalaku sendiri saat kau memeluknya dan mulai saat ini hubungan kita berakhir!" aku sangat terkejut ketika kania memutuskan hubungan kami secara sepihak dan rasanya aku tidak terima dengan semua ini. aku berusaha meyakinkan kania jika aku tidak berselingkuh tetapi kania tidak percaya denganku. akhirnya aku terpaksa merelakan hubunganku dengan kania harus berakhir menyakitkan seperti ini *** KANIA POV Aku tidak bisa menahan kesedihan saat aku memutuskan hubungan dengan ben. aku tidak mau di sakiti olehnya apalagi setelah aku melihat ia bersama dengan mantan kekasihnya. rasanya hatiku sangat sakit melihat pemandangan itu. mulai saat ini aku tidak akan membuka hati untuk pria manapun karena aku tidak ingin kecewa untuk yang kedua kalinya tiba - tiba steven masuk ke dalam ruang kerjaku dan ia sangat terkejut saat melihat mataku sembab karena habis menangis. ia berusaha menghiburku dan ia tidak ingin melihatku bersedih karena masalah yang ku hadapi saat ini. aku tau dari dulu steven sangat baik terhadapku dan ia selalu menolongku ketika aku membutuhkan bantuannya " kania, ada apa sebenarnya? kenapa kau sampai menangis?" " aku tidak apa - apa" " kau jangan berbohong padaku. aku tau kau pasti ada masalah. lagipula kita sudah lama saling mengenal dan aku sangat tau tentang dirimu" " kau tidak perlu mencemaskanku. aku baik - baik saja" " baiklah kalau begitu. jika kau ada masalah, jangan sungkan untuk bercerita padaku" " terima kasih atas perhatianmu" steven mengajakku makan siang bersama tetapi aku menolaknya karena saat ini aku tidak nafsu makan karena memikirkan ben. akhirnya steven berpamitan padaku dan meninggalkanku seorang diri di ruang kerjaku. aku hanya bisa pasrah menerima semua yang terjadi dan aku tidak akan membuka hati untuk pria manapun *** BEN POV Aku pergi ke kantor kania dan saat tiba di sana, aku melihat kania yang keluar dari ruang kerjanya dan aku langsung datang menghampirinya. ia sangat terkejut dengan kedatanganku dan ia berusaha menghindar dariku tetapi aku berusaha mencegahnya untuk pergi dan mengajaknya berbincang tetapi ia menolak " aku mohon dengarkan penjelasanku sekali lagi, aku dan dinda tidak ada hubungan apapun. percayalah padaku" " sudahlah, sebaiknya kau pergi saja. aku tidak mau bertemu denganmu lagi! hubungan kita sudah berakhir!" kania melepas tangannya dari genggaman tanganku dan ia masuk ke dalam ruang kerjanya dan mengunci pintunya. aku berusaha memintanya untuk membukakan pintu tetapi ia tidak mau membukakan pintunya untukku. saat ini aku hanya bisa pasrah dengan hubunganku yang kandas di tengah jalan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari kantor kania dan aku merasa semua orang membicarakanku. mungkin memang hubungan kami harus berakhir seperti ini dan aku harus bisa menerima kenyataan jika kania tidak ingin lagi bersamaku dan melanjutkan rencana pernikahan kami *** DINDA POV Aku sangat senang ketika ben datang ke rumah dan ia bercerita jika pernikahannya batal karena wanita itu memutuskan hubungan dengan ben, sejujurnya di dalam hati aku sangat senang mendengar hal itu dan aku berharap bisa kembali bersama ben. aku berusaha menghibur ben dan mengajaknya berlibur ke pantai agar ia bisa melupakan wanita itu " ben, sebaiknya kita berlibur ke luar kota agar hatimu tenang. aku merasa saat ini kau butuh hiburan agar kau bisa melupakan semua yang terjadi saat ini" " mungkin kau benar. aku perlu liburan untuk menenangkan pikiranku" " mungkin kita bisa menginap di villa yang dulu pernah kita sewa" aku sengaja mengingatkan ben tentang masa lalu kami berdua agar ia tidak melupakan masa - masa saat kami menjadi kekasih dulu dan sepertinya rencanaku berhasil untuk mengajak ben ke villa yang dulu pernah kami sewa untuk berlibur. aku berharap kali ini rencanaku berhasil untuk mendapatkan ben kembali ke sisiku *** SEMINGGU KEMUDIAN KANIA POV Hari ini aku sudah mulai beraktifitas seperti biasa. aku menjalani hari - hariku seperti dulu dan steven sangat senang melihatku kembali seperti dulu. tidak terasa waktu menunjukkan pukul setengah dua belas dan saatnya kami makan siang. steven mengajakku makan siang bersama di kafe yang letaknya tidak jauh dari kantor kami saat kami tiba di sana, aku sangat terkejut melihat ben bersama wanita itu. aku langsung mengajak steven untuk pindah mencari tempat makan yang lain. steven terlihat curiga padaku tetapi aku berusaha meyakinkannya bahwa tidak terjadi sesuatu padaku. akhirnya kami makan di kedai yang letaknya lumayan jauh dari kantor " kania, kenapa kau tiba - tiba ingin pindah ? apa kau bertemu seseorang?" " tidak, hanya saja aku bosan makan di sana dan aku ingin mencoba makanan di sini" tidak beberapa lama pesanan kami datang dan kami langsung menyantap makanan yang sudah di sajikan. rasanya aku tidak nafsu makan ketika mengingat kejadian saat ben bersama wanita lain. aku merasa mereka kembali bersama setelah ben putus hubungan denganku dan rasanya aku sangat kesal mengingat hal itu " kania, habiskan makananmu. aku tidak ingin melihatmu jatuh sakit karena kau tidak mau makan" " aku sudah kenyang dan makanan ini aku bungkus saja" " baiklah, terserah kau" akhirnya aku memanggil pelayan untuk membungkuskan makananku yang tidak habis. setelah itu kami kembali ke kantor. aku tidak menyangka jika mencintai seseorang bisa sesakit ini dan aku bertekad untuk melupakan ben dari pikiranku karena aku tidak ingin tersiksa dengan memikirkannya bersama wanita lain *** BEN POV Seminggu sudah berlalu dan aku tidak bisa berhenti memikirkan kania. meskipun saat ini ada dinda yang menemaniku tetapi bayangan kania selalu hadir di mimpiku. rasanya aku tidak kuasa menahan tangis saat kania memutuskan hubungan kami. saat aku pulang ke rumah, aku menyempatkan waktu melewati rumah kania ternyata ia baru saja pulang dan tampaknya ia terlihat sangat sedih. aku tidak tau apa yang sedang di alaminya sekarang tetapi yang jelas aku sangat merindukannya. aku sangat ingin hubungan kami kembali seperti dulu. setelah kania masuk ke dalam rumah, aku memutuskan untuk pergi dari rumahnya aku hanya bisa berharap akan ada keajaiban yang membuat kami bersatu kembali seperti dulu. sejujurnya aku tidak bisa jauh darinya dan aku sangat ingin berada di sisinya. aku yakin jika kami berjodoh, pasti kami akan di persatukan oleh tuhan dan aku hanya bisa menanti hal itu terjadi *** KANIA POV Di saat seperti ini, aku hanya bisa bermain piano untuk menghibur hatiku. sejak kecil aku di kursuskan oleh orang tuaku bermain musik seperti piano dan biola. aku dulu pernah memenangkan lomba antar nasional sampai aku memenangkan juara tingkat internasional. di kala aku sedang sedih, pasti piano yang menjadi hiburanku dengan memainkan musik, beban di hatiku terasa berkurang dan aku saat ini hanya bisa pasrah menerima keadaan ini meskipun aku tidak ingin seperti ini. tiba - tiba kedua orang tuaku datang menghampiriku dan mereka sangat tau jika saat ini aku sedang patah hati karena gagal menikah dengan ben " sayang, mama dan papa tidak ingin melihatmu bersedih seperti ini. kami yakin tidak lama lagi kau pasti mendapatkan pria yang lebih baik dari ben" aku hanya bisa menangis mendengar perkatan kedua orang tuaku dan mereka berusaha menghiburku agar aku tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. saat ini aku hanya butuh dukungan dari kedua orang tuaku karena hanya mereka yang bisa menguatkanku di saat seperti ini *** BEN POV Aku mengambil keputusan yang berat untuk meninggalkan kedua orang tuaku di jakarta. aku terpaksa melakukan ini agar aku bisa melupakan perasaanku terhadap kania. aku tidak ingin tersiksa karena memikirkannya setiap saat. aku sudah merelakan kania pergi dari hidupku karena aku yakin jika kami berjodoh pasti kami di pertemukan lagi saat ini aku sibuk mengurus pekerjaanku sampai aku pulang larut malam. setiap hari aku melakukan aktivitas yang sama dan rasanya sangat membosankan. dinda menghubungiku dna mengajakku untuk menonton film bersama. tiba - tiba aku teringat ketika aku pernah mengajak kania menonton film bersama saat itu kami tidak fokus menonton melainkan aku yang tidak bisa berhenti menciumnya. rasanya saat itu aku sangat bahagia karena bisa meluangkan waktu bersamanya. kini hanya tinggal kenangan dan semua itu tidak akan terulang lagi. aku langsung menolak tawaran dinda untuk menonton film bersama karena aku tidak ingin mengingat kejadian saat bersama kania " maaf, aku tidak bisa menonton film bersamamu" " kenapa kau menolak ajakanku? apa kau sangat sibuk dengan pekerjaanmu?" " iya, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan jadi aku tidak bisa menonton film bersamammu" " baiklah, tidak masalah. lagipula kita bisa menonton film minggu depan" aku tau dinda berusaha mendekatiku. meskipun begitu, aku tidak ada keinginan untuk kembali bersamanya karena sampai saat ini aku belum bisa melupakan kania dari pikiranku. sampai kapanpun tidak akan ada yang bisa menggantikan kania di hatiku karena hanya ia wanita yang ku cintai *** KANIA POV Aku sangat terkejut ketika tante clara mengajakku untuk bertemu di salah satu kafe yang letaknya dekat dengan kantorku. tante clara memberitahuku bahwa minggu depan ben akan pindah ke luar negeri dan kemungkinan ia tidak akan kembali ke jakarta. mendengar hal itu membuatku sangat sedih karena aku tidak akan pernah bertemu dengannya lagi tante clara memintaku untuk membujuk ben agar ia tidak jadi berangkat ke luar negeri tetapi aku menolak permintaan tante clara karena aku tidak ingin berhubungan dengannya lagi. rasanya sangat menyakitkan ketika ben memutuskan untuk tinggal di luar negeri. mungkin ini jalan yang terbaik baginya untuk membuka lembaran baru  *** BEN POV Aku tau kedua orang tuaku sangat menyayangkan keputusanku untuk pindah ke luar negeri tetapi keputusanku sudah bulat untuk melanjutkan hidup di luar negeri. aku ingin melupakan semua yang berhubungan dengan kania dan aku ingin menjalani hidupku seperti dulu. hari ini aku berangkat ke bandara dengan di antar kedua orang tuaku mereka memberitahuku untuk menjaga diri selama aku berada di amsterdam. aku juga memberitahu kedua orang tuaku untuk tidak mengkhawatirkan aku selama aku berada di luar negeri. saat aku hendak pergi, tiba - tiba ada seseorang yang memanggilku dan aku sangat mengenali suaranya rasanya sudah lama aku tidak mendengar suara merdu kania dan saat aku membalikkan tubuh, aku melihat kania yang tidak bisa menahan tangis saat aku hendak pergi. aku berusaha menghapus air matanya dan aku mengucapkan perpisahan padanya meskipun ia mencegahku untuk pergi tetapi aku tidak bisa terus - terusan berada di jakarta aku meminta maaf padanya karena selama ini aku selalu menyakiti perasaannya dan kania semakin menangis ketika aku mengucapkan kata perpisahan dan sejujurnya aku tidak tega meninggalkannya karena sampai saat ini aku masih mencintainya. aku berharap suatu hari nanti kami bisa bertemu kembali *** KANIA POV Aku sangat sedih ketika ben memutuskan untuk berangkat ke amsterdam. aku tidak bisa menahan kesedihanku saat ia pergi meninggalkanku. aku berharap ia segera kembali ke jakarta karena aku tidak sanggup berpisah dengannya. rasanya hari ini aku sangat sedih karena kehilangan ben tante clara berusaha menenangkanku tetapi aku tidak bisa berhenti menangis. om chester hanya bisa terdiam melihatku menangis dan beliau memberitahuku jika ben pasti kembali ke jakarta. rasanya saat ini hatiku sangat hancur dan aku tidak mau jatuh cinta lagi jika akhirnya akan seperti ini *** BEN POV Aku termenung saat berada di dalam pesawat. aku tidak bisa melupakan kania ketika ia menangis saat aku pergi meninggalkannya. rasanya aku sangat menyesal telah membuatnya bersedih tetapi aku yakin suatu saat nanti kami akan bertemu. tiba - tiba ada seorang wanita yang duduk di sampingku dan ia terlihat sangat santai entah kenapa saat aku melihatnya, ia seperti kania meskipun mereka tidak serupa. pembawaannya yang dewasa membuatku jadi teringat dengan kania. wanita itu menyapaku dan aku membalasnya. ternyata ia seorang pengusaha tas dan ia saat ini sedang mengurus bisnisnya di amsterdam wanita itu memperkenalkan namanya adalah natasha dan ia sangat cantik seperti kania. entah kenapa aku merasa nyaman berada di dekat natasha dan ia mengajakku untuk makan malam bersama ketika kami sampai di amsterdam. sepertinya natasha ingin mengajakku bekerja sama dan aku merasa ia seorang wanita yang sangat cerdas tidak terasa kami sudah menempuh penerbangan selama belasan jam dan sebentar lagi kami akan tiba di amsterdam. aku dan natasha sudah bertukar kontak dan sepertinya natasha sangat tertarik untuk mengajakku berbisnis dengannya. aku merasa usia natasha tidak berbeda jauh dengan kania " ben, sebentar lagi kita akan tiba di amsterdam. persiapkan dirimu untuk membuka lembaran baru" " tentu saja aku sudah bersiap untuk membuka lembaran baru" setengah jam kemudian, kami tiba di amsterdam dan kami sibuk membawa koper masing - masing. ternyata apartemen natasha tidak jauh dari apartemenku sehingga kami memutuskan untuk pergi bersama. ternyata sudah ada supir yang menjemput natasha dan ia mempersilakanku untuk masuk ke dalam mobilnya aku tidak menyangka jika natasha seorang istri konglomerat dan ia memiliki banyak aset di luar negeri. natasha banyak bercerita padaku jika ia tidak bahagia menikah dengan suaminya karena perbedaan usia mereka yang sangat jauh membuat natasha jenuh dengan pernikahannya.  " maaf jika aku banyak bercerita tentang kehidupan pribadiku" " tidak apa - apa. aku sangat senang menjadi pendengar cerita yang baik" " bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" " silakan, apa yang ingin kau tanyakan padaku?" " apakah kau sudah memiliki seorang kekasih?" aku sangat terkejut mendengar pertanyaan yang di ajukan natasha padaku dan aku memberitahunya jika saat ini aku sedang sendiri dan tidak memiliki seorang kekasih. natasha terlihat sangat senang mendengar hal itu dan sepertinya ia memiliki rencana padaku meskipun aku tidak tau apa yang ia rencanakan " baguslah kalau begitu. jujur aku suka padamu saat pertama kali kita bertemu dan jika kau berkenan, maukah kau menjadi selingkuhanku?" aku tidak habis pikir terhadap pikiran natasha. ia ingin menjadikanku sebagai selingkuhannya dan rasanya aku tidak mungkin menerima tawarannya karena aku tidak ingin berhubungan dengan istri pria lain. aku menolak tawarannya dan natasha terlihat sangat kecewa padaku tetapi ia berusaha menyembunyikan kekecewaannya dengan bersikap datar padaku " maaf, aku tidak bisa menjalin hubungan dengan istri orang lain. aku tidak ingin di cap sebagai perebut istri orang" "hmm, baiklah kalau begitu. aku tidak akan memaksamu untuk menjadi kekasihku tetapi kita masih tetap berteman kan?" " tentu saja" natasha tersenyum padaku dan aku berusaha bersikap sopan padanya. aku tidak ingin menyakiti perasaannya apalagi ia seorang wanita. aku tidak ingin mengulangi kesalahanku di masa lalu. aku berharap hubunganku dengan natasha tidak lebih dari sekedar teman bisnis karena aku tidak ingin menjalin hubungan cinta dengan istri orang lain *** NATASHA POV Saat pertama kali bertemu dengan ben, aku merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. ben seorang pria muda yang sangat tampan dan gagah. berbeda jauh dengan rafael yang usianya sudah tua dan sebentar lagi ia akan meninggalkan banyak warisan untukku. sejujurnya aku menikahi rafael hanya untuk menguasai seluruh hartanya karena aku tau rafael memiliki banyak aset di luar negeri saat ini rafael sakit parah dan ia di rawat di rumah sakit. dokter memvonis jika usia rafael tidak akan lama lagi dan rasanya aku tidak sabar ingin memiliki semua harta warisan darinya. sebelum menikah denganku, rafael pernah menikah dengan wanita lain meskipun ia tidak memiliki anak sampai sekarang aku bersyukur karena rafael tidak memiliki anak sehingga semua hartanya jatuh ke tanganku. pengacara rafael sudah memberitahuku tentang surat wasiat yang di buat rafael dan isi surat wasiat itu adalah semua aset yang rafael miliki akan jatuh ke tanganku setelah ia wafat. saat itu aku sangat bahagia mendengarnya dan tidak lama lagi aku akan menjadi orang terkaya mungkin setelah rafael wafat, aku bisa mendekati ben dan menjadikannya kekasihku karena aku sangat menyukainya. ia masih muda dan bisa memuaskanku. aku yakin ben tidak akan menolakku ketika rafael wafat karena aku resmi menjanda dan saat itu aku bisa hidup bahagia bersama ben *** BEN POV Aku sangat terkejut ketika natasha datang ke apartemanku dan penampilanku sangat berantakan. dari semalam aku tidak bisa tidur karena memikirkan kania dan sekarang ada natasha yang berada di apartemenku. aku merasa sangat malu dengan penampilanku yang sekarang dan natasha tidak mempermasalahkan hal itu " maaf, penampilanku sangat berantakan" " tidak apa - apa. aku tidak mempermasalahkan hal itu" " ada apa kau datang kesini?" " aku ingin mengajakmu sarapan bersama di restoran dekat dari sini" " tolong beri aku waktu lima belas menit untuk membersihkan diri" " baiklah, aku tunggu kau di sini" akhirnya aku membersihkan diri dan setelah itu aku pergi bersama natasha untuk sarapan bersama. pagi ini natasha terlihat sangat cantik dan sepertinya ia sengaja menampilkan tubuhnya yang sangat sempurna padaku. aku melihat di usianya yang tidak muda lagi, tubuh natasha sangat langsing dan ia menjaga tubuhnya dengan baik " pagi ini aku sangat senang karena kau mau sarapan bersamaku. aku pikir kau akan menolak tawaranku" akhirnya kami melanjutkan obrolan sampai pesanan kami datang. aku merasa natasha sengaja memancingku agar aku tertarik padanya. meskipun begitu, aku tidak bisa melupakan kania karena sampai detik ini, aku masih mencintainya dan aku berharap suatu hari nanti kami bisa kembali bersama seperti dulu **** KANIA POV Rasanya sudah sebulan ben pergi meninggalkanku dan rasanya aku sangat merindukannya. aku sangat ingin bertemu dengannya dan menghabiskan waktu bersamanya. aku berkunjung ke rumah tante clara untuk meminta nomor kontak ben dan tante clara memberitahuku alamat dan nomor kontak ben aku sangat berterima kasih kepada tante clara sudah memberitahuku tentang ben. mungkin bulan depan aku berencana untuk pergi ke amsterdam untuk menemui ben. kali ini aku tidak ingin kehilangan ben untuk yang kedua kalinya dan aku harus mendapatkan ben kembali ke sisiku *** BEN POV Aku tidak tau apa yang di pikirkan oleh natasha sehingga ia mengajakku pergi ke apartemennya. saat aku tiba di sana, aku melihat apartemen natasha sangat luas dan mewah. aku yakin harga apartemennya sangat mahal dan aku merasa natasha bisa membeli apapun yang ia inginkan. aku melihat ada piano dan aku meminta ijin kepada natasha untuk memainkan pianonya dan ia mempersilakan aku untuk memainkan pianonya aku memainkan lagu lama yang sangat aku sukai dan natasha merasa terhibur dengan permainan pianoku. natasha bertepuk tangan dan ia duduk di sebelahku dan aku bisa mencium aroma lavender dari tubuhnya. tiba - tiba natasha mendekat dan ia hampir saja menciumku. beruntung hal itu tidak terjadi karena ponsel natasha berbunyi dan saat ia menerima telfon, ia terlihat sangat terkejut lalu ia mengajakku pergi ke rumah sakit karena suaminya baru saja meninggal dan saat kami tiba di rumah sakit, natasha terlihat tenang dan tidak menunjukkan kesedihan saat melihat jenazah suaminya. lalu kami memakamkan jenazah suaminya tidak jauh dari apartemen natasha aku berusaha mendampingi natasha dan aku berpikir natasha bersikap menjadi wanita yang tegar dan ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan orang lain. setelah dari pemakaman, natasha memintaku untuk menemaninya di apartemen. aku berusaha menghibur natasha yang sedang berduka dan natasha mengucapkan terima kasih padaku karena aku sudah menemaninya " terima kasih kau sudah menemaniku seharian ini. maaf jika aku banyak merepotkanmu" " aku tidak merasa di repotkan. justru aku senang bisa membantumu" entah kenapa aku merasa natasha ingin menciumku tetapi aku berusaha menjauh darinya dan aku langsung berpamitan padanya. meskipun saat ini natasha menjanda tetapi aku tidak ingin mengambil kesempatan darinya karena aku tau saat ini natasha sedang berduka atas kematian suaminya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD