Undangan

1687 Words

“Lo ngapain disini, Dhis?” “Dasar cewek perebut! Arght!!” Suara Leon kalah dari teriakan Laura yang penuh amarah. Gerakannya cepat, mendekati Gendhis yang nampak terkejut. Beruntung, sebelum Laura berhasil menjangkau Gendhis, Bhumi sudah menahan anaknya dengan dekapan erat. “Tenang, Laura! Jangan salahin Gendhis terus.” “Papa belain dia?” Laura masih berteriak, seolah tak cukup hanya dengan suara normal. “Benar kan, dia memang perebut? Buktinya, dia udah rebut Leon dari aku. Dan sekarang, dia juga rebut perhatian Papa dari aku. Lepas, Pa! Aku mau kasih pelajaran cewek kecentilan itu.” “Tidak seperti itu, La.” Bhumi hampir kewalahan karena Laura memberontak sekuat tenaga. “Gendhis nggak rebut siapa-siapa. Dia juga nggak ambil perhatian Papa ke kamu. Kalau Papa udah nggak perhatian

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD