“Sepertinya, orang tua saya nggak kenal sama orang jahat seperti anda, Pak. Ups, maksud saya, orang hebat seperti anda. Keluarga saya kan keluarga biasa-biasa saja.” Gendhis menjawab. Bukannya merasa tersinggung karena jawaban Gendhis, Wisnu masih mempertahankan senyumnya. “Kamu pintar juga menjawab saya. Tapi, saya mau lihat gimana kalau kamu tahu sebuah rahasia besar di keluarga ini.” Alis Gendhis saling bertaut. “Rahasia apa?” “Belum saatnya kamu tahu, Gendhis. Tapi, saya pastikan kamu adalah orang pertama yang mengetahuinya.” Gendhis masih tertegun. Berpikir kemana arah pembicaraan mertuanya itu. Namun, belum berhasil dia menemukan jawaban, Bhumi sudah menarik tangannya, meletakkan sang istri di belakang tubuhnya. “Jangan berusaha memprovokasi apapun sama istriku. Kalau nggak ada

