Aku dan Liu kini duduk berhadapan, kami tengah di kantin untuk makan siang. Aku baru kali pertamanya makan siang dengan Liu. Biasanya dia bawa bekal dan tidak makan siang di kantin, aku tidak tahu mengapa ia menyendiri. Tapi, jika dia mau berteman denganku tidak masalah, aku pun menganggap itu kemungkinan karena ia bosan tanpa teman di kantor. Aku menoleh ke arah Mas Ares tengah makan siang dengan Deris, aku tersenyum dan Mas Ares mengedipkan satu matanya menggodaku. Aku membulatkan mata dan melihat sekitar, untungnya tidak ada yang melihat Mas Ares melakukan itu. Aku mengelus leher belakangku dan menundukkan kepala, aku tidak mau lagi melihat ke arah Mas Ares, karena dia selalu melakukan sesuatu yang mengejutkan. Dan, setiap saat dia menggodaku. “Ada apa, Bina?” tanya Liu menatapku lal

