Prolog

236 Words
Sebuah mobil Lykan Hypersport berhenti tepat di depan sebuah toko roti kecil di pinggiran kota Roma, Italia. Seorang pria dengan kemeja navy yang bagian lengannya dilipat hingga siku keluar dari dalam mobil. Pria itu ... Sean Elias, CEO Elias Grup dan ketua mafia yang paling disegani di Italia, Pria itu mengerutkan keningnya ketika melihat sang pemilik toko mendorong seorang gadis keluar dari dalam tokonya dengan mulut yang penuh dengan makanan.  Gadis malang itu tersungkur tepat di depan Sean dengan posisi tengkurap. Sean mengerutkan kening sesaat, melihat wajah gadis bawah nya yang penuh memar. Pria itu setengah berjongkok dan menyibakkan rambut yang menutupi wajah gadis itu. Gadis itu menatap Sean dengan tatapan nanar. Seketika, pria itu tercekat. Gadis yang sejak tadi dicarinya, kini berada di hadapannya. Sean membantu gadis itu bangkit, dan membersihkan pakaiannya dari   pasir yang menempel. "Apa yang kau lakukan disini? Apa yang terjadi padamu, Sera?" tanya Sean. "Sean ... dengar! Mereka berhasil membuat virus nipah lebih ganas dari sebelumnya. Aku mendengar semuanya, Sean. Kau harus percaya padaku," ujar Sera dengan nada ketakutan. Sean mengerutkan keningnya seraya memegang kedua lengan Sera untuk menenangkan gadis itu. "Apa yang terjadi? Dan, siapa yang kau maksud?" tanya Sean kebingungan. "Axelo, ketua RedDevil, kepala laboratorium BrainLab," bisik Sera. Sean membelalakkan matanya dan menatap sekelilingnya, memastikan tak ada satupun yang mendengar apa yang baru saja Sera katakan. "Apa kau yakin?" tanya Sean lagi. "Ya, aku sangat yakin itu," sahut Sera pasti.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD