BAGIAN 29

1619 Words

"Mas, Lala hamil?" tanyaku singkat membuatnya semakin tercekat. "Hamil?" ulangnya. Aku menghela napas. Ternyata sesak ini begitu terasa saat mendengar kata hamil, tapi bukan untukku melainkan untuk perempuan lain yang tak lain adalah istri kedua suamiku. Bayangan semakin tersisih seolah kian nyata di depan mata. Mungkinkah Mas Amran akan tetap menepati janjinya untuk mencintaiku seperti dulu, jika dia sudah memiliki buah hati dari perempuan itu seperti yang diidamkannya selama ini? Ya Allah, ternyata sekadar mendengar kehamilannya saja membuatku sesakit ini. Kenapa dia begitu cepat hamil padahal belum genap dua minggu menikah dengan Mas Amran, sementara aku yang sudah dua tahun belum juga dikaruniai momongan. Ya Allah, bolehkah aku iri? Aku takut Mas Amran mengabaikanku setelah mel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD